Part in 6 (six) : Tentang Dia

122 67 34
                                    

"Sudah tidak diragukan lagi Pasti Lo menang Rafa." ucap salah satu teman satu geng nya,nama nya Nathan.

"Traktir kita-kita dong. Udah lama ga pernah di traktir nih.." ucap Zulfan, masih teman satu geng nya Rafa.

Rafa yang sedang menulis mengalihkan kesibukannya dengan melihat teman-temannya yang sedang berbicara.

Tetapi Rafa tidak menjawab sama sekali. Ia langsung berdiri dan pergi keluar kelas.

"Lo mau kemana? Kebiasaan setiap kita ngomong Lo main cabut-cabut aja." ucap Zulfan.

"kantin." singkat Rafa.

"Gua ikut dong. Sekalian traktir gue ya..." ucap Zulfan lagi.

Ckkkkkk... Rafa mendengus kesal mendenger omongan Zulfan.

"Heh. Lo tuh masih punya uang. Ga ada faedah nya gua nraktir Lo. Banyak orang di luar sana yang mati kelaparan karena ga bisa makan. Jadi gua mending ngasih ke orang yang membutuhkan daripada Lo yang sama-sama masih punya banyak uang!" sahut Rafa.

Zulfan terdiam mendengar perkataan Rafa. Rafa pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"HAHAHA.. Puas Lo? Gua liat nya ngakak." sahut Nathan.

Mereka memang berbeda sifat nya. Tetapi walaupun sekarang mereka sedikit berantem. Beberapa menit mereka akur lagi.

Tidak ada yang di masukan ke hati. Ya nama nya juga cowok. Orang nya bodo amat an dibandingkan cewek yang lebih banyak di masukin ke hati. YA GA SIH??

....

Rafa memang salah satu Anak Osis yang sangat pintar dengan Pelajaran Sains. Maka nya banyak juga murid lain yang kagum dengan Rafa.

Tapi tidak ada 1 perempuan pun yang berani mendekati Rafa. Padahal Rafa itu sangat baik. Saking baik nya Rafa tidak pernah sombong dan tidak pernah pelit dalam mengajari orang-orang jika ada yang kesulitan dalam belajar.

....

"Kak,tolong ajarin aku IPA dong. Besok aku ada ulangan. Tapi aku ga ngerti sama sekali" ucap Raisya adik nya Rafa.

Rafa tinggal dengan Adik dan Mamah nya di daerah Bandung.

Papah nya sangat sibuk dengan pekerjaan nya. Maka nya mereka jarang bertemu dengan papah nya.

"Iya bolehh. Nanti malem ya Kakak ajarin. Sekarang Kakak yang harus belajar dulu buat besok. Gapapa kan?" tanya sang kakak.

"Oh ngeganggu ya? Kalau gitu ga usah kak." ucap Raisya.

"Ga kok. Ga sama sekali. Nanti habis kakak belajar,baru kakak ajarin kamu." jawab Rafa.

Raisya mengangguk.

Raisya memang sedikit canggung sebenarnya dengan Rafa. Sangat berbeda dengan kelakuan Nayla dan Nopal yang selalu berantem.

Malah mereka jarang sekali mengobrol berdua. Kecuali jika ada hal yang sangat penting dan emang perlu untuk dibicarakan.

...

Ketika malam pun tiba.

Raisya mengetuk pintu Rafa dengan ragu-ragu.

"Masuk aja ga di kunci kok" ucap Rafa dari dalam kamar nya.

Raisya pun langsung membuka pintu dan masuk ke kamar nya Rafa.

Rafa langsung menyuruh Raisya untuk buka buku nya dan menunjukkan materi mana yang ia tidak mengerti.

Benar-benar sangat canggung. Seperti bukan adik kakak pada umum nya.

Saat sedang ditengah-tengah belajar.

Rafa meminta izin kepada adik nya untuk mengangkat telepon dari teman-temannya.

Rafa mengangkat telpon di balkon kamar rumah nya.
Terdengar jika Rafa sedang menjelaskan materi kepada teman-teman nya di telepon.

Sementara Raisya yang sedang pusing mengerjakan soal IPA tiba-tiba album foto yang ada di dekat meja belajar terjatuh tidak sengaja oleh Raisya.

Raisya langsung mengambil nya.

Ketika Raisya menggambil terlihat banyak foto kecil nya Rafa dan Raisya pada album tersebut. Raisya tersenyum saat melihat diri nya sendiri waktu kecil.

Tapi Raisya langsung tertuju pada foto di album tersebut.

Ada foto Rafa sewaktu kecil dengan perempuan. Tapi itu bukan diri nya. Melainkan orang lain.

Ketika Raisya melihat foto itu,dibawah nya ada tulisan tangan Rafa sewaktu dia kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Raisya melihat foto itu,dibawah nya ada tulisan tangan Rafa sewaktu dia kecil.

*She is everything to me*

Tidak lama Rafa pun datang menghampiri Raisya.

"Ini siapa kak?" tanya Raisya dengan hati-hati.

Rafa sedikit kaget saat melihat Raisya sedang melihat album nya bukan mengerjakan pelajaran IPA.

"Oh itu temen kecil kakak waktu kamu masih belum inget apa-apa." jawab Rafa.

Rafa kaget karena ia teringat lagi dengan teman nya dulu. Rafa sudah mencoba melupakan teman nya itu. Bukan orang nya tapi kejadian dan kenangan masa lalu nya.

"Siapa nama nya?" tanya Raisya.

"Padahal dulu kamu sering banget di ajak main sama dia waktu kecil. Umur 3 tahun pasti lupa-lupa inget." ucapnya tanpa menjawab pertanyaan Raisya.

Mereka hanya berbeda 3 tahun. Sekarang Rafa kelas 11 dan Raisya kelas 8.

"Tapi dia cantik. Pasti sekarang tambah cantik" ucap Raisya.

"Emang"

"Kakak masih suka ketemu?" tanya Raisya yang begitu penasaran.

Rafa sedikit termenung.

"Sorry kak,malah ngebahas ini" ucap Raisya agak tidak enak.

"Gapapa kok. Mending sekarang lanjut belajar lagi aja yuk" ajak Rafa sekaligus anggukan dari Raisya.

Raisya langsung menaruh lagi album foto tersebut ke tempat semula.

....

Di sekolah Rafa salah satu anak yang tidak terlalu dekat dengan perempuan.

Cuek? Tidak. Kalo ada yang nanya ke Rafa,dia pasti nyaut. Mau itu orang yang dikenal maupun yang tidak di kenal.

Selama hidup nya ia tidak pernah berpacaran dengan siapapun. Banyak yang mengira kalau Rafa itu tidak normal karna tidak menyukai siapapun.

Bukan karena hal itu.

Sebenarnya Rafa memiliki rahasia terbesar yang membuat diri nya tidak bisa dekat dengan perempuan kecuali adik dan mamah nya.

Penasaran lagi kan kisah Rafa di balik ini semua?

Yuk lanjut ke part selanjutnya...

***

Biasakan kalau udah baca atau sebelum baca vote dulu ya,hehe..

Semangat yaa Puasa nya kaliann..

Tengkyu,
Annisanrl15

Co theTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang