Kesalahan

111 9 15
                                    

Charlotte.
     Bosan? Memang. Rindu? Kepada siapa. Ingin bertemu? Sulit.
Aku duduk di meja makan sudah berjam-jam lamanya. Terus saja mengaduk kopi dan hanya membuat latte nya berhamburan keluar. Tubuhku masih terasa lemas walaupun kejadian Scarlett terjadi seminggu lalu. Sejak kejadian itu, leherku agak membengkak, membuatku harus menutupinya menggunakan syal atau sejenisnya.
     Kini aku hidup tanpa terikat peraturan dengan sekte lagi. JooHa saja yang pemimpin masih terikat dengan peraturan, kenapa aku yang hanya adik seorang putri mahkota bisa seperti itu juga?. Xu De Hao ... Apa pria itu adalah alasan? Ah, aku harus bertemu dengannya.
Charlotte : apa kau ada waktu luang?
Satu detik... Dua detik... Tiga detik.. Satu menit... Lima menit... Tiga puluh menit....
Bodoh sekali aku ini. Kenapa pula aku menunggu jawabannya?, seharusnya aku tidak berharap kan?.
Sudah mau malam. Ia belum juga menjawabku. Tetapi kenapa aku seperti ini?. Seven tidak menjawab saja aku tidak pernah menunggu.
Aku beranjak dari tempatku duduk. Kemudian menuju kamarku untuk mengambil hoodie karena aku ingin pergi ke mini market. Aku ingin membeli sesuatu.
Aku menuruni anak tangga, dan menuju pintu keluar. Namun, saat aku memegang kenop pintu, aku terkejut seseorang membukanya. "Ayah?" Ya, ayah datang setelah sehari sebelum kejadian Scarlett ia pergi. Menggunakan pakaian yang berbeda dan ayah terlihat baik-baik saja. "Bagaimana keadaanmu?" Tanya ayah padaku. Sepertinya ayah melihat wajahku yang agak pucat dan bengkak parah di bagian leherku, kemudian ayah berkata "jangan pergi terlalu jauh karena kau sedang tidak baik-baik saja" ujarnya sebelum masuk ke kamarnya.
Akupun keluar dan melangkah menuju mini market. Mini market terlihat seperti biasanya. Tidak ada yang aneh dengan itu. Agak jauh memang, tetapi lumayan untuk menyegarkan penglihatanku juga.
Sudah kubawa keranjang untuk memasukkan apa saja yang akan kubeli. Ditengah itu, seseorang mengirim pesan kepadaku. Aku berhenti ditengah, tak lama, seorang pemuda menabrakku dari belakang. Aku melihat ke belakang. Ia tinggi, wajahnya pun agak pucat tetapi karena kelelahan dan bukan sakit.
Aku seperti pernah melihatnya tetapi siapa? Kulihat papan namanya, Ming... Hao? Ia masih menggunakan seragam sekolah...Entahlah aku tidak kenal. "Ah, maafkan aku nona aku tidak sengaja..." Ujarnya sambil membungkukkan badan. Aku tersenyum, anak ini sopan sekali. "Sudahlah, tidak apa-apa" ucapku sekilas kemudian beranjak meninggalkannya, sedangkan ia masih disana.
Tuh kan aku jadi lupa siapa yang mengirim pesan tadi. Sudahlah, biar aku bayar dulu semuanya. Di kasir, kebetulan anak yang tadi juga berada di belakangku. Ia hanya membeli eskrim dan dua bungkus chips. Tiba saatnya aku membayar, aku membisikkan sesuatu kepada pegawai minimarket yang kini berada di depanku. "Bisa tolong hitung juga belanjaan yang di belakangku?" Tanyaku. Pegawai itu mengangguk. Kemudian permintaan ku diturutkan.
Aku membayar semua total yang disebutkan. Anak itu manis. Kuharap bisa mengenalnya, tetapi sudahlah, pertemuan singkat akan menyenangkan. Akupun meninggalkan toko dengan senang hati. Kemudian kembali ke rumah dan rasa sepi menyambut lagi.
Bersyukur ayah sudah pulang, tetapi ia juga butuh istirahat. Aku menyandarkan tubuh ke sofa di lantai paling bawah. Meski hanya sebentar, rasanya sangat lelah. Mungkin karena tubuhku masih belum pulih juga. Aku membuka ponselku melihat siapa yang tadi mengirimku pesan. Whoa! Itu dari pria China .
China : Tidak ada.
China : kenapa? Kau mau membuat janji?
China : katakan saja kapan dan dimana, aku akan mengatur waktu untukmu.
Aku akan mengatur waktu untukmu... Apa sih dia ini!?. Tidak, mungkin memang pada dasarnya saja ia baik.
Charlotte : Lusa di restoran Hotel pusat kota. Masalah waktu kau yang tentukan.
     Apa aku tidak terlalu dingin? Apa tidak terlalu memaksa?, lagipula ini hanya si China.
China : Baiklah, akan ku atur. Pukul delapan malam, di meja terakhir dekat pagar pembatas.
     Si China ini lama kelamaan aneh juga. Ia tau bahwa hotel pusat kota adalah hotel yang memiliki ketinggian yang sangat menjulang. Dan restoran berada di lantai kedua dari atas. Mimpi apa aku semalam...
Charlotte : baiklah. Sampai jumpa
China : Sampai jumpa nona Moon ;>
     Waahh.. Ia menggunakan emoticon. Lucu juga heh..
Aku tersenyum entah kenapa, kemudian membawa keresek berisi makanan ke atas. Di kamar, aku membuka lebar-lebar lemariku. Memilih baju yang akan kupakai nanti. Tunggu, aku hanya ingin berbicara dengannya, bukan berkencan. Tetapi tempat dan posisi yang ia tentukan adalah tempat yang biasa dipakai untuk candle dinner. Baiklah, aneh.
      Seketika aku ingat akan leherku. Aku mengajaknya bertemu lusa sedangkan leherku bengkak parah... Sungguh tidak lucu Charlotte.

[🔚]Fallin Flowers (Jun x Tzuyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang