Sejauh apapun jarak yang memisahkan kita, jika kita ditakdirkan untuk bersama. Pasti Allah akan mempertemukan kita kembali dengan cara apapun juga.
_______________•••••_______________
Adzan shubuh berkumandang. Membangunkan Salsha dari tidurnya. Salsha kembali mengingat perbincangannya dengan Zidane kemarin sore, rasanya itu hanya sebuah mimpi. Tapi memang itu nyata adanya. Ah sudahlah lebih baik ia lupakan sejenak tentang itu.
Salsha segera bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandi, ia akan melaksanakan ritual mandi sebelum melaksanakan shalat subuh. Selesai mandi ia mengambil air wudhu kemudian melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim. Shalat subuh sudah menjadi kebiasaannya, karena kalau ia tidak shalat, ia malu dengan Allah.
Setelah shalat Salsha bergagas menuju dapur. Didapur sudah ada bunda yang sedang berkutat dengan pekerjaannya. Dan tak lupa juga ada 'si pengganggu' Devan. Hmm kebiasaan nih bang devan suka gangguin bunda masak.
"Udah deh bang, mending kamu jogging atau apa kek jangan ngerecokin bunda terus." omel bunda
"Ya Allah bun, Devan kan cuma nyobain dikit masakan bunda, siapa tau aja kurang asin kek, kurang manis atau apa." ucap Devan
"Bohong bun jangan percaya, itumah modus nya abang aja mau gangguin bunda." sahut Salsha yang sudah berdiri dibelakang Devan.
Devan pun menoleh, "Apaansih kamu dek, dateng-dateng udah menghakimi abang aja."
"Suruh siapa abang gangguin bunda terus." balas Salsha
Devan tersenyum jahil. "Yaudah kalo gitu abang gangguin kamu aja gimana?" ledek nya
"Iiiih enggak bisa ya bang, adek mau bantuin bunda. Udah sana mending abang sama ayah aja nonton berita." usir Salsha
"ih nggak mau ya Mem-bo-san-kan." balas Devan
"Oh jadi ayah ngebosenin, adek bilangin ayah ya. Ayaaaaahhh kata bang...hmmmmffftthh."
Belum sempat Saksha menyelesaikan ucapan nya, mulutnya sudah dibekam duluan oleh Devan."Diem makanya jangan suka ngadu huh.." ketus Devan
"Bundaaa..bang devan nya nih jail." rengek Salsha
"Aduhh...udah sana kalian berdua sama aja, bukannya bantuin bunda malah bikin bunda pusing. Udah sana tunggu dimeja makan aja, bentar lagi mateng kok ini." tergur Bunda
"Huuuuh...gara gara abang aku jadi kehilangan pahala buat bantuin bunda."
Karena Salsha tak mau pertengkaran kecil ini berlanjut, ia pun pergi meninggalkan Devan yang masih berdiam diri di dapur. Salsha menghampiri ayah nya yang sedang asyik menonton acara berita pagi.
"Pagi ayah.." sapa Salsha
"Pagi juga cantik...eh tumben nih gak bantuin bunda didapur." balas Ayah
"Biasa tuh yah, bang Devan gangguin adek terus." ucap Salsha kesal
"Hahaha..kalian tuh yah kalo deket aja udah kaya tikus sama kucing, giliran jauh aja kangen- kangenan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Ikhlas (SUDAH TERBIT)
Ficción General~Spiritual Story~ [Sebagian part sudah dihapus] Bukan cinta dalam diam yang diperjuangkan tapi cinta dalam ikhlas Diam-diam ikhlas, bukan diam-diam sesak Diam-diam berkorban, bukan diam-diam terluka Mencintai itu kerelaaan, tidak harus dibalas sama ...