Sebelum penyihir kerajaan itu tumbang dia sempat mengucapkan sesuatu dan dari telapak tangannya keluar cahaya hitam, lalu dia melemparnya ke arah atap istana. Cahaya itu berhenti diatap dan kemudian masuk membentuk asap hitam.
"TIDAAAKKK...CEPAT KE ISTANA!!! ADA RATU DISANA!!SELAMATKAN DIA!!"
Ucap raja janardana.Sebelum cahaya itu terbang, arindha sempat menangkis. Namun kekuatannya tidak sekuatan cahaya hitam milik penyihir kerajaan aqnianza.
Raja janardana, arindha dan prajurit lain yang tersisa segera pergi ke istana untuk melihat ratu adisty. Diperjalanan mereka terus berdoa agar ratu adisty dan bayinya tidak apa-apa.
Sesampainya di istana, ratu adisty terlihat berbaring di kasur sambil memegang kepala dan dada kirinya.
Arindha dan raja mulai panik. Arindha berpikir mungkin ratu adisty terkena sihir hitam tadi.Arindha langsung menaruh tangannya meraba tanpa menyentuh tubuh ratu, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dia terus merasakan sesuatu sambil membaca mantra dan menutup mata.
Sementara itu raja dan menteri kerajaan hanya bisa berdiri dengan wajah khawatir, karena yang bisa menyelesaikan ini hanya arindha.
Setelah beberapa menit menerawang, arindha mengatakan bahwa..."Ratu adisty terkena sihir hitam tadi, saya melihat dari penerawangan saya kalau asap hitam tadi masuk dari kepala dan mulut lalu menyerang jantung ratu adisty. Itulah kenapa ia kesakitan pada area kepala dan dada kiri."
"Apa kamu sudah menghilangkan sihirnya arindha? Kamu pasti bisa kan?" tanya raja janardana
Saat itu, arindha memandang raja dan menteri kerajaan lalu memandang ratu adisty dan menggelengkan kepala. Seolah-olah dia tidak bisa menghilangkan sihir tadi.
"Maaf kan saya, sihir hitam ini.. Sihir kuno. Hanya tetuah terdahulu yang Memiki sihir ini dan.. Hanya orang tertentu yang mempunyai sihir ini. Sihir ini sulit dihilangkan dan hampir tidak bisa. Saya sudah melakukan sekuat tenaga saya dan sebisa saya. Untuk sihir dikepala sudah saya hilangkan, tapi tidak didada kirinya."
"Tapi arindha..bukannya kamu dulu juga pernah melakukan pelatihan pada seorang tetua? Harusnya kamu bisa kan?"
"Iya paduka raja.. Saya sebenarnya bisa, tapi.. Kita harus menanggung resikonya. Resiko ini terlau besar..."
Belum selesai arindha menjelaskan, raja memotong penjelasan arindha. Raja hanya ingin istrinya selamat, dan apapun resikonya akan raja tanggung.
Setelah itu ratu mulai membuka mata dan melihat banyak orang yang panik."Tolong bantu saya arindha...saya percaya dengan kamu, kamu tangan kanan saya.. Tolong selamatkan Adisty, bukannya dia adalah temanmu ya kan? Apa kamu tega melihatnya seperti ini?!"
"Saya mengerti.. Tapi perlu anda tau bahwa saya hanya bisa menyelamatkan satu nyawa saja. Artinya diantara adisty dan bayinya harus ada yang di ikhlaskan."
"Memilih salah satu dari mereka? Tentu saja lebih baik adistyku yang selamat daripada... "
"Tunggu dulu!!! Apa?!! Arrgghh.. Dadaku sakit.. Kenapa? Apa maksudnya semua ini? Apapun yang terjadi bayiku harus tetap selamat!!"
Terjadi perdebatan antara ratu dan raja sedangkan para menteri hanya berdiri disebelah pintu. Karena hanya satu nyawa saja yang bisa selamat, raja memutuskan untuk memilih menyelamatkan nyawa istrinya. Sedangkan adisty memilih menyelamatkan nyawa bayinya.
Arindha yang juga kebingungan pamit ijin keluar kamar begitu juga para menteri, mereka ingin memberi waktu raja dan ratu untuk berunding secara baik-baik. Kehilangan seorang ratu atau anak ratu, keduanya sama-sama menyulitkan.
"Kumohon adisty, aku mencintaimu sepenuh hidupku.. Relakan saja bayi kita. Aku tak ingin kehilangan dirimu adisty." ucap raja.
"Maaf, aku tidak bisa merelakannya. Kau tau jikalau aku hidup pasti aku juga akan mati dengan cara yang berbeda. Tapi jika bayi kita hidup, masih ada harapan.. Jalannya masih panjang. Tolong mengertilah"
"Tidak tidak.. Jika kamu pergi, aku sendiri disini. Tolong adisty relakan bayi kita."
"Arrghhhh.."
Teriak ratu sambil memegang dada kirinya."Adisty kamu.. Tidak ap..."
"Tinggalkan aku sendiri"
"Tidak adisty,sakitmu parah kan"
"Aku bilang tinggalkan aku sendiri!!"
Baru pertama kali ini ratu adisty meneriaki raja. Raja hanya menatap istrinya dan pergi meninggalkannya. Sampai di depan pintu raja menoleh. Dan berkata
"Petang nanti, kamu harus siap melepas bayi kita. Ini Perintah raja tidak bisa di ganggu gugat"
Ucap raja janardanaBLAAMMM
Pintu tertutup. Hanya tersisa ratu adisty didalam sana. Didalam kesendirian dia menangis, antara kesakitan karena efek sihir dan perasaan sedih bahwa petang nanti bayinya akan lenyap.
Air matanya terus keluar, dia mengingat sesuatu bahwa dia tak sendiri. Dia satukan kedua telapak tangannya sambil berdoa memohon pertolongan kepada dewi matahari, bukan untuk sakit didada kirinya. Tapi doa itu ditujukan untuk anaknya nanti.
Dewi matahari.. Aku.. Memerlukan bantuanmu.. Tolong selamatkan bayiku, jangan biarkan mereka melenyapkan bayiku, tolong.. Biar aku saja yang mati tapi tidak untuk bayiku.
Terlihat cahaya terang didepan ratu adisty, cahaya itu membentuk sebuah tubuh dan berubah menjadi seseorang..cantik.. Sangat cantik dengan pakaian emas. Iya.. Itu dewi matahari, dia mendatangi ratu adisty.
"Akuti adisty.."
"Dewi matahari.. Arrgghhh..tolong, bantu saya.. Melahirkan sekarang, saya terkena sihir dan penyihir kerajaan hanya bisa menyelamatkan satu nyawa dari kami. Dan perintah raja, dia ingin menyelamatkan saya bukan bayi saya.. Tolong aarrgghh bantu saya.. Dada saya semakin sakit"
"..."
Bye byee..
See you next chapter gaes :)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KINGDOM [COMPLETE]
FantasíaMalang sekali nasib putri dari Ratu Akuti Adisty yang bernama Devy Adisthi, kelahirannya tak mendapat berkat dari ayahnya Raja Janardana. Namun, Devy Adisthi tak menyerah. Segala kemampuan dia kerahkan untuk kembali ke istana. Niatnya untuk mendapat...