3. Siswa Baru

67 8 0
                                    

"Ren!"

Langkah Reno terhenti, padahal ia tengah berjalan keluar parkiran sekolah. Namun, karena teriakan seseorang membuatnya terpaksa berhenti untuk mencari siapa yang memanggilnya barusan.

"Apa?" sahut Reno setelah berbalik.

Reno menghela nafas saat tau siapa yang memanggilnya. ternyata si titisan alien.

"Lo ga kangen sama gue? 2 minggu libur semesteran tetep ga bikin lo kangen gue gitu?" tanya ilham seraya merangkul pundak Reno.

Reno menatap jijik ilham. Baru saja memasuki hari pertama sekolah temannya ini sudah akan mengawalinya dengan drama. Ia pun menghela nafas. Meninggalkan ilham adalah pilihan yang tepat.

"Beb kok kamu ninggalin aku sih?!"

See? Drama dari seorang ilham telah dimulai. Semua anak yang tadinya sibuk dengan kegiatannya masing masing kini melihat mereka berdua.

Reno mengedarkan pandangannya, kini ia menjadi tontonan gratis siswa-siswi SMA Satria Bangsa. Ia tak suka menjadi pusat perhatain, ia risih jika dipandangi banyak mata. Tak ingin malu lebih lama lagi Reno pun mempercepat langkahnya menuju kelas yang sudah setengah tahun ia tempati.

*****

Awal memasuki kelas Reno menautkan alis heran, suasana dikelasnya ini berbeda dari kelas lain yang tadi dilewatinya. Teman-teman sekelasnya tengah fokus pada buku masing-masing, seperti sedang mengerjakan suatu tugas.

"Reno! Liat tugas lo dong yang dari Bu Dian" tanya Doni.

Reno baru saja menaruh tasnya di kursi bahkan ia belum sempat duduk namun teman duduknya ini sudah menagih seperti memalak saja. Setidaknya biarkan ia duduk sebentar!

"Kumpulin hari ini?"

"Iya, Bu Dian bilangnya kan pertemuan awal semester dua. Lo ga inget? Belum ngerjain dong? Yaudah ayo kita cari contekan" ajak Doni sumringah karena ia merasa mempunyai teman yang belum mengerjakan juga.

"Oh, udah ngerjain" jawab Reno setelah ia mendudukan diri di kursinya.

Jawaban singkat Reno mampu mematahkan kebahagiaan Doni. Mau bagaimana lagi, seharusnya temannya ini tidak perlu menanyakannya seperti itu. Walau tak mendapat pengingkat satu Reno ini tak pernah absen dalam mengerjakan tugas.

Reno pun lansung mengambil buku tugasnya. Menaruhnya diatas meja Doni.

"Wooah! Peka sekali anda saudara Reno Febiansyah! Senang menjadi partner semeja dengan anda" puji Doni dengan menyambar tangan kanan Reno yang langsung disalaminya seperti seseorang yang tengah menyepakati suatu urusan.

"YUHUUUU! Ilham si manusia tertampan seangkasa raya datang!" teriaknya tatkala memasuki kelas.

"Jangan brisik!" sebut saja Mawar, dia duduk di kursi depan dimana didepannya ada ilham yang sedang memutar-mutar jaketnya di atas seprti seorang coboy yang akan menangkap penjahat.

"Eeh neng mawar, pagi pagi udah nyolot aja sih neng"

"Diem! Lagi ngerjain tugas juga!"

"HAH! Tugas apaan?"

Mawar tak menghiraukan pertanyaan si raja berisik, ia pun fokus mengerjakan tugas kembali. Ilham kini mengedarkan pandangan, seisi kelas tengah sibuk, hanya beberapa anak peringkat teratas saja yang bersantai, termasuk Reno.

Reno menatap ilham yang mendekatinya. Aaah dia paham maksud temannya ini. Reno mendesah Ia pun berdiri dari duduknya dan pindah tempat duduk di kursi belakangnya. Ia tau maksudnya, ilham ingin duduk di samping Doni dan bersama sama mengerjakan tugas bersama Doni dari buku Reno.

MAKILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang