"Yuk"
Killa mendongakkan kepala menatap Reno.
"Kemana?"
Reno menghela nafas, gadis didepannya ini lemot sekali.
"Katanya pulang bareng" ucapnya bernada datar. Senyum Killa seketika mengembang, matanya pun berbinar.
"Reno nganterin Killa pulang?" ucapnya memastikan.
"Cepet"
"Susah jalannya. Pergelangan kaki gue juga kayanya kesleo" jelasnya dengan raut kesakitan.
Reno mendekati Killa, menempatkan badannya disamping gadis tersebut dan sedikit merendahkan tubuhnya.
Killa mengernyitkan alisnya. "Ngapain?" tanyanya polos.
Reno geram, kesabarannya benar benar diuji. Dengan sabar ia mengambil sebelah tangan Killa dan mengalungkannya di lehernya sedangkan tangannya ia selipkan di pinggang gadis ini.
Killa terkejut. Tindakan Reno benar benar tak terduga, kupu-kupu yang tadi sudah diam kini terasa mulai beterbangan lagi di perutnya. Killa sangat senang akan sikap Reno yang hari ini sangat manis menurutnya. Doakan Killa bisa sampai rumah dengan selamat tanpa pingsan guyyssss.
*****
Akhirnya Reno dapat mengantarkan Killa dengan melalui perjalanan yang lama. Tadi mereka sempat berputar-putar karena katanya seketika Killa lupa jalan. Namun Reno hanya menghela nafas berat. Kesabarannya hari ini sedang di uji.
"Makasih Reno". Ucapnya setelah turun dari motor dibantu Reno.
Killa sangat senang, tadi ia sengaja menunjukkan arah jalan yang salah. Ia tak sebodoh itu untuk lupa jalan, dia sudah besar. Dia sengaja agar bisa berlama lama dengan Reno saja. Senyumnya mengembang mengingat tingkah cerdiknya itu.
"Besok jemput yaa sekolahnya"
Reno mengernyit.
"Kenapa? Lo kan bisa berangkat kaya biasanya"
Killa berfikir, alasan apa ya yang cocok "Gimana yaa, kayaknya kaki gue sakit kalo naik angkot" ucapnya beralasan.
Reno mendesah, ia tak suka jika diungkit-ungkit seperti ini, ia tadi sudah meminta maaf namun gadis ini membuatnya bersalah kembali. Padahal jika dipikir pun tak sepenuhnya ia yang salah melainkan ini adalah kesalahan gadis tersebut karna berlari mengejarnya.
"Jam 06.20 jangan telat." Putus Reno. Wajahnya datar tanpa ekspresi. Selanjutnya ia menjalankan motornya meninggalkan Killa yang masih berada didepan gerbang rumahnya.
Killa merasa bahagia mendengar ucapan Reno. Ia tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya.
"YUHUUUUU YIEPIEEEE" teriaknya girang. Killa berputar putar dengan kedua tangan terentang ke atas kepala, ia bahkan hampir melompat-lompat jika tak ingat kakinya tengat sakit.
*****
Sekarang Killa sedang duduk di ruang TV, dengan beberapa toples makanan dan bungkus snack. Kakaknya juga sedang duduk disampingnya. Reaksi keluarganya tadi sangat terkejut melihat lututnya diperban dan langkahnya terseok-seok, bahkan mamanya yang biasanya sudah baik kepadanya makin membuatnya layaknya ratu. Mama dan papanya selalu mau jika dimintai tolong mengambilkan sesuatu.
Lain halnya dengan abang laknatnya itu, ia justru tetap tak mau mengalah dengan adiknya yang sedang sakit ini. Huh!.
"Ganti Kil" perintah Andre sambil memasukkan tangannya ke toples di pelukan Killa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKILLA
Romance"Permisi, boleh kenalan?" sapa Killa tanpa malu "Ya ampuuun, cogan emang beda yah, ngangkat alis sebelah aja gantengnya nambah banyak." "Siapa?" "Hah?" "Anak baru?" Killa mengangguk menanggapi. "Oh" "Oh?! Kok Cuma oh? Reno ga inget? Kita pernah ket...