"Mah! Disini sepatunya bagus bagus nih!" teriak seorang gadis remaja berparas cantik dengan kulit putih langsat.
Teriakannya pun sontak mengundang perhatian semua orang yang awalnya tengah sibuk mencari kebutuhan mereka. Entah sadar atau tidak gadis tersebut kini menjadi tontonan orang-orang yang tengah mencari kebutuhan.
"Mama! Ayo cepet kesini, liat deh!" yah, sepertinya gadis bertubuh semampai tersebut memang tak peduli akan sekitarnya.
Makilla Ken Azara . nama sang gadis yang baru saja berteriak.
"Apasih Killa kok kamu teriak? Nggak malu apa diliatin banyak orang? Udah gede juga" sahut sosok wanita berumur setelah menghampiri killa.
"Liat deh Mah! Ini sepatunya lucu-lucu. Aku beli satu ya ma?" jawab Killa dengan semangat.
Arini. Mamanya Killa, hanya mendesah berat mendengar permintaan putinya. Selalu seperti ini. Tiap kali Mamanya mengajak Killa untuk menemaninya ke Mall mencari keperluannya, bukannya pulang cukup membawa belanjaan sesuai kebutuhan, namun malah belanjaan Killa yang memenuhi bagasi mobilnya.
"Killa, kamu ga sadar apa sama tangan kamu itu? Tadi janjinya mau beli baju aja, ngga minta yang lain-lain" tunjuk arini pada beberapa paper bag yang berada di tangan Killa. Anaknya ini akan memorotinya lagi!
"Tapi Mah Killa pengen. Satu ya Mama cantik, ya ya ya?" mohon Killa dengan muka melasnya.
"Kemarin pas mau pindah kamu kan udah beli sepasang"
"Yang kemarin mah udah ngga lucu lagi Ma, ini terakhir deh Mah, janji!"
"Yaudah ini yang terakhir ya, ngga ada minta-minta lagi." Putus Arini.
"Oke sip, Mama terbaik deh, Killa makin saying sama Mama!" sahut Killa yang langsung memeluk Mamanya dengan bahagia.
"Situ cocokin dulu pilihan kamu, mama mau pilih sepatu mama dulu, jadi lupa kan tadi milih yang mana." gerutu Arini sambil berlalu meninggalkan Killa.
Killa pun hanya cengengesan melihat mamanya berlalu sambil menggerutu. Aah enaknya hidup Killa, memiliki keluarga yang sangat menyayanginya. Setelah mamanya pergi, Killa langsung saja memilih sepatu yang dirasanya sangat cocok.
Namun tatkala ia tengah mencoba, dirasa sepatunya agak kebesaran, mungkin satu nomor di bawahnnya akan lebih pas.
"Mbak!" panggilnya pada seorang pelayan toko tangannya pun refleks terayu-ayun mengisyaratkan pelayan tersebut untuk mendekatinya."
"Mba-"
"Mbak ini yang ukuran 42 ada ngga ya mba?" potong seorang lelaki pada pelayan toko saat sudah berada di depan Killa.
"Oh ada mas, bentar ya mas" jawab si pelayan toko. Yang hanya dibalas anggukan oleh lelaki tersebut.
Killa hanya mampu melongo melihat interaksi kedua orang dihadapannya. Bukan, bukan karena masalah ia yang diserobot lelaki di hadapannya ini, melainkan karena ketampanan lelaki yang kemungkinan seumuran dengannya ini. Sungguh. Apakah lelaki di depannya ini manusia? Apakah dia ini idol, seperti para oppa-oppanya di negeri ginseng? Entahlah banyak sekali yang terlintas dipikirannya saat ini.
"Mbaknya tadi mau Tanya apa mba?" tanya pelayan tersebut pada Killa yang sontak mebuat lelaki tampan tersebut ikut memandang ke arahnya.
"Ah, itu..ini, sepatu yang ini ukuran 38 ada ngga ya?" jawab Killa yang gugup karena dipandangi lelaki tampan.
"kayanya sih masih ada mba, bentar ya mba, mas, saya carikan sepatunya." Jelas pelayan toko tersebut sambil membawa contoh sepatu Killa dan lelaki itu.
Killa pun hanya mengangguk karena fokusnya belum kembali, Killa masih sangat takjub akan lelaki di depannya. Lelaki tersebut kini tengah fokus melihat-lihat sepatu model lain.
Demi Dewa -layaknya program TV yang iya tonton- katakan, pernahkah ia pernah mendapati cowok setampan ini? Tidak, tidak, sepertinya ia cowok tertampan yang pernah ia temui. Batin Killa yang terus memperhatikan lelaki didepannya ini.
Sepertinya Killa tak boleh melewatkan kesempatan untuk mengajaknya berkenalan.
"Permisi, boleh kenalan?" sapa Killa tanpa malu menghampiri lelaki tersebut.
Lelaki itu bergeming. Tetap fokus melihat model-model sepatu yang menarik. Entah sadar atau tidak lelaki tersebut bahwa ada gadis cantik disampingnya tengah mengajaknya bicara. Atau mungkin ia sadar, namun tak tau kalau sebenarnya dirinya yang diajak berbicara.
Merasa tak mendapatkan respon dari lelaki dihadapannya ini, Killa akhirnya berinisiatif mencolek lengan lelaki tersebut.
Si lelaki yang merasa kaget akan sentuhan tiba-tiba pada lengannya pun menoleh guna mencari siapakah yang telah mencoleknya itu. Saat mendapati gadis yang tadi juga mencari ukuran sepatu yg pas tadi, ia pun hanya menaikkan sebelah alisnya heran akan keberadaan gadis ini yang tiba-tiba ada didekatnya.
"Ya ampuuun, cogan emang beda yah, ngangkat alis sebelah aja gantengnya nambah banyak." Ucap Killa tak sadar.
Lelaki tersebut kini malah menautkan kedua alisnya heran dan bingung akan maksud dari sosok gadis didepannya ini. KIlla yang melihat perubahan ekspresi lelaki di depannya ini akhirnya tersadar akan mulutnya yang sulit dijaga itu. Kikuk Killa sambil memegang lehernya entah untuk apa.
"Boleh kenalan ngga? Aku Killa double l" katanya sambil mengulurkan tangan kanannya menunggu uluran balasan lelaki tampan tersebut. Tak lupa senyum dibuat semanis mungkin yang ia perlihatkan untuk menutupi ke-kikukannya
"Buat?" Tanya lelaki itu singkat.
"Nambah teman, kata mama aku kalo banyak teman itu baik" jawab Killa dengan tangannya yang setia terulur.
Alasasan yang masuk akal menurut Killa sendiri. Tapi itu tidak bohong, mamanya memang pernah mengatakkan hal itu padanya, jadi tak sulit baginya untuk mengajak orang asing berkenalan.
lelaki itu pun memperhatikan uluran tangan dan wajah gadis tersebut. Ah, dia ingat, gadis di depannya ini yang tadi teriak-teriak saat ia baru saja memasuki toko sepatu ini. Dilihat pun kelihatan kalau gadis ini tidak bisa diam, tipe yang tidak terlalu disukainya. Mungkin ia harus cepat menanggapi agar gadis didepannya ini langsung diam. Toh mungin mereka tak akan bertemu lagi.
"Re-"
"Mbak, mas ini sepatunya, bisa dicoba dulu" tiba-tiba pelayan tadi datang kembali membawa beberapa sepatu.
"Makasih" jawab lelaki tersebut
Setelah mendapat apa yang diinginkan oleh lelaki tersebut, ia pun lantas berlalu tanpa menghiraukan killa, yang mungkin tengah kecewa karena belum sempat mengetahui nama lelaki tersebut.
"mbak kok datengnya cepet banget sih, aku kan jadi belum tau nama cowok tadi" kesalnya pada pelayan toko .
Yah... tapi salah apa penjaga toko tersebut? Ia kan hanya menjalankan tugasnya saja.
Killa hanya mampu mendesah pasrah sabil menatapi sepatu yang kini ada ditangannya ini.
"Sepatu! kok kamu gampang banget dicari sih! harusnya tadi kamu ngumpet jauhan lagi, biar mbak-mbaknya makin lama dikit!" ujarnya kesal pada sepatunya.
Dari pada ia sedih lebih baik ia mencari mamanya dan mengajak mamanya untuk membeli eskrim strawberry kesukaannya. Mungkin moodnya akan cepat kembali dengan memakan es krim strawberry. Moodnya benar-benar hancur karena pelayan toko yang terlalu cepat mencari sepatunya!
Pelayan toko tersebut hanya bingung menatap Killa yang terlihat lusuh sambil berjalan melewatinya.
Haiiii, wkwkkwkwk, aku datang lagiii yuhuuuuuuuuuu
Ini cerita amatir ke 2 kuu cerita pertama males lanjutinnya wkwkkwk vote gaes jangan lupa
gabaca sampe selesai gpp yg penting votenya muehehehh
Dibuat 3 April 2020
upload 4 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKILLA
Romance"Permisi, boleh kenalan?" sapa Killa tanpa malu "Ya ampuuun, cogan emang beda yah, ngangkat alis sebelah aja gantengnya nambah banyak." "Siapa?" "Hah?" "Anak baru?" Killa mengangguk menanggapi. "Oh" "Oh?! Kok Cuma oh? Reno ga inget? Kita pernah ket...