Part in 13 (thirteen)

68 28 31
                                    


Malam ini Nayla mata nya masih fresh untuk maraton drama korea lagi.

Mau hari libur mau hari sekolah Nayla memang selalu gadang. Tidak pernah Nayla tidur jam 9 atau jam 10. Mungkin menurut dia itu masih terlalu sore untuk tidur.

Dan benar saja hari ini Nayla terlambat lagi untuk datang ke sekolah.

Tetapi kali ini Nayla sangat santuy meskipun sudah jam 07:00.

Nayla juga sedikit heran,kenapa Nopal masih ada di rumah nya dengan masih memakai baju biasa bukan baju seragam.

"Kok tadi pagi lo ga bangunin gue sih?" tanya Nayla kepada Nopal yang sedang membuat teh hangat.

"Bosen," singkat Nopal.

"Terus kenapa jam segini lo belum berangkat? Masih pake baju tidur lagi," tanya Nayla lagi.

"lo sebagai adik ga ada rasa khawatir ya?! Kemarin kan gue demam. Sampai sekarang gue masih sakit La," jawab Nopal yang memang pada saat itu Nopal benar-benar sakit.

"Oh bisa sakit juga. Ya gue kira lo biasa aja gitu," ucap Nayla datar.

"Ya nama nya juga Manusia. Lo mah aneh!" ucap Nopal.

Tidak lama Nayla pun langsung berangkat sekolah tanpa pamitan kepada Kakak nya. Dan disitu Bunda sedang pergi ke warung. Jadi Nayla langsung berangkat.

"Main cabut aja tuh anak," gumam Nopal.

...

Ketika di perjalanan, Nayla benar-benar sangat santuy dengan memakai headset di telinganya sambil mendengarkan lagu kesukaannya.

Sesampainya di depan gerbang sekolah. Sebelum sampai ke kelas nya Nayla.

Sudah banyak sekali anak-anak osis yang sedang berdiri di depan gerbang.

"Kaos kaki nya naikin ya!"

"Name tag nya mana?"

"Dasi nya pake!"

"Jaket nya buka!"

Dan masih banyak lagi omongan osis yang tersampaikan kepada anak-anak yang mau masuk ke dalam kelas nya.

Nayla sangat tidak tertarik untuk ikut dalam organisasi Osis. Rasa nya malas berhadapan netizen yang maha benar.

Ya coba bayangin aja. Sering banget osis di cap sama anak-anak sebagai orang yang sombong lah, orang yang pengen di puji lah, orang yang cuma ngikutin perintah guru nya lah, dll.

Maka nya Nayla hanya menjadi murid saja.

"Kinara lo telat lagi?" tanya Rafa yang sedang diam di depan ruangan kepala sekolah.

Ini beneran Rafa yang ngomong sama gue?

"Iya kak," jawab Nayla singkat.

"Gimana sih lo tuh harus nya biasain bangun shubuh biar ga telat," ucap Rafa lagi.

Gue lagi ga mimpikan?

"Susah kak," masih dengan jawaban singkat.

"Ya udah sana cepet ke kelas. Takut nya kalo lo lama disini bisa kena hukum sama anak-anak osis atau guru kesiswaan," sahut Rafa padahal dia sendiri anak osis.

Kok Rafa beda banget sih?

"Iya kak," singkat Nayla.

Entah mood Nayla yang sedang tidak enak atau bagaimana. Tapi jawaban Nayla benar-benar singkat saat itu.

Padahal dia sedang berhadapan dengan orang yang dia suka. Dan sudah tidak bersikap cuek lagi terhadap diri nya.

Aneh memang.

Co theTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang