Kalo ada typo komen saja ya guys!
Sudah vote?
Langsung sajaaaa, Happy reading~
"Matematika sama ipa itu saling melengkapi, sama kaya kita"
-Aurel Yori AndromedaHari minggu berlalu dan berganti hari senin. Iyalah ya masa langsung hari selasa, kan kasian hari senin.
Yori dan Dias sudah bersiap menaiki mobil. Tapi sebelum itu Dias sibuk mencari topi yang hilang entah kemana.
"Makannya kalo mau sekolah itu siapin dari kemarin," terdengar Oma sedikit mengomel di dalam rumah. Yori menunggu di depan.
"YORI BANTUIN DONG!" teriak Dias di dalam.
"OGAH!" balas Yori. Ia melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 06:35. Hari ini hari senin, dan jam 7 kurang 5 menit pasti sudah baris untuk upacara. Sedangkan jarak dari rumah Yori ke sekolah itu butuh waktu 10 menit.
"Dias kamu nanti .... " Oma lagi-lagi menceramahi Dias. Tapi, Oma tidak pernah membandingkan cucunya.
"Iya-iya Oma makasih, dadah!" Dias akhirnya keluar dan buru-buru masuk ke dalam mobil. Yori mengikuti.
"Cepet nanti kita telat lagi!" omel Yori.
Dias menancapkan gas dan melaju. Sudah tahu hari senin, kenapa pake mobil coba? Nanti macet gimana?
"Semoga ga macet," ucap Yori.
Jalanan tidak terlalu ramai hari ini, Dias menjalankan mobil lebih cepat. Tapi kemudian melambat tiba-tiba dan DUARR!!
Mobil berguncang dan oleng, tapi Dias berhasil mengatasinya. Mobil mereka berhenti di sisi jalanan yang lumayan sepi. Kenapa disaat seperti ini mobil harus menyusahkan?
"Yah ban-nya meletus lagi," kata Dias setelah mengecek ban belakang.
"Gimana dong?" Yori khawatir. Jam menunjukan pukul 06:43.
"Dias nanti kita telat gimana?" Yori mulai panik.
"Coba telpon Azizi, gue telpon Rafa," akhirnya mereka mencoba menelpon tapi hasilnya nihil. Lagipula siapa yang berani buka hp pagi-pagi gini di sekolah?
"Gue nyesel ga dengerin Oma ngomong tadi," keluh Dias."Emang Oma ngomong apa?"
"Gatau kan gue ga dengerin"
Yori menghela nafasnya, sudah tidak ada harapan. Mereka pasti telat, bagaimana jika dihukum? Apalagi istirahat kan Yori harus seleksi. Hari yang menyebalkan bagi Yori.
"Yaudahlah pesen taksi aja, pasti telat kita" kata Dias yang membuka hp-nya lagi.
Tak lama, taksi datang dan mereka buru-buru masuk. Dias memohon pada pak taksi agar ngebut saja soalnya takut telat. Tapi emang udah telat sih. Tapi kalo jam telatnya makin lama hukumannya juga makin berat.
"Makasih ya pak!" kata Yori kemudian turun setelah sampai di depan sekolah. Gerbang sudah ditutup. Terdengar para paduan suara sedang menyanyikan lagu mengheningkan cipta.
"PAK SATPAM! BUKAIN DONG GERBANGNYA!" teriak Dias.
Pak satpam yang sedang berjaga di pos pun keluar dan menghampiri mereka yang terhalang gerbang.
"Kenapa kalian telat?" tanya satpam.
"Pak mobil kita ban-nya meletus pak, kasihan dong sama kita," rengek Dias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bye, Mr. Ice Cream! (SUDAH TERBIT)
Teen FictionMenjadi panitia MOS di hari pertama membuat Aurel Yori Andromeda- si pemilik otak cerdas dan super energic itu mengenal seorang Yovan. Lelaki berwajah dingin dan manis, sama dengan sikapnya. Hingga membuat Yori jatuh hati padanya, dan harus mempunya...