"Meski kita bertukar seribu pesan, hati kita hanya mendekat satu cm."
-Aurel Yori AndromedaPagi ini cuaca tampaknya biasa-biasa saja. Tidak cerah, juga tidak mendung. Yori dan Dias sudah berada di sekolah, mereka sedang berjalan menuju kelasnya.
"Eh bentar lagi kan sekolah ultah, kira-kira bakal ngadain acara apa ya?" tanya Dias.
"Gatau tuh, anak OSIS juga belum kumpulan atau umumin sesuatu gitu di grup."
"Gue juga OSIS kalo lo lupa." Dias melirik sebal yang membuat Yori terkekeh.
"Kita jarang ke ruang musik ya? Nanti istirahat kesana yuk?"
"Tumben, lagi kesurupan apa?" kata Yori.
"Ya kasian aja lah, kan sejak anak musik bubar ruangannya cuma dipake belajar seni budaya sama yang iseng kesana aja."
"Iya nanti istirahat pertama." kata Yori yang dibalas anggukan oleh Dias.
Sebelum naik ke kelasnya, Yori sempat melirik ke kelas Yovan. Namun yang baru datang hanya anak perempuan.
❄ ❄ ❄
Bel istirahat pertama sudah dibunyikan. Yori juga sudah bilang pada Azizi bahwa istirahat pertama akan ke ruang musik, dan Azizi setuju. Dias dan Rafa mungkin sudah duluan, tidak ada mereka yang menunggu diluar kelas Yori.
"Gimana kemarin jalannya?" kata Yori.
"Jalan apaan." Azizi pura-pura tidak tahu.
"Ah ga usah pura-pura deh, Azizi pasti jalan kan sama Kak Faisal?" goda Yori.
"Nganterin balik doang."
"Tapi malemnya jalan?"
Azizi malah tertawa kecil, dan Yori menduga itu jawaban 'iya'.
Sampai di ruang musik, ternyata pintunya terbuka sedikit. Benar saja, pasti Dias dan Rafa sudah duluan. Yori mendorong pintu tersebut, dan sedikit terkejut karna di dalam bukan hanya ada Dias dan Rafa. Tapi juga Galaksi.
"Eh ada Galaksi" ucap Azizi.
"Iya nih tadi ketemu dijalan, trus dia juga mau kesini katanya, jadi bareng deh." malah Rafa yang menjawab.
"Gak nanya lo sumpah." Rafa mendengus sebal pada Azizi yang mengatakan itu.
"Jadi kita mau ngapain kesini?" tanya Yori kemudian.
"Mainin musik lah, yakali jualan tempe." kata Dias.
"Gak lucu!"
"Yor mau coba gitar?" tanya Galaksi yang memegang gitar.
"Boleh deh." Yori mengambil gitar yang disodorkan Galaksi. Sedangkan Dias dan Rafa beralih pada piano sebelah kanan Yori. Azizi melihat-lihat alat musik lain. Ruangan ini memang cukup lengkap, selain peralatan musik modern, banyak juga peralatan musik tradisional.
Yori mulai memetik gitarnya."Bisa main gitar?" tanya Galaksi.
"Cuma beberapa lagu." kata Yori yang memulai nada sebuah lagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bye, Mr. Ice Cream! (SUDAH TERBIT)
Подростковая литератураMenjadi panitia MOS di hari pertama membuat Aurel Yori Andromeda- si pemilik otak cerdas dan super energic itu mengenal seorang Yovan. Lelaki berwajah dingin dan manis, sama dengan sikapnya. Hingga membuat Yori jatuh hati padanya, dan harus mempunya...