Dua malam sudah mereka lalui di Jeju. Ini adalah malam terakhir mereka di pulau indah nan cantik itu.
Malam ini ada acara terakhir yaitu acara panggang-panggangan dengan Pak Han dan Pak Boo. Pada tahun sebelumnya acara seperti ini tidak pernah dilakukan, namun mungkin untuk kali ini Pak Boo dan Pak Han ingin melakukan sesuatu yang berbeda.
Kenangan yang mereka lalui tentu saja sangatlah indah, ditambah dengan Pak Boo dan Pak Han yang selalu langsung turun tangan dalam setiap kegiatan, menyadarkan mereka jika Pak Jeonghan dan Pak Seungkwan sangat menyayangi dan peduli terhadap mereka.
Acara malam ini mereka lakukan di halaman depan resort yang sangat luas, Ming yang menggunakan kaos putih dengan outer Jeans nya seperti biasa ia duduk diantara Jinwoo dan Do Hae.
Dan Ingui terlihat sangat cantik dengan menggunakan gaun tanpa lengannya yang berwarna hitam. Saat Pak Boo mengetuk mikrofon, mereka mengalihkan perhatiannya menuju Pak Boo yang memberikan sambutan setelahnya,Acara dilangsungkan dengan begitu meriah hingga hampir tengah malam. Setelahnya, murid-murid dipersilahkan kembali ke kamarnya.
Di kamar, Jinwoo langsung pergi ke kamar mandi karena sejak acara tadi, ia merasa sakit perut. Sedangkan Do Hae sedang fokus mencari foto yang diambil Ming menggunakan kamera tujuh ratus ribu won milik Ming.
Ming sendiri baru membuka sepatu, ting nung!, bel pintu berbunyi, Ming membuka pintu, ia melihat sedikit dari belakang pintu, setelah tahu jika itu Ingui, ia menghampirinya. "Ada yang perlu kubantu?" Tanya Ming langsung ketika melihat Ingui.
"I..itu..." Ingui terlihat sangat gugup sekali. Ming menaikkan kedua alisnya, "itu... Apa kau punya pasta gigi?" Tanya Ingui. Ming pikir apa, "ada, tunggu sebentar.." Ujar Ming kemudian berbalik kebelakang dan mencari pasta gigi yang ia bawa di tas. "Ini, jika ada yang kau butuhkan lagi, jangan sungkan untuk bilang padaku" ujar Ming dengan senyum lurus nya.
"Gomawo.." Ujar Ingui. Tapi bukannya langsung kembali ke kamar, Ingui masih berdiri di depan pintu. Kemudian ia menekan bel pintu lagi, "umm.. Apa kau punya waktu?"
(^_^)☆
Disinilah mereka sekarang, di ujung bukit yang menghadap ke pantai. "Jadi kau kenapa?" Tanya Ming mendengar permintaan Ingui yang ingin berbicara dengannya.
"Aku tidak apa-apa..." Ujar Ingui dengan begitu lirih, tentu saja itu membuat Ming merasa curiga. Angin yang kencang berhasil menabrak wajah Ming hingga menerbangkan rambutnya. Ming terlihat menikmati, Ingui yang melihat ke arah Ming merasa...
"Itu... Apa kau mengenal Hae Soo?" Tanya Ingui. Ming masih menikmati angin hingga matanya terpejam, "ya.. Aku mengenalnya" jawab Ming. Kemudian Ingui terdiam, Ming yang kehilangan jawaban dari Ingui membuka matanya dan melihat ke arah perempuan bermarga Kim tersebut.
"Kenapa?" Tanya Ming yang penasaran mengapa Ingui terdiam. "Ia menyukaimu..." Jawab Ingui dengan suara yang sudah agak parau seperti menahan tangisnya. "Lalu?" Tanya Ming. "Dari ceritanya, seakan-akan kau juga menyukainya..." Jawab Ingui.
Ming tersenyum lurus lagi. "Tidak. Aku belum pernah menyukai siapapun." Jawab Ming. Ingui menoleh tidak percaya, "tidak mungkin.." Jawab Ingui. Ming tertawa hambar. "Ya sudah jika tidak percaya. Apa ini yang ingin kau bicarakan?..." Tanya Ming. Ingui menilin ujung bajunya. "Sebenarnya.." Ujar Ingui terpotong.
"Sebenarnya?" Lanjut Ming. Ingui tertawa hambar seperti yang dilakukan Ming sebelumnya. "Tidak, aku takut kau berpikiran negatif tentang ini" ujar Ingui.
