5. Kejutan untuk Keyla (2)

18 4 0
                                    

Holla guys👋 aku kembali. Jangan lama lama deh, selamat menikmati🍃

♤♤♤♤♤

   "Udah Kaaakk. Kalo pada debat terus Kak Gea kapan pulangnya? Yaudah ayo Kak, Dion anter" Ujar Dion menarik tangan Geana.

   "Hati hati deekk" Teriak Keyla dari dalam rumah.

   "Hmm" Jawab Dion yang sama sekali tidak bisa didengar oleh Kakanya.

     Setelah Dion dan Geana keluar, Keyla memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Keyla menyalakan hp nya, melihat beberapa notif tapi ia abaikan karena menurutnya itu tidak penting. Akhirnya Keyla memilih memainkan game cacing nya sambil menggunakan headset. Belum dapat 10 menit ia bermain, pintu kamarnya di ketuk secara tidak sabaran.

   "Iya sebentarr" Teriak Keyla sambil menuruni kasur dengan langkah gontai.

   "Kak, dipanggil Ayah. Dia nunggu di bawah" Ujar Dion di depan pintu dengan nada yang sedikit ketakutan.

   "Lah? Ada apa?" Tanya Keyla heran. Pasalnya adiknya itu tidak pernah memanggilnya seperti ini. Jika Ayahnya mau bicara, langsung saja apa susahnya sih.

   "Gatau Kak. Ayah mukanya kayak marah gitu. Mending Kakak cepet turun deh, takut Ayah tambah marah" Dion mengatakannya dengan menarik tangan Keyla.

     Sesampainya di ruang keluarga, Keyla melihat Ayahnya yang kini tengah duduk di single sofa dengan raut wajah yang serius. Melihatnya, Badan Keyla merasakan panas dingin, Keyla sudah gemetaran bahkan sebelum Ayahnya memulai pembicaraan. Keringat dingin bercucuran di leher dan dahinya, meski belum menuruni semua anak tangga.

     Setelah sampai di ruang keluarga, Keyla duduk di sofa tepat di depan Ayahnya. Dengan Dion di samping kanan, dan Bundanya di samping kirinya. Keyla meremas ujung Piyamanya sekuat mungkin, karena keadaan terasa canggung sekarang.

   "Ekhem" Roby (Ayah Keyla) berdehem memulai pembicaraan.

   "Avril, Ayah mau ngomong sama kamu" Tutur Roby dengan wajah yang serius.

   "Iya Yah, ada apa? Avril buat salah? Ayah sama Bunda kenapa pulangnya cepet?" Keyla berusaha memecah kecanggungan ini dengan melontarkan semua pertanyaan itu.

   "Kenapa kalo Ayah sama Bunda pulang cepat? Kamu gak suka kami ada di rumah, iya? Biar kamu bebas mau ngapain? Jadi anak gak tau aturan. Kamu mau jadi anak petakilan Avril?" Suara Roby kini mulai meninggi.

   "Loh, nggak Yah. Maksud Avril tuh bukan gini. Avril kan cuma nanya sama Ayah" Keyla berusaha menahan tangisnya. Ayahnya tidak pernah meluangkan waktunya untuk Keyla, dan kini saat ia berada di rumah, akan memarahi Keyla? Menurut kalian lucu gak sih?

   "Avril, dengerin Ayah. Ayah sama Bunda ninggalin kamu kerja itu untuk memenuhi kebutuhan kamu juga, supaya kamu jadi anak mandiri. Bukan seperti sekarang, kamu jadi petakilan begini!!"_Roby

   "Maksud Ayah apa? Petakilan apa Ayah? Avril ga ngerti"_Keyla

   "Kamu mau malu-maluin Ayah Avril. Ayah gak pernah ngajarin kamu kaya gini, kamu salah pergaulan. Ayah tau, tadi kamu bolos jam pelajaran kan waktu di sekolah? Kepala sekolah kamu bilang sama Ayah, kalo kamu sama Geana bolos. Ayah itu malu ditegur begitu sama kepala sekolah kamu Avril!! Ayah tau penyebabnya kamu jadi nakal begini. Pasti karena pergaulan kamu kan? Karena Geana itu kan kamu jadi nakal kayak gini. Kamu jadi petakilan!!" Bentaknya dengan wajah merah padam.

   "Nggak!! Ini semua gaada sangkut pautnya sama Septi, dia gatau apa-apa tentang ini. Tolong jangan salahin dia" Keyla balas membentak Ayahnya.

   "Oh.. Sekarang kamu mau belajar jadi anak durhaka, iya? Kamu ngebentak Ayah kamu hanya demi membela teman kamu Geana itu?! Ayah salah selama ini membiarkan kamu berteman dengan Geana. Ternyata dia pengaruh buruk buat kamu!!"_Roby

Ro_NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang