28. Drama

198 37 54
                                    

Note: kalian harus inget ya peran mereka di drama putri salju ini sebagai apa.

<Happy Reading>

Setelah beberapa hari berlalu, akhirnya pentas drama akan dimulai. Tepatnya hari ini, SMA Cakrawala berulang tahun.

Senin pagi yang seharusnya upacara kini berganti dengan ramainya siswa-siswi yang mengisi bagian bazar. Kepala sekolah telah sepakat akan mengundang anak panti asuhan untuk menyaksikan drama ini.

Yori dan anak OSIS lainnya sedang berada di ruang OSIS, mereka sedang di make up.

"Zi, masa chat Yori cuma di baca doang dari kemarin sama Yovan," kata Yori yang sedang di tata rambutnya.

"Masih aja mikirin Yovan, dialog lo tuh apalin," ujar Azizi yang sudah selesai make up.

Yori menghela nafas, ia melirik ke arah Galaksi dan anak laki-laki lainnya yang sedang di make up tak jauh darinya. Jujur, Yori masih kepikiran tentang siapa Snow-Ipa1.

"Woi! Minyak zaitun terbuat dari zaitun kan?" seru Dias yang berdiri di samping Yori.

"Iya bener," jawab beberapa anak OSIS.

"Terus, kalo minyak bayi-

"Stop!" seru Yori dan Azizi kompak. Dias memalingkan wajahnya, yang lain malah tertawa kecil.

"Gal?" kata Dias menatap Galaksi yang sedang duduk menatap cermin.

"Hm,"

"Gue kasian deh sama huruf B, dia kedinginan terus,"

"Kok bisa?" tanya Galaksi.

"Kan dia ada di tengah-tengah AC," ujar Dias dan tertawa sendiri setelahnya. Semua menatapnya dengan ekspresi masing-masing berbeda, dan Dias berhenti tertawa.

Sedetik kemudian gelak tawa semuanya pecah, termasuk penata rambut dan make up.

"Telat lo semua ketawanya," ucap Dias sebal.

"Yas lo tau gak?" kata Galaksi kemudian.
"Apa?"

"Berpacaran di awali huruf b, dan diakhiri dengan putus." Galaksi tersenyum jahil.

"Loh harusnya kan di akhiri dengan ... Eh tapi iya juga sih." Dias mengusap-usap dagunya.

Galaksi terkekeh, "Lo keliatan bagus pake kostum itu,"

"Bukan bagus, tapi keliatan murni banget tololnya. Apalagi sambil gitu tuh," ujar Reihan sambil tertawa.

Dias memang memakai kostum yang sama dengan Azizi, yaitu kostum ratu. Tapi ia belum memakai wig, hanya sudah memakai kostum yang sama persis.

"Temen apaan lo anjir, mau gimana lagi kan peran gue manusia dalam cermin," kata Dias.

"Mana dialognya kaya gitu lagi anjir," ujar Rafa tertawa setelahnya.

"Heh diem ya lo kuda," kata Dias. Rafa langsung cemberut, ia memang sudah memakai kostum kudanya. Obrolan mereka mengundang tawa, sepertinya akan sepi jika tidak ada Dias.

"Kembaran ratu sini kita make up," kata penata rambut yang tadi bersama Yori.

"Harus banget ya? Samaan sama si Azizi?" rengek Dias. Azizi menatapnya jutek, lalu memalingkan wajah.

"Yor lo kok tahan sih satu rumah sama Dias? Untung gak ketularan ogeb ya hahahah," kata Reihan.

"Ya mau gimana lagi" jawab Yori sambil terkekeh dan berjalan untuk mengambil kursi.

Bye, Mr. Ice Cream! (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang