6. Go

547 115 23
                                    

Kelompok : Ijo Lumut
(Sargas, Bargas, Vagas, Jafar, Januar, Eusford)

.....

2 February 2020

Hari ini, semua anak-anak Kapten sedang makan malam seperti biasanya di aula tengah asrama mereka. ‘Ijo Lumut’ kelompok beranggotakan enam orang itu bercanda seperti biasa di meja makan. Namun siapa sangka Eusford berani bertanya tentang apa yang harusnya tidak mereka tahu. Rahasia besar markas Kapten.

“Kalian pernah kepikiran gak?” Kelima mata itu menatap ke arah Eusford. Mereka menatap Eusford penuh dengan tanda Tanya.

“Sebenarnya apa yang ada di luar tembok? Pernah gak sih kalian mikirin itu?”

Mereka terdiam. Ya Tuhan, kenapa mereka tidak pernah memikirkan hal itu? Mereka sudah ada di sini sejak kecil. Mereka rasa kehidupan di markas yang sudah seperti asrama itu sudah cukup. Makanan enak, banyak teman, fasilitas yang memadai, bahkan lebih dari cukup.

“Aku mau ngomong sama kalian. Tapi gak disini, ini rahasia. Kita bakal ngomongin di kamar nanti. Kita kan satu kamar.” Ujar Bargas. Mereka mengangguk. Kalimat Eusford tadi terabaikan. Ya sudahlah, tidak apa. Toh itu juga gak penting.

Hari ini salah satu anggota ‘Ijo Lumut’, Januar akan meninggalkan markas ini. Pak Basoka selaku pengawas yang selama ini sudah mengurus mereka berkata bahwa dia akan ditugaskan. Kami tentu sedih. Januar terkenal ceria dan humoris. Mungkin dia akan dikenang oleh semua anggota Kapten. Mereka telah membawa Januar pergi. Namun dia meninggalkan jam kesayangannya. Eusford berniat untuk menyusulkan jam itu, mungkin saja dia belum jauh dari tempat mereka.

“Ford, mau kemana?” Itu Jafar, bukan Jafar di Aladdin. Jafar ini juga merupakan salah satu member ‘Ijo Lumut’.

“Nyusulin ini ke Januar.”

“Dari jendela aku liat lampu di gerbang masih nyala. Pak Basoka juga belum balik. Kemungkinan Januar belum berangkat.” Ujar Bargas.

“Yaudah aku mau cepet nyusulin ini.”

“Aku ikut, tadi aku belum sempet ngucapin bye sama dia.”

Eusford dan Jafar kemudian berlari menuju ke gerbang. Sesampainya di gerbang. Kosong, tidak ada orang. Tapi mereka tidak menyerah dan tetap akan mencari Januar. Jafar mencari Januar di dalam sebuah truk dan alangkah terkejutnya ia saat menemukan Januar sudah tergeletak tanpa nyawa dengan bunga menancap pada tangan kanannya. Eusford cukup bingung dengan komuk Jafar. Ia lalu melihat ke dalam truk tertutup itu dan kemudian terjatuh lemas di lantai.

“Januar kenapa? Kenapa bisa gini? Apa iya yang aku pikirin selama ini betulan?” Sementara itu, Jafar masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Siapa di luar?!” Teriakan itu berasal dari ruangan kecil di sebelah. Mereka bersembunyi di bawah truk itu.

“Itu kucing?”

“Kalau itu kucing bakal ku makan.”

ITU IBLIS! Bukan manusia! Jadi selama ini Pak Basoka itu bekerja sama dengan mereka? Iblis itu mengangkat tubuh Januar ke sebuah tabung dan kemudian berkata;

“Sial, apa aku gak boleh coba ujung jarinya aja?”

“Itu barang berharga, iblis rendahan depertimu jangan harap bisa menyentuhnya.” Eusford dan Jafar ingin sekali berteriak marah kala itu. Itu adalah Pak Basoka. Orang yang selama ini mereka percaya. Bukankah mereka akan ditugaskan? Mengapa berakhir dengan dimakan oleh makhluk sialan itu?

Mereka memutuskan untuk lari dari sana setelah Iblis dan Pak Basoka memasuki ruangan itu lagi. Semua ini hanyalah kebohongan! Harusnya mereka tahu ini. Tidak mungkin mereka diberi makanan dan fasilitas yang mewah ini secara cuma-cuma. Jadi kakak Eusford dulu bukan gugur di medan perang melainkan dijadikan tumbal disini? Dia sangat marah, mana bisa perjuangan mereka disia-siakan seperti ini?

Kapten-TraineeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang