"tadi itu apa?"
youngmin, walau sudah lewat beberapa menit yang lalu, masih saja tercengang dengan pernyataan donghyun.
"sebenarnya kami berkencan."
tidak bisa dipungkiri kalau jantung youngmin yang untung saja tidak ada penyakitnya, berdebar jauh lebih kencang ketika mendengarnya. bak anak muda yang baru saja diakuin sama pacarnya.
tapi tetap saja, bukankah donghyun yang bersikeras menyembunyikan identitasnya? lalu kenapa tiba-tiba begitu?
"aku tidak bisa berpikir jernih!" jawab donghyun kesal begitu mereka sampai di lahan parkir apartemennya.
begitu daehwi mendengar pengakuannya tadi, anak itu langsung masuk ke kamarnya dan tidak mau keluar lagi bahkan saat youngmin berpamitan pulang.
tentu saja daehwi shock. bahkan donghyun pun juga lebih terkejut dengan ucapan spontannya sendiri dan merutuki betapa bodohnya kalimat tersebut.
"malah kalau dipikir-pikir.. sebenarnya ini bagus," lanjut donghyun.
youngmin berhenti melangkah, membuat donghyun nyaris menabrak punggungnya. pria yang lebih tua berbalik, tidak menyangka akan mendengar itu langsung dari mulut mantan.
"serius? kamu mau balikan sama aku?" tanya youngmin tak percaya, seolah dia salah dengar.
donghyun menghela nafas panjang, dan mau tak mau menatap tepat ke mata youngmin. "mau bagaimana lagi? sudah terlanjur, jadi ikuti saja alurnya. lagipula, aku juga bertanggungjawab untuk mendekatkan kalian. daehwi sangat membutuhkan sosok ayah yang tak pernah dilihatnya, dan kamu pun punya hak untuk kontak bersama anak kandungmu —hei!"
belum sempat donghyun selesai bicara, tubuhnya ditarik dan direngkuh begitu erat oleh youngmin. ia sampai mematung, terlalu terkejut atas aksi barusan karena untuk pertama kalinya setelah delapan belas tahun, mereka benar-benar melakukan kontak fisik.
terutama youngmin, yang memeluknya lebih dahulu.
"terima kasih," ucap youngmin. suaranya bergetar, namun donghyun tak bisa memastikan apa pria itu sedang.. menangis di bahunya? "terima kasih untuk kesempatannya. meski aku sudah sering mengatakannya : aku merindukanmu. sangat, sangat, merindukanmu, kim donghyun."
beberapa detik setelah berhasil mencerna situasi yang ada, donghyun membalas pelukan youngmin. jauh di dalam hatinya, ia juga merasakan hal yang sama. ia teramat merindukan 'kekasihnya' dan di dalam naungan pria yang lebih tua, yang pernah dicintainya (ralat, masih ia cintai), ia selalu merasa aman dan tenang.
walau donghyun masih gengsi mengakuinya. "tapi tolong berlagaklah seperti 'pacarku' sungguhan. bukan seseorang yang adalah mantan pacarku, menghamiliku, dan balikan lagi denganku."
youngmin tertawa parau mendengarnya. "mantan? tidak ada kata putus di antara kita, donghyun. iya, iya, aku akan tetap jaga identitasku, tidak mungkin juga aku sefrontal itu mengatakan aku ayahnya yang bejat."
"baguslah kalau kau sadar diri."
"tapi, kamu harus tau satu hal.." youngmin melepas pelukannya, donghyun segera menunduk guna menyembunyikan wajahnya yang sudah sembab tidak karuan. satu detail kecil yang membuat senyuman youngmin semakin merekah. diangkatnya dagu 'pacar resminya' itu hingga tatapan mereka saling bertemu,
"aku tidak hanya melakukannya untuk daehwi, tapi juga untukmu. apa itu artinya kau sudah memaafkanku?"
tanpa perlu berpikir lagi, donghyun mengangguk dan tersenyum tulus.
🌹🌹🌹🌹🌹
untuk pertama kalinya setelah delapan belas tahun, youngmin pulang dengan perasaan yang sangat lapang. memang biasanya rumah menjadi tempat ternyaman baginya, karena ia bisa jauh dari urusan kantor, tapi kali ini, ia telah menemukan rumahnya yang telah hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa? [MXM - Youngdong]
Fanfictioncerita tentang dua keluarga yang merindukan kasih sayang. sebuah ab6ix fanfiction (bxb!) warn : tidak baku, bahasa amburadul, mpreg, semi-lokal tapi setting korea.. (since april 2020)