Pondok Pesantren besar bernama Al-Husain Nur, berdiri kokoh di Tasikmalaya - Jawa Barat. Pesantren yang didirikan sekaligus peninggalan Kiai Haji Nur Gozali ini telah diteruskan dan dikelola oleh kedua putranya.
Kiai Haji Nur Gozali adalah suami dari Syarifah Siti Maryam Al-Husain yang sanadnya sampai ke Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam. Sanad Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam tersebut terputus karena Syarifah Siti Maryam menikah dengan orang biasa, bukan habib (keturunan Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam).
Dari pernikahan Syarifah Siti Maryam Al-Husain dengan Nur Gozali, mereka memiliki dua orang anak laki-laki yaitu Nur Habib dan Nur Farid.
Dengan penuh perjuangan, Nur Habib bersama Nur Farid membesarkan pesantren Al-Husain Nur sejak kepergian Kiai H. Gozali. Dua bersaudara tersebut begitu tulus memakmurkan pondok, demi menjalankan wasiat mendiang ayahnya. Hingga mereka tumbuh dewasa dan menjadi kiai besar di pesantren Al-Husain Nur.
Saat ini, Kiai Nur Farid atau biasa disebut dengan Abah Farid, memiliki istri bernama Fairuzhidah dan satu orang putri bernama Nur Faridah. Sedangkan, Kiai Nur Habib, yang kerap dipanggil Abah Habib, memiliki istri asal Garut bernama Siti Malika.
Pasangan Abah Habib dan Ibu Malika menghasilkan enam buah cinta. Putri pertama adalah Siti Salamah, ke dua Siti Cahaya, ke tiga Siti Rahayu, ke empat Siti Hasanah dan ke lima adalah satu-satunya putra di keluarga ini, bernama Nur Yusuf. Terakhir ada Siti Jubaedah.
Di antara keenam anaknya, Ibu Malika istri dari Abah Habib, berasumsi, bahwa Siti Cahaya adalah satu-satunya anak paling baik, pendiam, penurut dan sempurna dibanding kelima anak lainnya.
Kisah Naluri, Ujian dan Rizki ini, akan menceritakan sosok Siti Cahaya, putri ke dua dari pasangan Abah Habib dan Ibu Malika, tak lain adalah putri dari Kiai di Pesantren Al-Husain Nur sekaligus cucu dari pasangan Syarifah Siti Maryam Al-Husain dan Kiai Haji Nur Gozali.
N.U.R dengan jelas akan memaparkan kehidupan Siti Cahaya yang penuh dengan suka, duka, tangis juga derita. Hingga ia tak tahu, apa itu bahagia?
"Naluri berkata, mengapa selalu saja ada Ujian dalam hidup. Sedangkan, diri ini sulit menyelesaikannya. Hingga aku tak mengenal, apa itu bahagia?"
-Siti Cahaya-
***Siti Cahaya
Putri ke dua dari pasangan Nur Habib bin Gozali Nur Husain dan Siti Malika. Orang tua Cahaya adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Ali Husain Nur. Cahaya pendiam, penurut, pintar membuat kue, tidak banyak menuntut pada keluarga. Dalam keluarga Nur Habib dan Siti Malika, Siti Cahaya adalah sinar cahayanya keluarga tersebut. Cahaya ingin menemukan arti bahagia dan memiliki pondok pesantren sendiri.Muhammad Juani
Putra bungsu dari pasangan Akmad Fauji dan Sri Afifah. Juani sangat pandai di sekolah dan pondok pesantren. Pemuda itu dikenal mudah bergaul dan periang. Keinginannya menuntut ilmu agama islam lebih jauh lagi, memiliki istri yang solihah dan cantik serta memberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat pada istrinya.
Nur Habib
Dikenal dengan sebutan Abah Habib, suami dari Siti Malika ini memiliki sifat bijaksana dan mudah mengalah. Nur Habib ingin mengabdikan sisa hidupnya untuk memakmurkan pondok pesantren peninggalan orang tuanya. Keinginan Abah Habib yaitu melihat anak-anaknya tumbuh besar, sukses dan rukun.
Siti Malika
Ibu dari lima orang anak perempuan dan satu anak laki-laki. Wanita yang biasa disebut dengan Ibu Nyai Malika atau Ibu Malika, hidup sederhana dan serba kekurangan. Wanita asal Garut ini sering menampakan ketidakadilan saat memperlakukan anak-anaknya. Ibu Malika terlihat lebih menyayangi Salamah dan Yusuf, tanpa atau memang disadari, Ibu Malika kurang perhatian pada anak-anak lainnya, terutama Cahaya.
Nur Farid
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ali Husain Nur sekaligus adik kandung dari Nur Habib. Pria bergelar kiai itu memiliki anak bernama Faridah dan istri bernama Fairuzhidah. Nur Farid selalu mendengarkan apa kata istri dan anaknya. Keinginannya, tidak banyak berdebat dengan istri dan anak, walau harus kehilanyan saudara.
Fairuzhidah
Istri Nur Farid memiliki putri semata wayang. Sifatnya selalu ingin menang dan mendapatkan apa yang diinginkan. Umi Fairuz menginginkan Pondok Pesantren Al-Ali Husain Nur jatuh ke tangan suaminya seutuhnya.
Nur Faridah
Anak dari pasangan Abah Farid dan Umi Fairuz, sekaligus sepupu juga teman main Cahaya, sifatnya manja dan kekanak-kanakan. Seperti ibunya, Faridah tidak mau mengalah selalu ingin mendapatkan apa yang dia mau. Keinginan Faridah menikah dengan Juani.
Sri Afifah
Ibunda Juani yang sering dipanggil dengan sebutan Mak Afifah. Berambisi mempunyai menantu kaya, dewasa dan terbaik untuk anak bungsunya. Mak Afifah ingin semua anak-anaknya berdiam diri di rumah dan yang bekerja menantunya saja. Mak Afifah lebih banyak bersikap jahat pada menantu-menantunya.
Akmad Fauji
Santri yang pernah mengenal sosok guru besar Kiai Haji Gozali Nur Husain. Menaruh harapan pada anak-anaknya agar bisa belajar di pesantren yang didirikan kiai tersebut, mewujudkan cita-citanya yang tidak tercapai. Abah Abah Uji dikenal sebagai tokoh agama dan orang pertama yang membangun kampung Cijangkar. Dari keluarga Abah Uji, hanya Juani yang bisa meneruskan jalan dakwah.
Abdul Gofur
Salah satu santri di Pondok Pesantren Al-Ali Husain Nur. Sahabat sekaligus teman sekamar Juani di pesantren. Gofur sudah lama menyukai Siti Salamah, anak pertama dari pasangan Abah Habib dan Ibu Malika. Impiannya bisa berdakwah sesuai syariat islam dan berumahtangga dengan Salamah.
Siti Salamah
Masa remajanya terkenal kekanak-kanakan, bahkan Cahaya jauh lebih dewasa dari dirinya. Siti Salamah anak pertama dari enam bersaudara. Selalu mendapat kasih sayang yang lebih dari Ibu Malika.
Siti Rahayu
Wajahnya sekilas mirip dengan Cahaya, orang kerap sulit membedakan saatia berjalan dengan kakaknya, tetapi Cahaya memang jauh lebih cantik dan wajahnya bercahaya dibanding adiknya. Rahayu dewasa menikah dengan pengusaha dan membangun bisnis hingga menjadi orang terkaya di Tasikmalaya. Memiliki grosir sandal, grosir baju terbesar di Tasikmalaya. Ruko dan minimarketnya tersebar luas di daerah yang dijuluki Kota Santri itu.
Siti Hasanah
Adik Cahaya setelah Siti Rahayu. Periang, pintar dan tomboi. Hasanah remaja ikut tinggal bersama Cahaya dan menikah dengan lelaki asli Subang, murid ngaji Cahaya dan Juani.
Nur Yusuf
Anak laki-laki satu-satunya di keluarga Abah Habib, sehingga membuat Ibu Malika jauh lebih menyayangi Yusuf dibanding anak-anak lainnya. Yusuf remaja dibiyai sekolah hingga kuliah oleh Cahaya. Hanya Yusuf yang meneruskan pendidikannya hingga menjadi sarjana. Yusuf merwajah tampan seperti Abah Habib.
Siti Jubaedah
Anak paling bungsu di keluarga Abah Habib. Usianya baru satu tahun saat Cahaya menikah denan Juani. Jedah remaja tinggal bersama Cahaya dan Juani di Subang. Jedah dewasa menikah dengan adik dari suami Siti Rahayu.
.
.
.
.
.
Semoga prolog ini bisa membuat kalian lebih tertarik untuk membacanya. Bantu suport cerita ini yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Naluri, Ujian, Rizki - [TELAH TERBIT]
Ficção GeralNovel ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Cahaya, putri dari kiai yang ingin mencari arti kebahagiaan. Tapi, banyak sekali rintangan yang ia hadapi, sehingga sulit untuk mendapatkan kebahagiaan. Lewat pemuda yang memiliki nama berartikan...