"Tee~ tumben gak nanyain kabar. Gak ada jubjub pipi. Kok diem? "
"....."
"Lagi sakit gigi? Tapi kan aku yang sering makan manis kenapa kamu yang sakit gigi?. Aneh"
"....."
"Tee?"
"....."
"Tay Tawan Vihokratana?"
"....."
"Sumpah demi apapun Tee, dari kamu masuk mobil sampe sekarang kamu diem dan sejak kapan kaca mobil dan pemandangan luar lebih menarik dari muka aku? "
"....."
"Oh God. Aku udah pernah bilang kalo ada sesuatu yang salah atau ngeganggu kamu, tolong obrolin Tee"
"Aku gak mau didiemin untuk sesuatu yang aku sendiri gak tau dan paham""Aku juga udah pernah bilang, kalo aku gak suka dibohongi New"
"Kapan aku lakuin itu?"
"Cihh"
"Tolong Tee. Ayo kita obrolin baik baik. Ok."
"Kamu tau sepulang dari Jepang aku sakit beberapa hari?. Dan ada hari dimana aku mau kamu ke Condoku karena aku kesepian dan butuh makan?"
"Iya. Aku-"
"Tapi kamu bilang gak bisa ke Condo hari itu, karena ada kerjaan yang gak bisa kamu tinggal. Bahkan aku minta waktu luang sepulang kerjapun kamu tetep bilang gak bisa. Aku mikir kamu beneran sibuk, dan aku gak bisa egois."
"Tapi tadi siang ada yang bilang hari dimana kamu gak bisa dateng ke Condoku, dia ngeliat kamu sama perempuan di salah satu restoran favorit kamu New"
"Dan aku tau kalo perempuan itu Dia"
"Aku tau, aku harusnya gak boleh berlebihan. Tapi aku gak bisa ngebohongi diri kalo bagaimana kamu ngebohongi aku untuk perempuan itu ngebuat aku gak nyaman New""Sudah Tee?"
"....."
"Pertama. Dia. Perempuan itu punya nama Tee"
"Cih. Bahkan aku gak sudi buat ngucap dan denger nama itu New"
"Hahh. Kedua. Aku cuma nemenin Dia yang kebetulan pulang ke Thailand dari liburan kerjaannya dia, karena dia gak ada teman lain yang ngebuat dia nyaman di ajak keliling Tee. Dan hari itu hari terakhir dia di Thailand"
"Ketiga. Kenapa aku gak bilang di hari itu, karena aku tau gimana reaksi kamu ketika aku bilang ingin nemenin Dia dibandingkan nemenin kamu yang sedang sakit Tee"
"Keempat. Dia adalah orang yang disaat kita masih denial dia yang ada di samping aku Tee. Buat ngeyakinin perasaan aku, kalo sebenernya perasaan aku tuh cuma buat seorang Tay Tawan. Bukan untuk dia"
"Aku udah jelasin semuanya, sekarang terserah kamu mau melanjutkan berfikir seperti apa""Setidaknya kamu bilang New. Minimal aku tau itu dari kamu, bukan dari orang lain. Dan aku tampak seperti orang bodoh yang gak tau apa apa disini"
"Untuk hal itu aku minta maaf Tee. Aku cuma gak mau kamu marah dan ngebuat aku bingung buat nolak Dia"
"Tapi minimal dari kejadian ini aku bisa tau, kalo kamu masih tetap memprioritaskan dia, dibandingkan aku pacarmu New. Ohh. Lupa ntah aku masih dianggap pacar seorang New atau sudah bukan. Miris"
"Tay Tawan!!!. Kamu berlebihan kalo kamu sampai berfikir sejauh itu. Masalah nya adalah aku yang gak bilang sama kamu Tee. Gak ada ngaruhnya sama status kita"
"Kamu ini lucu Tee. Aku bahkan gak pernah mempermasalahkan kedekatan kamu dengan pria itu Tee""Maksud kamu? Lee?"
"Bagus kamu sudah tau siapa orangya, berarti bener"
"Aku. Sama. Dia. Cuma. Sahabat. Gak. Lebih."
"Aku juga sama Tee. Gak ada status lebih dari seorang teman bahkan"
"Tapi dia jadi orang yang pernah ngisi tempat spesial di hati kamu New"
"Tapi itu dulu Tee, sebelum aku sadar bahkan dia gak pernah punya tempat spesial di hati aku"
"Dan kamu gak bisa bawa bawa nama orang sembarangan buat masalah kita New. Lee gak tau apa apa"
"Kayaknya kita perlu sendiri, untuk berfikir dan menenangkan diri"
"Aku turun disini""Teee~Tay Tawan!!!"
______________________________________________