Charlotte side
Adalah malam.. Yang mengajarkan matahari untuk bersinar.
Adalah senja... Yang mengajarkan jiwa untuk tenang
Adalah angin... Yang menghantar bunga untuk terbang
Adalah kau... Yang mengajak hati untuk pulang..
Adalah.--
Apa ini!? Scarlett pernah berpuisi seperti ini? Untuk siapa? Jelas-jelas dia tidak pernah berhubungan dengan pria manapun selain... Sudahlah.
Kini kamar ini terasa sepi. Aku tidak bisa merasakan ketenangan apapun disini. Tapi entah kenapa Scarlett suka sekali berdiam diri disini. Ini kamarnya bukan kamarku. Ranjang dan apa yang ada di atasnya tidak berubah. Scarlett, kembalilah... Pakaianmu belum terlipat. Ck.. Aku menyuruhnya kembali padahal aku sendiri yang membuatnya pergi.
Kini apa yang terlintas dihati tidak akan ku percaya lagi. Sangat bosan. Kupikir,mengapa lelaki tidak bisa memiliki anak sendiri? Maksudku hamil. Aku ingin memiliki adik juga... . Aku lupa bertanya pada Scarlett bagaimana rasanya memiliki adik?. Sudahlah.
Angin menggebu masuk melewati jendela yang daritadi kubuka. Sudah sepuluh hari sejak Scarlett mati. Sebuah kertas terjatuh dari diarynya yang daritadi kubaca. Apa ini?... Sebuah pengakuan?... Sudahlah. Aku pikir, orang yang sudah mati tidak suka kan jika rahasianya terbongkar?. Lebih baik Kusimpan saja.
Aku menaruh kembali diary itu di tempatnya. Sejak Scarlett tiada, ayah juga jarang dirumah. Mengapa? Pergi kemana ia? Persemayaman Scarlett?, sungguh aku tidak tahu. Yang pasti setahuku, ayah agak membenci Scarlett setelah ia tau putri sulungnya itu mengkhianati peraturan sekte moon. Padahal...ayolah hentikan!.
Namun kematian bisa membayarnya, ayah memaafkan Scarlett walau masih tertanam perasaan kecewa dalam hatinya. Kini ayah tidak muda lagi. Aku sadar akan hal itu.
Tentu, kematian Scarlett menyadarkanku. Kini ayah lebih mudah sakit. Mungkin tidak parah, atau bisa jadi hanya bawaan karena ditinggalkan anak yang sudah berasa istri. Aku bangkit dari dudukku dan melangkahkan kakiku menuju ranjangnya. Cukup besar dan nyaman tentunya. Aku duduk disana, membayangkan bagaimana malam terakhir Scarlett sebelum ia mati dengan cara yang tragis, di tanganku.
Kupikir.... Apa dia bertemu malaikat maut sebelum ia terbangun lagi?... Tentu tidak. Malaikat mautnya saja aku. Bodoh sekali. Dan... Berita kematian Seven sudah terdengar di seluruh penjuru Korea. Mulai dari kota besar hingga desa sekalipun. Korea selatan geger. Dan bagusnya... Tidak ada kecurigaan padaku terkait pembunuhan itu. Seven mati dengan dugaan bahwa ia dibunuh Scarlett, dan Scarlett mati dugaan bunuh diri. Semuanya netral.
Oh ya... Bagaimana si China itu? Apa dia baik-baik saja?... Kenapa aku memikirkannya? Tidak. Cukup Seven... Tidak lagi untuk mengkhianati sekte. Tetapi... Dia menjaga ucapannya untuk tidak mengatakan bahwa aku pembunuhnya... Siapa itu namanya.. Xu.. De.. Hao..♥︎131.003 likes
Hao_dexu merindukan sahabat?, kuharap kau tenang... Sevenkim.seong
Ming_xu sepertinya kau rindu paman seong ayah...
Hao_dexu Ming_xu haha.. Mari ingat sejenak masa kecilmu bersamanya.. ( ' ▽ ' )ノApa!? Pria itu sudah memiliki anak? Darimana? Bukannya semua asisten privasi keluarga Kim tidak boleh orang yang sudah menikah!?.
Sungguh aku bingung. Pria memang jago membodohi?. Wajah masih terlihat sangat muda tetapi... Sudah beranak. Ck..Seperti ayam saja.
Aku masih terduduk di atas ranjang ini. Jelas sekali ranjang ini menarik siapapun untuk mendekat dan tertidur disini. Tetapi aku tidak ingin tidur.
Drrrtt... Watashi wa Hana.... Bising. Sudah pasti ponsel Scarlett. Bodoh. Aku yakin, yang menelpon sudah tau bahwa Scarlett mati tetapi ia memaksakan untuk menelpon. Sebegitunya...? Aku beranjak menuju ponselnya yang masih berdering. Lagu ini... Fallin flowers.. Kesukaan Scarlett sebelum ia pergi. Aku melihatnya...
Moon JooHa calling...
JooHa? Bukankah... Apa aku harus mengangkatnya? Tetapi... JooHa adalah ketua termuda sekte moon. Bukankah rencananya untuk menikahi Scarlett akhir tahun ini? Tetapi tentunya tidak dengan cinta atau perasaan. Sungguh... Kembalilah Scarlett. Baiklah
"Halo?"
"Aku yakin sedang berbicara dengan MoonYeoRin sekarang" suara nya terdengar jelas walau sedang di telpon.
"Yaa.. Ya! Itu aku.."
"Bagus lah, aku berbicara dengan tujuanku. Apa kabarmu setelah kau membunuh kakakmu?"
"I..itu... Ya. Aku baik-baik saja"
Darimana ia mengetahui aku membunuh Scarlett?..
"Tentu kau baik saja, karena kakakmu yang dibunuh, dan bukan dirimu. Dengarkan aku baik-baik Moon YeoRin, pembunuh putri mahkota Moon GaEun... Buka telingamu.. Buka matamu... Dan buka hatimu..."
"Ya.. Kubuka... tuan.."
"Jangan panggil aku seperti itu. Aku mantan calon kakak iparmu. Dengarkan aku... Sekte sudah mengetahui semuanya tentang kematian Moon GaEun, tentu saja kami tahu karena dia adalah aspek berharga sekte. Dan kami tidak terkejut ketika mendengar bahwa adiknya sendiri yang membunuh GaEun. Tentu saja, tidak boleh ada cinta disini. Dan... Kini kami mengawasimu. Sekte Xu melaporkan pada kami bahwa salah satu anggotanya, Xu De Hao.. Sudah mengetahui Tentangmu. Kau membunuh incaran mereka. Tentu bagus untuk kedua belah pihak,karena urusan semakin dimudahkan,namun..."
Ucapannya terpotong begitu saja, aku masih menunggunya, jelas aku tidak tenang untuk saat ini karena... Aku tahu ini akan berujung ancaman. Dan ancaman mereka nyata, bukan kalimat belaka.
"Jangan lupa bahwa yang kau bunuh adalah sekte kami, bukan marga Kim itu. Dan jangan lupa bahwa apa yang kau lakukan sudah diketahui oleh Xu De Hao, jika saja sekte Xu tidak se pemahaman dengan kita... Maka hari ini tidak akan ada lagi sekte moon. Mungkin kini kami semua dalam ancaman. Dan kelakuanmu.. Kami hitung sebagai kecerobohan. Dan bagusnya Xu De Hao tidak mengatakan kepada siapapun selain aku.. Jika yang bercinta bukanlah Scarly kami... Tetapi kau Charly.."
Dia mengetahui semuanya? Xu de...Bajingan.
"Berhati-hatilah Charly... Kini aku tau pengkhianatan mantan calon adik iparku.." Ucapnya sebelum menutup telpon ini. Apa-apaan ini? Darimana orang China itu tau? Apa aku harus bertemu dengan pria China itu?.
KAMU SEDANG MEMBACA
[🔚]Fallin Flowers (Jun x Tzuyu)
De Todo[COMPLETE☀︎] [JUNTZU CP] "Bunga berhak memilih kemana dan pada siapa ia akan jatuh" ucapan Scarlett sebelum ia mati, terus terngiang di kepalaku. Bertemu Xu De Hao,membuatku mencerna ucapan Scarlett yang awalnya tidak penting. Ya, orang yang kala i...