Kemudian ia berbalik, bersiap meninggalkan tempat itu. "Sudah malam, ayo ke resort. Aku takut kau akan kelelahan besok." Ujar Ingui kemudian melangkah menuju jalan kembali ke resort. "Hey... Aku menyukaimu.." ujar Ming yang sontak menghentikan langkah Ingui.
Ingui membalikkan kepalanya, menoleh tidak percaya. Matanya sudah berkaca-kaca. Jantungnya berdebar kencang, hatinya menghangat entah karena apa. "Tak apa jika kau tidak percaya atau bahkan mau menjauh dariku. Aku sudah menyukaimu sejak aku memberimu surat untuk pertama kali." Lanjut Ming.
Ingui masih tidak percaya. Ming berjalan melalui Ingui, "ayo pulang, sudah terlalu malam" ujar Ming mengajak Ingui. Kemudian Ming tidak terdengar lagi setelah melewati Ingui. "Sebenarnya..A..aku... Aku juga menyukaimu Ming.. Sangat menyukaimu..." Ujar Ingui diiringi air matanya yang mengira Ming tidak ada dibelakangnya lagi.
Padahal Ming mendengarkan semuanya. Ming belum sepenuhnya kembali. Ming masih berada disana. Ming kembali menuju Ingui yang masih terdiam. Ia menggenggam tangan Ingui,"ayo pulang, semakin malam, disini semakin berbahaya" ujar Ming sambil menarik tangan Ingui pelan.
Ingui menatap tangannya yang kini digenggam Ming. Kini Ingui berada disamping Ming. "Jika kau takut Hae Soo tidak akan menyukai hal ini, jangan mengatakannya. Biarkan aku yang membuktikan jika aku menyukaimu." Ujar Ming disamping Ingui.
Ingui tersenyum sekilas, tak lama kemudian, mereka sampai di resort. Ming memastikan Ingui masuk kedalam kamar setelah itu Ming yang pergi ke kamarnya. "Sudah kencannya?" Tanya Do Hae yang belum tertidur. Ming duduk disamping ranjang sambil mengusap kepalanya.
"Huhh.." Helaan nafas Ming membuat Do Hae mengerutkan keningnya kebingungan. "Kenapa? Seperti banyak masalah" ujar Do Hae yang sudah jelas jika hari-hari Ming memang dipenuhi masalah orang lain.
Do Hae menghampiri Ming kemudian menepuk pundaknya "ceritakan padaku kenapa bos ini?" Tanya Do Hae. Ming melihat ke arah Do Hae dan melihat senyum tulus yang jarang sekali Do perlihatkan. "Aku bilang pada Ingui jika aku menyukainya" ujar Ming.
Do Hae tersenyum mendengar kini Ming sudah menyukai seseorang. Ingui, sebagai cinta pertamanya. "Lalu kenapa?" Tanya Do Hae. "Entah kenapa aku merasa... Tidak tahu. Tidak bisa kujelaskan" jawab Ming. Do Hae mengangguk mengerti.
"Yang penting jika hatimu sudah mengatakan hal yang sama dengan apa yang kau katakan pada Ingui, ikuti saja jalan selanjutnya. Besok ulang tahun Ingui, Hana memberitahuku. Buat sesuatu yang indah baginya" ujar Do Hae kemudian ia terlelap begitu saja.
Ming menghela nafas agak berat, ia melepas baju luarnya dan menyisakan kaos putih yang memperlihatkan bentuk badannya. Kemudian ia menempatkan badannya asal, dan langsung terlelap begitu saja menyusul Do Hae.
⊂((・x・))⊃
Mereka sudah keluar dari resort, Ming sudah mengabsen semuanya agar hadir. Sebelum ke bandara, Pak Han mengajak mereka mengunjungi pusat perbelanjaan terlebih dahulu di kota Jeju.
Saat di tempat itu, pengunjung terlihat tidak terlalu ramai. Mungkin karena belum musim liburan. Ingui yang mengenakan baju berwarna biru ke-abu-an terlihat seperti pramugari, dan Ming juga terlihat sangat maskulin dengan kemeja over size nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[🔚]Fallin Flowers (Jun x Tzuyu)
Acak[COMPLETE☀︎] [JUNTZU CP] "Bunga berhak memilih kemana dan pada siapa ia akan jatuh" ucapan Scarlett sebelum ia mati, terus terngiang di kepalaku. Bertemu Xu De Hao,membuatku mencerna ucapan Scarlett yang awalnya tidak penting. Ya, orang yang kala i...