eunsang tidak pernah menyangka hidupnya bakal seperti ini setelah dua bulan pindah ke seoul.
no, no, tidak selebay yang kalian bayangkan, kok, tenang. eunsang bukannya menghadapi bencana, atau tiba-tiba disuruh jadi presiden sekolah, just.. nope.
dia cuma harus berbicara dengan seseorang.
orang yang lagi mengobrol ceria dengan lima orang lain yang sama cerianya di meja kantin nun jauh di sana. bahkan meja mereka yang paling hidup dibandingkan dengan mejanya.
sedangkan eunsang di sini, bersama satu teman doang dan itupun teman sebangkunya di kelas yang untung saja kepribadian mereka tidak jauh berbeda sehingga bisa cepat akrab.
"udah, datengin aja. perlu aku temenin?" tanya junho yang paling terakhir menyelesaikan makan siangnya.
eunsang menggeleng cepat. "aku cuma cari waktu. kantin lagi rame banget, nanti mencolok kalo aku ngomong sama senior kaya mereka."
"lho memang kenapa? kamu nggak sadar ya, eunsang?"
"hm?" eunsang menatap junho heran.
junho tersenyum-senyum sendiri sambil menunjukkan layar ponselnya, yang nggak lain adalah instagram eunsang sendiri.
"pengikutmu hampir seperempat juta sendiri, dan beberapa anak SOPA ada yang komen di postinganmu, apalagi yang kamu cover lagu. itu berarti kamu udah sama terkenalnya sama senior daehwi dan teman-temannya!"
"ih, ga segitunya junhooo.. kamu sendiri kan, juga terkenal."
"aku serius! harusnya kamu pede aja!"
eunsang cuma bisa manyun. sementara junho malah asyik stalking instagramnya tepat di depannya. walau kepribadian mereka sama-sama introvert, tapi junho tuh.. lebih percaya diri dan easy-going daripada dirinya.
kalau eunsang lebih suka upload permainan biola atau alat musik lain yang menunjukkan bakatnya, junho hanya menggunakan akunnya buat urusan bisnis : jadi model pakaian yang adalah brand garapan kakak kandungnya. walau harus eunsang akui, orang-orang yang ke instagramnya junho ga cuma sekedar lihat-lihat ootd doang.
dan lagi, junho itu cekatan banget balesin komen-komen followers-nya. beda sama eunsang yang cuma nge-like semua komentar apapun yang masuk karena tidak tau harus menjawab apa pujian-pujian untuknya.
oh iya, soal daehwi, sebenarnya ada maksud khusus eunsang mau bicara padanya.
papanya itu bersikeras mencarikan tutor bahasa inggris buat eunsang, meskipun dia sudah mengikuti 2 les privat lainnya di hari sabtu. dan eunsang terlalu bosan kalau harus berkenalan dan memahami orang baru, apalagi yang seumuran sama papanya.
beruntung junho menyarankan untuk meminta tolong kakak kelas yang memang sudah berpengalaman di bidang itu. banyak sih, pilihannya. apalagi gengnya daehwi semuanya juga pandai berbahasa asing. lai guanlin dan zhong chenle yang sama-sama dari luar negeri. ada juga yang jeongin dengan kemampuannya yang moderate.
tapi masalahnya eunsang cuma kenal daehwi, seniornya yang adalah ketua klub teater dan sering mengajarinya secara privat selama beberapa menit tiap pertemuan.
"hei, eunsang. senior daehwi mau pergi, tuh!" junho menepuk-nepuk pipinya, menyadarkannya dari lamunan.
bak dihipnotis eunsang langsung berlari menghampiri orang yang berada di pikirannya sejak semalaman penuh.
"senior— kim!!" saking gugupnya suara eunsang jadi terputus saking kerasnya, namun untung tidak membuat banyak siswa memperhatikannya.
tapi cukup membuat daehwi dan kawanannya berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa? [MXM - Youngdong]
Fanfictioncerita tentang dua keluarga yang merindukan kasih sayang. sebuah ab6ix fanfiction (bxb!) warn : tidak baku, bahasa amburadul, mpreg, semi-lokal tapi setting korea.. (since april 2020)