Cisalak, Subang 1995
Beberapa bulan setelah menikah, Cahaya dan Juani memutuskan untuk bermukim di kampung yang dikelilingi bukit serta gunung yang menjulang tinggi. Kampung Ciharunten adalah daerah yang masih sangat asri, begitu insah dan sangat sedap dipandang. Saat kali pertama merasakan betapa segarnya udara di dukuh tersebut, bayangan Cahaya bisa menemukan kebahagiaan yang menyegarkan kehidupan barunya.
Cahaya dan Juani bermukim di tempat milik Pak Haji dan Bu hajah Ade. Pasangan suami istri pemilik bangunan yang ditinggali Cahaya itu salah satu orang kaya dan terpandang. Di Kampung Ciharunten, satu-satunya keluarga yang dirumahnya memiliki televisi adalah Bu Hj. Ade. Setiap malam, rumah Bu Hj. Ade selalu ramai dipenuhi anak-anak yang ingin menontol televisi, mereka datang dari penjuru kampung di Desa Sukakerti.
Tak pernah dibayangkan oleh Cahaya atau pun Juani bahwa mereka akan hidup serta menempati tempat tinggal yang tak layak. Sepasang pengantin baru itu tak pernah tahu bahwa mereka akan tinggal di sebuah bangunan bekas kandang ayam yang sudah lama tak terpakai.
Niat hati menyetujui saran suami untuk pindah ke Sukakerti adalah agar terbebas dari sang mertua. Namun, nasib malang justru menghampiri wanita kelahiran Tasikmalaya itu. Kini, baik Cahaya atau pun Juani terpaksa harus tinggal di tempat yang tak layak huni, dengan pemilik yang sering memperlakukan mereka tidak selayaknya seorang santri.
Bu Hj. Ade meminta Mak Afifah agar Juani, anak lulusam pesamtrem bisa mengajar ngaji di kampungnya. Namun, bukan seperti yang dikatakan pada Mak Afifah, Bu Hj. Ade serta suami justru memperlakukan Cahaya dan Juani seperti kacung. Juani dan Cahaya kerap menjadi suruhan Pak Haji dan Bu Hajah Ade untuk mengelola kebun dan sawah tanpa bayaran yang sebanding dengan kerjakerasnya.
Kini, lengkap sudah penderitaan Cahaya. Wanita itu lahir dari keluarga miskin, hidup serba kekurangan, sejak kecil selalu merasakan perbedaan kasih sayang. Lalu, ketika remaja, bukannya kenikmatan hidup sebagai gadis yang mulai tumbuh dewasa, Cahaya justru merasa terbuang dan terasingkan di daerah orang lain yang jauh dari tanah kelahirannya. Ketika berhasil menikah dengan lelaki pujaan pun, ia justru mendapatkan ibu mertua yang setiap harinya selalu nengeluarkan kata-kata kasar, serta sikap yang kerap menggoreskan luka di hati Cahaya. Wanita itu hanya memiliki satu keberuntungan, yaitu, ia dilahirkan dengan fisik yang nyaris sempurna. Seperti namanya, wajah Cahaya akan bersinar ketika dipamdang, kulitnya putih bersih seperti susu, bibir tipisnya merah muda tanpa harus dipoles gincu, rambutnya hitam pekat bak putri salju. Sungguh, Juani adalah laki-laki paling beruntung di dunia karena mendapatkan istri secantik Siti Cahaya.
***
Kurangnya ilmu memasak oleh Cahaya menjadi penghalang baginya untuk berbakti pada suami. Walau statusnya sudah menjadi istri, tetapi Cahaya tak pandai memasak. Bahkan, ia memang tidak bisa memasak walau hanya menanak nasi. Namun, hal itu tidak membuat Juani merasa bahwa Cahaya adalah istri yang buruk. Dengan segenap kemampuan yanh dimiliki, Juani kerap menutupi kekurangan Cahaya dengan kelebihannya, begi pun sebaliknya.
Kampung Ciharunten malam ini begitu dingin, suhu yang rendah tersebut membuat rasa lapar Cahaya yang sejak tadi ditahan diketahui oleh Juani. Perut Cahaya tiba-tiba saja berbunyi.
"Neng, lapar enggak?" tanya Juani.
"Iya, A," sahut Cahaya.
"Mau Aa masakin mi rebus?"
"Boleh. Memangnya ada?" balas Cahaya.
"Aya atuh. Tinggal satu, tadi Aa udah makan. Kenapa nggak bilang dari tadi kalau lapar?" tanya Juani.
"Tadi keasyikan nonton televisi sama anak-anak."
Cahaya menyembunyikan alasan sebenarnya yang khawatir tidak bisa makan keesokan harinya. Wanita itu sengaja menyimpan mi instan tersebut untuk dimakan besok.
![](https://img.wattpad.com/cover/218854235-288-k470863.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Naluri, Ujian, Rizki - [TELAH TERBIT]
Ficción GeneralNovel ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Cahaya, putri dari kiai yang ingin mencari arti kebahagiaan. Tapi, banyak sekali rintangan yang ia hadapi, sehingga sulit untuk mendapatkan kebahagiaan. Lewat pemuda yang memiliki nama berartikan...