Tringgg
Helaan nafas terdengar dari sebagian besar siswa-siswi SMA Satria Bangsa. Sebagian kecilnya, mereka hanya pasrah akan nasib mereka. Mendapat guru yang suka molor di jam terakhir adalah sebuah cobaan berat bagi beberapa kelas. Alasannya,"Hari ini agak molor beberapa menit ya, dari pada kalian pulang cepet tapi palah langsung main kan?". Alasan klasik! Untung guru.
namun karena sekarang masih semester awal, hal tersebut tak dirasakan oleh siswa SMA Satria Bangsa, seperti halnya seorang gadis yang kini tengah membereskan buku-bukunya. Kelasnya hari ini selesai cepat, tadi gurunya hanya memperkenalkan materi- materi yang akan dipelajarinya di kelas sebelas awal semester 2 ini.
Mengedarkan pandangannya, Killa melihat kelas yang mulai kosong, beberapa temannya telah meninggalkan kelas 10 menit yang lalu.
Killa tadi baru saja menyalin beberapa point penting yang dicatat guru di papan tulis, lain halnya dengan Desi yang hanya memfotonya saja. Sebenarnya sih Killa pun sudah memfotonya, hanya menurutnya jika ditulis akan lebih mudah diingat. Jika hanya difoto nanti ia kadang lupa menyalinnya.
Merasa tak ada yang tertinggal, Killa langsung menginggalkan kelas berjalan menuju ke gerbang sekolah. Hari ini ia akan naik angkutan umum.
"Reno!" teriak Killa.
Reno tetap berjalan dengan hoodie abu-abunya , sepertinya ia tak mendengar teriakan Killa. Langsung saja Killa berlari menghampiri Reno yang berada di Koridor seberang, mungkin Reno akan ke parkiran.
"Reno! Berhenti!" teriak Killa tak acuh akan beberapa pasang mata yang memandang ke arahnya.
"Hai!"
Reno berbalik, memandang heran gadis yang tiba-tiba mengajaknya berbicara ini. Reno memutar kepalanya melihat sekitar, banyak orang yang menatap ke arahnya, ah lebih tepatnya ke arah mereka.
Ia merasa tak kenal dengan sang gadis yang kini tersenyum ke arahnya ini. Siswi baru? Ia tak peduli. Lebih baik ia pergi saja. Reno melangkahkan kakinya meninggalkan Killa.
"Hai Reno! Boleh kenalan ga"
Astaga gadis ini mengikutinya sampai di samping motornya.
Bahkan ada yang ia herankan lagi, gadis ini mengajaknya berkenalan namun ia sudah menyebutkan namanya. Tak perlu meladeni, Reno pun menaiki motornya.
"Iiih kok Reno jutek sih, nanti gantengnya luntur lo! Ga takut apa?"
Sepertinya gadis ini gila!
"Ih Reno ayo kenalan!" paksa Killa.
Tangan Killa sudah terulur menunggu jabatan dari Reno.
"Siapa?"
"Hah?"
"Lo"
"Reno ga inget sama aku? Ya udah deh perkenalan ulang, kenalin aku Makilla Ken Azara. Panggil aja Killa double l ya" Ucapnya dengan senyum manis.
Reno seperti tak asing dengan gadis ini, ia merasa déjà vu.
"Anak baru?"
Killa mengangguk menanggapi pertanyaan Reno, tersenyum lebar. Reno menanggapinya.
"Oh"
"Oh?! Kok Cuma oh? Reno ga inget? Kita pernah ketemu di Mall tiga hari lalu" terang Killa.
Reno merubah ekspresinya, seperti tengah berpikir.
"Di toko sepatu, masa ga inget?" tambah Killa.
Reno berusaha mengingat. Tiga hari yang lalu? Toko sepatu?
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKILLA
Romance"Permisi, boleh kenalan?" sapa Killa tanpa malu "Ya ampuuun, cogan emang beda yah, ngangkat alis sebelah aja gantengnya nambah banyak." "Siapa?" "Hah?" "Anak baru?" Killa mengangguk menanggapi. "Oh" "Oh?! Kok Cuma oh? Reno ga inget? Kita pernah ket...