7. Melepas rindu

13 4 0
                                    

Holla guys👋 kembali lagi dengan aku, yang siap meneruskan cerita 'RoNa'😂 selamat menikamati🍃

♤♤♤♤♤

*Bandara Ir. Soekarno

     Kini Geana sudah berada di bandara Ir. Soekarno sambil mencari Kakaknya. Ia benar-benar tidak sabar bertemu dengan Kakak satu-satunya itu. Andai ia kesini bersama sahabatnya, mungkin akan terasa lebih menyenangkan dari pada sekarang.

   "Mana abang ya?" Geana celingak celinguk mencari sosok yang ia rindukan diantara kerumunan orang banyak.

   "Nona, Tuan muda memerintahkan kami agar menemani Nona makan terlebih dahulu sambil menunggu-nya, karena Tuan muda masih ada meeting." Salah satu bodyguard berbicara setelah menerima pesan.

   "He? Bilang apa dia?" Bodyguard itu memberikan handphone-nya yang berisi chat dari bos-nya yang ia sebut 'Tuan muda' tadi.

   "Hah? Iihh ngeselin banget. Gue yang telfon gak dia angkat, giliran sama bodyguard dia yang ngechat duluan" Cemeberut Geana sambil menghentakkan kaki-nya. Para bodyguard yang menyaksikan hanya terkekeh kecil atas kelakuan anak majikan-nya.

   "Yaudah ayo. Bantu saya mencari kantin disini" Pinta Geana sambil mengembalikan handphone bodyguard-nya.

   "Baik, Nona" Patuh bodyguard-nya.

     Saat sedang asik-asiknya tolah toleh tidak jelas mencari kantin sekaligus Kakaknya, tiba-tiba bahu kiri Geana terbentur sesuatu yang kokoh, keras, dan menyakitkan tentunya:/

   "Awwwssshh" Geana meringis ketika merasakan sakit dibahunya. Bahkan ia sampai tejungkal, dengan sigap bodyguard yang berada di belakangnya menahan Geana agar tidak terjatuh.

     Geana berusaha menegakkan badannya kembali sambil memegang bahunya yang serasa remuk. Kemudian matanya beralih menatap sosok yang menjulang tinggi dihadapannya ini, yang baru saja menubruk bahunya.

     Mata mereka saling mengunci satu sama lain, namun berbeda arti. Geana menatapnya kagum, sedangkan dia menatap Geana datar sedatar tembok:V ngeselin yak? Udah salah, ga ngerasa bersalah sama sekali lagi nih orang_- tapi tauk ah. Dia apa Geana sih yang salah?🙄

   "Handsome."_Batin Geana. Ia merasakan rasa yang pernah hilang guys. Apa yak? Tauk ah.

   "Imut."_Batin pria yang menubruk Geana. Author heran deh, padahal kan tuh cowok cuma liat mata Geana doang, gak seluruh wajahnya. Lagi kan itu kacamata Geana gak transparan amat, biru-biru gimana gitu🙄 Ko bisa nyimpulin kalo Geana itu imut sih? "Sorry." hanya satu kata itu yang terlontar. Dengan nada datar dan tatapan dinginnya.

     Baru saja Geana membuka mulutnya hendak berbicara, mata mungilnya menangkap sosok yang ia rindukan. Sebelumnya Geana menajamkan tatapannya untuk memperjelas penglihatannya. Karena jaraknya cukup jauh, dan orang itu menyampingi Geana, juga paras-nya yang sedikit berubah.

   "ABAAANNNGGG??!!" Teriak Geana lantang kearah orang itu, lalu berlari menghampirinya.

     Merasa sangat sangat familiar dengan suara itu, lelaki yang dipanggil abang dengan Geana itu menoleh mencari asal suara. Laki-laki itu menoleh kearah kiri, namun sedetik kemudian ia merasakan berat di kedua bahunya. Ternyata peri kecilnya lah yang menyebabkannya. Adiknya itu yang memeluknya dengan mengalungkan kedua tangannya di leher lelaki itu sambil melompat minta digendong. Mau tidak mau, lelaki itu mengangkat tubuh mungilnya sambil berputar.

   "Aneh, tapi lucu"_Batin pria yang bertabrakan dengan Geana tadi sambil mengulas senyum tipis. Sangat tipis sehingga tidak terlihat bahwa ia tersenyum

Ro_NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang