Xu De Hao.
Ini sudah menjelang pagi, sedangkan kami masih belum mendapat kabar apapun dari polisi. Tiba tiba ponselku berbunyi menunjukkan nomor Pak polisi. "Yeoboseo..." Ujarku. "Yeoboseo... Kami sudah mendapat informasi tentang keberadaan kendaraan yang menculik nona YeoRin."
"Jinjja?!, dimana?" Tanyaku. Kemudian polisi itu menyebutkan lokasi tempat mobil itu berada.
Aku segera memberi tahu ayah dan tuan Eunsang tentang keberadaan tempat itu. "Bi... Tolong bangunkan Ming tepat waktu dan suruh ia sarapan sebelum ke sekolah. Pastikan ia baik-baik saja." Ujarku kepada maid yang sama. Akhirnya aku, ayah dan tuan Eunsang segera menuju mobil. Kotak beludru berisi kalung itu ku taruh di dalam nakas, aku sungguh senang hari ini aku akan bertemu Charlotte lagi.
Saat berkendara, aku menyelip ke beberapa mobil. Aku tahu itu berbahaya tetapi Charlotte lebih dalam keadaan bahaya.
Di perjalanan, jantungku berdebar namun entah untuk apa. Ingin sekali aku memeluk Charlotte saat ini. Perasaanku terhadapnya memang sangat mendadak, namun... Ia cinta pertamaku. Percayalah, sejauh ini wanita yang pertama kali mengisi hatiku adalah ibuku, dan Charlotte akan menjadi yang kedua setelah ibu..
Kamipun sampai di lokasi kejadian. Butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai disana. Dan ternyata ini adalah bekas pabrik rokok yang sekarang sudah ditutup. Tempat ini cukup mengerikan juga menurutku. Jarang ada penduduk kecuali di pedesaan itu.
Kami menunggu polisi namun mereka terlalu lama. Bagusnya, tuan Eunsang sudah siap dengan senjata rahasia khas sekte Moon. Aku, ayah, dan tuan Eunsang mengendap masuk kedalam. Hingga di depan pintu, aku mendobrak pintu itu dan segerombolan pria berbadan besar menghadap ke arah kami. Jika kuhitung, jumlahnya bisa mencapai lima belasan orang.
"Mana Charlotte?" Tanyaku. "Wanita itu hilang" ujar salah seorang dari mereka. Mendengarnya aku naik pitam. Segera aku menghajarnya, ayah dan tuan Eunsang pun ikut menghajar mereka. Jangan pertanyakan kekuatan dua pria tua itu. Ayah dan tuan Eunsang memiliki kekuatan bela diri seperti anak muda.
Hingga mereka semua sudah tumbang, aku mencari ke segala penjuru tempat. Dan memang benar, Charlotte tidak ada. "Charlotte tidak kutemukan disini" Ujarku. Akhirnya polisi datang dan melihat kegaduhan yang sudah terjadi disana. "Bagaimana ini?" Tanyaku. "Charlotte tidak ada" lanjutku.
Polisi memborgol semua preman itu, aku masih belum putus asa. Aku yakin Charlotte ada disini. Aku yakin akan hal itu, namun ia tidak ada.Charlotte.
Mimpi apa aku barusan, Hao datang kemari menjemputku? Apa mungkin Hao datang ke tempat aku disekap?.
Aku melihat keluar jendela di kamar ini. Ini kamar Soonyoung, ia membiarkanku tidur disini sedangkan ia tidur di ruang kemarin. Diluar, terlihat sekali jika sepertinya Soonyoung sedang menjemur pakaian. Wangi masakan sudah bisa kucium dan yakinku ini masakan bibi mirae.
Semalam disini membuatku merasa memiliki keluarga baru. Aku beranjak dari tempat tidurku. Kemarin malam bibi mirae memberiku obat sehingga kini rasa sakitku tidak terlalu terasa. Aku berjalan menghampiri Soonyoung yang berada di luar sana. Aku membantunya.
"Selamat pagi..." Sapaku padanya, ia mengalih kepadaku dan tersenyum "selamat pagi juga YeoRin..." Ujarnya. "Aku ingin membantumu" Ujarku yang melihat cuciannya begitu banyak. "Ah.. Jangan, nanti kau--" "--sudahlah, tidak apa-apa" selaku.
Aku membantunya menjemur pakaian yang terlihat banyak itu. Beberapa di antaranya ada juga pakaianku. Kini aku meminjam baju miliknya, pakaian pria memang sangat longgar.
Entah kenapa aku menghadap kepadanya dan tiba-tiba saja aku tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
[🔚]Fallin Flowers (Jun x Tzuyu)
Random[COMPLETE☀︎] [JUNTZU CP] "Bunga berhak memilih kemana dan pada siapa ia akan jatuh" ucapan Scarlett sebelum ia mati, terus terngiang di kepalaku. Bertemu Xu De Hao,membuatku mencerna ucapan Scarlett yang awalnya tidak penting. Ya, orang yang kala i...