Untuk saat ini, kuharap kau bukanlah layang-layang.
Ya, melayang hilang terbang bebas tanpa bayang...-HaoXu De Hao
Semalam aku mendapat telpon dari Tuan Eunsang. Ia khawatir anaknya belum pulang juga ke rumah. Mendengar itu, jujur aku juga ikut-ikutan khawatir. Kutelpon beberapa kali tetapi hasilnya pun selalu sama. Ia tidak mengangkat panggilan dariku.
Sejak sampai di rumah kemarin, aku baru tertidur dua jam dan mendapat telpon seperti itu, aku tidak bisa tidur dengan tenang. Ayah menemaniku, mencari keberadaan Charlotte. Tempat yang sudah ku kunjungi sejak aku bangun dari tidur singkatku yaitu hotel tempat kita candle dinner ,rumah temannya, mansion sekte, dan beberapa tempat yang sering dikunjungi oleh Charlotte.
Termasuk club sudah kudatangi tetapi Charlotte tidak ditemukan di salah satu tempat disana. Kami sudah ingin mengajak Tuan Eunsang melapor polisi untuk melapor tentang orang hilang. Namun ini masih belum duapuluh empat jam. Ini tengah malam, dan untungnya Ming tidak tahu apapun, jadi tidurnya tidak terganggu.
Charlotte... Sedang apa kau sekarang? Do your sleep well? Aku ingin melihat pancaran matamu itu sekali lagi... Kumohon, kembalilah... Aku yakin kau juga ingin pulang...Charlotte
Pening yang teramat kurasakan sekarang, bau asap rokok sudah bisa ku cium walau aku yakin ini adalah pagi dini hari.
Aku sangat ingin membuka mataku namun sebaiknya aku tidak pernah membuka mata lagi jika harus melihat mereka lagi.
Hao... Temukan aku... Aku ingin pulang... Aku tidak mau disini dengan mereka... Aku ingin bertemu ayah... Aku ingin bertemu anak yang menabrakku di minimarket lagi...
Orang-orang itu mendekatiku, ada yang mengelus kepalaku, ada yang memijatku. Sungguh aku tidak tahu mereka semua siapa. "No..nona.. Jangan menangis.. Kau mau apa... Akan kubelikan.."
Aku menangis? Ya... Aku memang menangis. "Kalian ini siapaaaaa... A..aku tidak mau bersama kaliaan..." Ujarku dengan air mata yang tidak bisa kubendung. Seluruh badanku terikat di kursi yang kini kududuki. Parahnya, kini mereka menggunakan rantai untuk mengikatku. Aku yakin, jika Scarlett yang jadi aku, ia hanya akan menyumpahi mereka habis-habisan dan tidak akan memaafkan mereka ketika ia bebas.
Seseorang memberiku air dengan menggunakan gelas. Jujur saja aku haus, tapi aku tidak ingin minum di gelas yang sama. "Nona.. Minumlah" ujarnya... Aku menolaknya. "Begini, mari kami perjelas. Kami ini bukan orang jahat... Kami sangat mengagumimu... Kau cantik dan natural... Tetapi kami tidak suka pada pacarmu yang orang China itu... Pantauan kami, ia hanya menyukaimu karena tubuhmu saja.." Ujarnya.
"Cuih..." Aku meludah. "Sembarangan jika bicara! Kalian tidak akan mengagumi ku jika aku bertubuh seperti babi ! Aku mencintainya dan jangan semena-mena menilai pria di depan kekasihnya!" Plak! Satu tamparan keras datang dengan mulus dipipi kananku. "Siapa yang menamparku!? Bodoh sekali! Lepaskan aku!" Amarah ku mulai keluar, namun, semakin aku memberontak agar dilepaskan, hanya semakin membuatku terluka. Paha ku saja sudah terlihat banyak goresan karena ikatan rantai yang terlalu kencang melilit tubuhku.
Tempat ini... Jarang sekali ada yang mau kesini karena terlalu berbahaya. Bagaimana Ming bisa menemukanku jika seperti ini?. "Lepaskan aku! Aku ingin bertemu ayahku!!" Paksaku. "Kau akan lepas jika sudah waktunya" jawab salah seorang dari mereka. "Ya.. Barangnya sudah ada. Ia wanita yang kami sudah kami janjikan Padamu. Baiklah... Iya... Hanya dua puluh juta won..." Samar ku dengar suara seperti itu. Apa maksudnya... Aku... Dijual?.
Mendengar kalimat itu. Tentu aku ingin agar setidaknya JooHa lah yang kemari. Karena kekuatan dari satu JooHa sama seperti kekuatan dari mereka semua.
Aku terus berusaha melepaskan ikatan rantai itu walaupun hasilnya nihil. Alhasil, beberapa luka sudah terlihat. Seseorang selalu membelai ku entah apa tujuannya. Aku tidak suka diperlakukan seperti boneka. Aku manusia. Tidak ada toko manusia.
Kemudian seorang dari luar memanggil mereka semua, akhirnya mereka berhenti mengerumuni ku dan keluar. Aku risih jika dipertontonkan seperti itu. Tetapi... Seseorang tidak keluar dan diam disana. Ia menghampiriku, tentu saja aku takut.
"Jika ada kesempatan... Aku akan membebaskanmu..., namaku Soonyoung..." Ujar pria itu. Aneh sekali, tentu saja ia bagian dari mereka tetapi kenapa ia seperti berkhianat kepada mereka?. Kemudian ia tersenyum sebelum beranjak dan menyusul teman-temannya.
Wajahnya memang terlihat baik, tetapi aku tidak tahu bagaimana sifat aslinya. Aku tidak mau tertipu. Aku hanya ingin segera bebas. Tidak masalah aku harus pulang sendirian bahkan pikirku saat ini, aku berpikir bahwasanya lebih baik mati dimakan binatang buas daripada ditawan oleh banyak pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
[🔚]Fallin Flowers (Jun x Tzuyu)
Random[COMPLETE☀︎] [JUNTZU CP] "Bunga berhak memilih kemana dan pada siapa ia akan jatuh" ucapan Scarlett sebelum ia mati, terus terngiang di kepalaku. Bertemu Xu De Hao,membuatku mencerna ucapan Scarlett yang awalnya tidak penting. Ya, orang yang kala i...