Prolog

1.5K 101 10
                                    

PEMBUKAAN :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PEMBUKAAN :

Antariksa Irama Aldebran

Masa SMA itu waktunya perubahan emosi yang signifikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masa SMA itu waktunya perubahan emosi yang signifikan. Waktu yang mempertemukan kita kepada banyak hal, mempertemukan kita dengan sesuatu yang menentukan masa depan.

***

Orang bilang, masa SMA adalah masa yang paling indah dari semua fase yang terlewati, harus dinikmati karena masanya sangat berkesan di kemudian hari. Seragam putih abu-abu yang membawa ragam warna, hingga aturan-aturan ketat lainnya yang tidak akan didapatkan lagi di bangku perguruan tinggi. Namun, bagi seorang Antariksa semuanya biasa saja. Sekali lagi, biasa saja. Hidupnya terlalu mudah ditebak. Tidak ada yang istimewa, walau di mata orang banyak hidupnya adalah sebuah kesempurnaan. Ya, ya ... terserah!

"Anta, bangun!" Teriakan itu melengking hingga rasanya mampu membuat barang-barang di kamar Antariksa pecah. "Ini udah siang, Anta! Ini udah siang dan hari ini pertama kali kamu masuk sekolah lagi!"

Hanya ada satu orang yang memanggilnya dengan nada seperti itu. Hanya satu orang yang mampu mengomel dengan teriakan seperti itu. Mamanya. Si polwan cantik yang hingga sekarang masih sering mendapat godaan dari brondong kurang belaian.

"ANTARIKSA!"

Anta segera mengubah posisinya menjadi duduk, ia mengucek matanya dengan malas kemudian menatap pintu bercat putih itu. "Iya, Ma. Aku bangun nih."

"Awas kalau kamu tidur lagi. Bangun dan segera sarapan lalu berangkat sekolah!"

Bagi Anta, perintah Mama adalah satu-satunya hal yang tidak boleh melalui proses penundaan. Makanya, dia segera beranjak dan berjalan dengan gontai menuju kamar mandi. Tak perlu waktu lama, sampai akhirnya ia memakai seragam putih abu-abu dengan sembarangan, lalu menuruni tangga dan duduk di meja makan bersama Papa yang sedang melipat koran, bersiap sarapan.

"Pakai seragammu dengan baik, Anta!" tegur Mama saat meletakan roti selain kacang di piringnya. "Kancing kemejamu dengan rapi, lalu ini apa lagi?" Mamanya itu menyentak dasi yang melingkar di sebelah lengannya. "Pakai dasimu di tempat yang benar!"

"Mel, udahlah. Jangan begitu dulu, biarkan dia makan barulah kamu urusi pakaiannya," tegur Papa membuat senyum Anta terkembang lebar.

Melody yang mendengar teguran suaminya itu hanya bisa mendengus samar, melirik tajam ke arah putranya yang kini tersenyum penuh kemenangan. Sam selalu memanjakan putranya ini.

"Good morning, Mom, Dad!" sapa gadis cantik dengan rambut ikat dua yang menggemaskan itu sebelum duduk di samping Anta.

"Abang nggak disapa?" protes Anta.

Adiknya hanya menoleh sekilas, lalu mengangkat kedua bahunya. "Aku nggak lihat ada Abang tadi. Biasanya kan nggak ikut sarapan."

Anta mendesis. "Nggak sopan!"

"Biarin!" Pelangi memamerkan senyum jahilnya pada Anta. Sesuai namanya, Pelangi Senja Aldebran, gadis yang baru akan memulai masa SMA-Nya ini mempunyai karakter yang periang, ramah dengan wajah cantiknya, dan gampang bergaul dengan siapa saja. Singkat kata, dia tipe yang mudah dicintai.

"Diam dulu. Biasakan sarapan dengan tenang!" kata Sam, menengahi perdebatan kedua anaknya.

"Siap Kapten!" jawab Anta dan Pelangi bersamaan.

Melody mendengus sebal, giliran Sam yang ngomong pasti langsung nurut tanpa bantahan.

"Jangan cemberut, Mel. Aku takut kelepasan, ini masih ada anak-anak."

Perkataan Sam itu sukses membuat Melody dan Anta kompak tersedak, sementara Pelangi hanya cengo, dia tidak paham.

Melody menatap Sam kesal, menyimpan umpatannya dengan sabar.

>><<

Antariksa Irama Aldebran, cowok tampan dengan karisma yang mampu membuat cewek-cewek betah menatapnya berlama-lama. Sayang sekali, tidak ada satu pun dari cewek-cewek itu yang berani mendekatkan diri secara langsung. Terakhir kali ada satu cewek yang berani memberikan surat cinta padanya, Anta bukan hanya mendamprat cewek itu. Anta merobek surat tersebut di depan si cewek, membuangnya secara dramatis lalu dengan sengaja menjadikan cewek itu target bullying. Hingga sekarang cewek itu tak pernah muncul lagi, mungkin pindah keluar kota. Jangan harapkan cerita seperti di drama kebanyakan, pembully akan jatuh cinta pada target bullying, itu semua bullshit! Tidak ada hal seperti itu di dunia Antariksa.

Anta terlambat lagi. Mau sepagi apa pun dia bangun, takdirnya memang tetap sama. Terlambat. Jelas saja, dia sengaja melakukan itu. Berangkat pagi dari rumah, dia akan mampir ke bengkel yang dulunya dikelola oleh Mamanya sendiri, berlama-lama di sana lalu ke sekolah.

Hari pertama setelah libur semester kenaikan. Anta sudah duduk di kelas sebelas SMA.

Ah, terserahlah. Anta hanya ingin bersenang-senang.

Selamat datang di SMA Aksara. Tempat di mana kisah seorang Antariksa akan dimulai.

>><<


a/n (1) : Jangan ragu untuk berbuat sesuatu. Selama itu baik, lakukan untuk diri sendiri, bukan untuk mencapai penilaian orang lain.

a/n (2) : Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak komentar kalian. Terima kasih atas dukungan vote kalian, ya. Sampai jumpa di part selanjutnya.

(Diupdate pada pukul 02.49 waktu setempat)

PENUTUPAN :

Sulteng, 07 April 2020Emeliiy (Ditulis saat semua orang tertidur)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sulteng, 07 April 2020
Emeliiy (Ditulis saat semua orang tertidur)

Bad Boy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang