6. Manusia Es

35 6 4
                                    

Reno sedang berjalan menyusuri koridor sekolah, ia berencana akan menuju ke perpusatakaan di jam kosong ini. Sebenarnya Ilham dan Doni sudah mengajaknya cuss dari tadi, namun ia menolak dan lebih memilih mengisi waktu kosongnya di perpustakaan, itung-itung nambah absen pengunjung perpustakaan, pikirnya.

Reno memasuki perpustakaan yang terlihat lumayan ramai. Bahkan sepertinya ada kelas yang mengadakan KBM di perpustakaan ini.

Pojok perpustakaan dekat rak buku novel adalah pilihannya, tempatnya cukup strategis, tak banyak anak yang memilih duduk di sana. Reno sebenarnya sering membaca novel, tapi bukan novel bergenre romance melainkan genre fantasi. Menurutnya kejadian di novel tersebut sangatlah khayal, namun itu justru yang membuat dirinya suka membacanya.

Reno sangat fokus membaca buku novelnya itu, ia memasang earphonnya juga. Entah mana yang sebenarnya ia fokuskan, membaca atau mendengarkan music. Yang jelas ia sering melakukan keduanya bersamaan.

Reno terlihat sangat fokus, bahkan ia kini tak sadar ada gadis yang sedang duduk didepannya, memandang dirinya dengan kedua tangan menopang dagu.

"Reno pulang kapan?"

Reno bergeming.

"Reno rencananya mau pulang jam berapa?" tanya Killa mengulurkan tangan meraih earphone Reno.

"ASTAGHFIRULLAH"

Reno kaget karena tiba-tiba ada yang menarik earphonenya ia kira tadi ada jin lewat. Sedangkan Killa terkikik melihat reaksi yang diberikan oleh pemuda didepannya ini. Menurutnya Reno terlihat sangat lucu mengingat setiap ia menyapanya pemuda ini bersikap jutek padanya.

"Tck" Reno berdecak sambil membereskan earphone nya "Kok disini?"

"Ciee, kepo, Killa tadi habis pelajaran Bahasa Indonesia disini."

Reno tak menanggapi lagi, sebenarnya ia hanya asal menanyakan saja. Ia tak peduli. Memilih melanjutkan bacaannya.

"Reno Reno, kok Reno ga bales line Killa sih?

Tak ada balasan. Reno memilih diam. Namun telinganya terpasang dengan lebar. Menebak dari mana gadis ini mendapat linenya.

"Penasaran ga dapet dari mana? Killa dapet dari temen Killa, Abdul"

Abdul ternyata yang memberikannya, Abdul memang memiliki kontak line Reno karena mereka beberapa kali main bersama. Ingatkan Reno untuk menanyakan pada Abdul lain kali.

Reno berusaha fokus membaca. Mengabaikan ocehan Killa.

Melihat Reno tak merespon membuat Killa mendengus, namun ia tetap gencar mencari topic pembicaraan.

" Reno mau pulang kapan? Perpus udah mulai sepi lhoo"

Reno melihat jam di tangan kirinya, ternyata sudah lima belas menit setelah bel pulang sekolah, ternyata ia terlalu fokus membaca sehingga tak menyadari bel sekolah yang sudah berbunyi. Mengembalikan novel yang ia baca dan memilih pergi meninggalkan perpus menuju kelasnya mengambil tas yang ia tinggalkan tadi. Berusaha tak memperdulikan Killa.

Kelasnya nampak kosong, setelah membawa semua barangnya Reno melangkahkan kakinya menuju ke parkiran sekolah. Di tengah jalan, langkahnya terpaksa berhenti. Reno menolehkan kepalanya kesamping. Menghela nafas entah yang keberapa kalinya untuk hari ini.

"Killa nebeng yaa, anterin Killa please"

Kini Killa sedang menarik lengan hoodie yang ia kenakan. Mata bulatnya mengerjap memohon.

Reno melepas paksa tanga Killa dari hoodienya. Melanjutkan jalannya yang sempat tertunda tadi.

"Ish jutek banget, tapi muka Reno makin ganteng deh, makin pengen cepet-cepet jadi pacarnya" halu Killa. Setelah tersadar ia langsung berusaha mengejar Reno. "Reno tunggu!!"

MAKILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang