23

1.5K 308 7
                                    

Seperti biasa, gue berangkat bareng Wooyoung.

Kalau ada yang nanya, kenapa gak canggung sama yang kemarin? Jawabannya adalah, gue mati-matian buat nahan canggung dan akhirnya berakhir dengan, ya kayak biasanya gue sama dia.

Bedanya, hari ini gue mau pake headset. Gak tau, random banget. Gue kalo lagi dalam keadaan yang kepaksa kayak gini emang harus relax sama lagu.

"Weh, mau dong." seru Wooyoung begitu ngeliat headset sebelah kanan gue yang gak gue pake. "Tapi pake lagu gue mau gak? Gue akhir-akhir ini lagi suka sama satu lagu! Lo pasti gue juga bakal suka."

Bahkan tanpa gue menggubris, Wooyoung ambil hp gue dan buka playlist punya dia di Spotify Premium gue.

"Nih, dah, ya berangkat, nih." katanya sambil balikin hp gue dan lagu nya mulai. Intro nya, sih bukan gue banget karena gue yang setiap denger lagu selalu dimulai dengan petikan gitar atau alunan piano. But, okelah.

Well, I will call you darlin' and everything will be okay
'Cause I know that I am yours and you are mine
Doesn't matter anyway
In the night, we'll take a walk, it's nothing funny
Just to talk

"Gimana? Masuk gak dikuping lo?" tanya Wooyoung sambil memundurkan sedikit kepalanya.

"Gak, ih. Lo tau sendiri selera musik gue gimana." jawab gue.

"Ya, abisnya gue demen banget lagu ini makanya gue pengen sharing sama lo hahaha."

Gue mendecih dengan sedikit tertawa, "Dikira kisah hidup apa bisa sharing gitu."

"Lho, ibaratnya kayak lo beli toner sharing, kan? Nyoba dulu yang sharing kalo bagus beli yang utuh. Ya, 11-12 sama gue yang lagi ngasih lo lagu ini!"

Put your hand in mine
You know that I want to be with you all the time
You know that I won't stop until I make you mine
You know that I won't stop until I make you mine
Until I make you mine

Gue tersenyum begitu mendengar liriknya. Happy vibes, ya kayak Wooyoung beneran.

"Enak kok lagunya." seru gue tiba-tiba.

"Iya, emang! Gue suka banget lagu ini, Han."

Dan akhirnya gue melupakan semua kecanggungan yang ada.





"Yeosang? Gak liat gue."

Daritadi gue nyariin Yeosang ke gedung fakultasnya, tapi hasilnya nihil. Bahkan gue sampe nanya yang gak gue kenal.

Karena hari ini gue mau udahin semuanya. Satu tindakan dia kemarin itu bener-bener bikin gue gak nyaman. Kalo gak gue selesaiin baik-baik gue bisa jadi benci sama dia.

"Han? Ngapain?"

Gue langsung menoleh begitu mendapati Yeosang ke luar dari kelas. Padahal di depan kelas itu gue cuma iseng nyender sambil main hp buat chat Yeosang. Emang bodoh banget bukannya chat langsung, Seo Hana!!

"Sang, gue mau ngomong." kata gue to the point.

Yeosang narik gue menjauh dari kelas. Dibawa lah gue ke parkiran. Sampe sana, gue langsung ngomong. "Sang, gue mau kita sa—"

"Iya, gue tau."

Eh?

"Gue tau kok, Han. Ini bukan pertama kalinya ada orang yang mau udahan sama gue kok."

Hah?

"Gue, sih gak masalah. Toh, gue juga emang brengsek." katanya dengan santai. Santai banget kayak dia udah terbiasa sama situasi kayak begini. "Sebelum gue makin jauh dan lo malah kenapa-napa." katanya sambil menekankan kata kenapa-napa.

Anjrit! Dia pikir gue apaan?!

"Emang bener kata Wooyoung. Lo bajingan."

"At least, gue kalo suka seseorang gak pernah setulus ini. Tahan satu bulan biasanya cuma dua hari."

"Masa bodo—"

"Tanya sama Wooyoung hati gue yang tulus bisa bertahan berapa lama? Gue juga gak nyaman kalo lo dikit-dikit ngomongin Wooyoung depan gue."

Apa? Gak nyaman? Gue jauh lebih gak nyaman, ya kemarin lo asal nyosor aja.

"Dah, lah. Cowok bangsat kayak gini emang bakal susah dapet cewek sebaik lo. Gue duluan."

Yeosang pergi gitu aja. Ninggalin gue dengan emosi yang campur aduk antara senang, sedih, marah, terharu, kasian, dan kecewa.

Kalau begini caranya, gue pasti bakal susah lupa.

✔️[1] 𝗔 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆 𝗔𝗯𝗼𝘂𝘁 𝗠𝘆  𝗕𝗲𝘀𝘁𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 : 𝙒𝙤𝙤𝙮𝙤𝙪𝙣𝙜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang