Chapter 5 - Salahpaham

10 2 0
                                    

.

"...Iya... Saya terima lamarannya"

"Benarkah? Syukurlah, minggu depan adalah acara resmi pernikahan kami dan saya harap kalian datang"
Ucap raja Janardana dengan bahagia.

Raja yang ingin menikahi rakyat biasa, itu benar-benar terdengar seperti mimpi. Namun, itu bukan mimpi melainkan nyata adanya.

.

.

Semenjak kejadian kemarin, adisty menjadi bahan pembicaraan banyak orang. Bagaimana bisa seorang raja ingin menikahi rakyatnya yang bahkan kemampuan spesial tak disebutkan secara detail.

Banyak orang yang mengatakan dan membandingkan bahwa raja lebih pantas menikahi arindha, seorang penyihir pemula yang sudah jelas kemampuannya bisa membantu raja.

Persiapan pernikahan mulai mereka siapkan. Karena pernikahan ini untuk raja dan adisty, raja meminta adisty untuk tidak usah terjun membantu mereka dan cukuplah dia memantau dari jauh saja.

Setiap langkah adisty selalu terdengar ocehan orang-orang yang menyindir dirinya dan mengatakan bahwa dia meminta Arindha untuk menyihir raja agar adisty bisa menikah dengannya.

Adisty hanya bisa diam mendengar perkataan mereka, dia juga tak melaporkan itu pada raja.
Suatu hari ketika mereka bekerja sama merangkai bunga, adisty mendatangi mereka sembari memberikan kue kering kepada mereka.

"Permisi, maaf saya belum bisa membantu. Saya hanya bisa memberikan kue kering ini, silahkan..permisi"
Ucap adisty dengan sangat lembut.

"Terima kasih ya.."
Jawab salah satu dari mereka.

Adisty membalas mereka dengan senyum manisnya. Belum jauh adisty melangkah, mereka sudah membicarakan dia. Mereka mengatakan kalau adisty pasti hanya sok baik, dan jaga image.

Mendengar suara samar-samar itu, adisty mulai tak kuat menahan itu. Dia tetap berjalan santai menjauhi mereka sambil meneteskan air mata.

Dia menuju mencari raja dan menuju ke taman untuk menemuinya.
Dari kejauhan langkah adisty mulai cepat dan dia mengusap air matanya. Karena dia tidak ingin raja bisa menebak yang terjadi selama ini.

"Permisi paduka raja, apa boleh saya duduk disebelah anda? Saya ingin membicarakan sesuatu."

"Tentu saja boleh, silahkan. Pasti kamu mau membahas tentang pernikahan ini kan"
Jawab raja dengan tersenyum.

"Iya, kengapa anda ingin sekali menikahi dengan saya? Kenapa tidak dengan arindha saja? Arindha lebih luar biasa kan daripada saya? Dia lebih hebat berbeda dengan saya, saya bukan apa-apa. Mungkin saya memang ingin membatu anda dalam memajukan wijrapani tapi, bukan ini yang saya inginkan. Saya hanya ingin membatu dari jauh saja. Maaf, saya tidak akan bisa bertahan jika terus menerus seperti ini."

Ucap Adisty, dia sudah tak bisa membendung air matanya. Dia malu menangis di hadapan raja, tapi mau bagaimana lagi.

"Maafkan saya adisty jika pernikahan ini akan menjadi beban bagimu. Saya juga tau, seorang raja menikahi rakyatnya itu benar-benar aarggh. Arindha memang luar biasa, tapi bagi saya hanya kamu yang luar biasa. Mungkin mereka semua salah pahan tentang pemikiran mereka sendiri."

Jawab raja,berusaha menenangkan adisty.
Adisty hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya. Lalu raja mengatakan sesuatu padanya dengan nada sangat pelan.

"Adisty, saya ingin kamu mengatakan rencana kamu kepada mereka. Selama ini hanya pengurus kerajaan yang tau, rakyat kita belum tau. Akan lebih baik jika kamu memberitahu mereka diacara pernikahan kita, untuk mengurangi salahpaham mereka. Bagaimana? Mau kan?"

Adisty terkejut dengan ide raja, itu benar mungkin dengan mengatakan rencana adisty mereka tak akan menyindir adisty lagi.

Adisty menatap raja dan mengangguk dengan pasti lalu raja membalas dengan senyumannya.

.

.

Tibalah di hari pernikahan

Semua orang sudah berkumpul dan benar-benar terlihat meriah. Bunga-bunga yang mereka buat saat itu terlihat banyak dan bergelantungan.

Tibalah hari peresmian ini, hari dimana Wijrapani memiliki ratu.
Gaun yang indah membuat adisty terlihat lebih cantik dari biasanya. Dan raja terlihat sangat bahagia saat itu.

Sebentar lagi, dan lagi-lagi adisty terlihat tenang tapi sebenarnya jantungnya berdetak kencang. Pernikahan dengan tamu yang begitu banyak, mungkin ini impian banyak orang.

Dan tibalah waktunya...

"Raja Janardana, apa anda bersedia menjadi suami untuk Adisty apapun itu resikonya?"

"Iya saya bersedia"

"Adisty, apa anda bersedia menjadi istri sekaligus ratu baru bagi kami apapun itu resikonya?"

"Saya bersedia"

Prookk... Prookkk... Prookkk

Suara tepuk tangan menghiasi pernikahan mereka, raja terlihat sangat bahagia. Dia lalu mengatakan sesuatu.

"Wahai rakyatku, mulai sekarang kalian mempunyai ratu baru. Sambutlah ratu baru kita. Ratu adisty, dan..... Ratu baru kita akan mengatakan sesuatu"

Ucap raja dengan bangga, Adisty paham maksud raja. Mungkin ini waktunya untuk meluruskan kesalahpahaman ini. Dia harus mengatakan rencananya.

"Saya.. Ratu adisty.. Akan mengataka sesuatu yaitu sebuah rencana yang selama ini tidak kalian ketahui. Saya sudah memikirkan rencana ini sebelum tes kemampuan spesial. Dan rencana yang saya buat adalah..."







Hayolo..
Kepo sama rencana ratu adisty?
See you next chapter

MY KINGDOM [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang