MOVE ON

524 57 0
                                    

Michael POV
Aku terdiam didepan pintu untuk sesaat
Bukan rindu untuknya
Tapi benci
Aku sangat benci gadis ini

'Mic, sini, ngapain disitu' kata Kayla sambil meletakkan kue di meja ruang tamu

Brukkk
Terdengar suara dari pintu
Pintu yang belum ku tutup

Rani berdiri didepan pintu setelah menjatuhkan barang belanjaan

'Oh, Hi Ran, apa kabar? ada perlu apa?' Tanya Kayla
Rani memandangku sejenak
Lalu menjawab Kayla
'Baik Kay, aku membawakan belanjaan untuk Mic'
'Oh, masuklah kami akan merayakan ulang tahun Mic' kata Kayla antusias

Rani menggeleng
'Tidak, aku hanya mengantar ini, lalu pulang, aku ingin tidur. Dan HBD Mic' dengan ucapan itu Rani pergi

Tunggu
Mic? Bukan Michael?
Hatiku terasa sakit

'Aw, ini untukku Mic?' Kata Kayla memegang kotak perhiasan yang seharusnya sudah aku kembalikan ke tokonya

Lalu kulihat masih banyak fotoku dengan Kayla didinding

'Untuk apa kau kembali?' Akhirnya aku berbicara dengannya
'Apa maksudmu Mic, tentu saja aku kembali untuk merayakan ulang tahunmu' ucap Kayla gugup
'Kau bilang kita berakhir bila aku pergi ke Kalimantan'
'Itu hanya ancaman saja Mic' jelasnya

Aku tersenyum sinis
'Ancaman? baik. Lalu kenapa kau pindah apartemen? Pindah RS? Tak angkat teleponku, tak menjawab massage ku?'
'Aku ingin kau lebih berusaha lagi'
'Selama ini kau pikir apa yang kulakukan ha? Aku mengejarmu, mengertimu dengan alasan cemburu dan tsundere tak masuk akalmu, aku mengalah untukmu, tapi apa yang kau lakukan? Apa?!' Aku benar-benar marah

Kayla terlihat kaget dan ingin menangis
Ini pertama kalinya aku menaikan suaraku padanya
Aku muak

'Mic, aku tahu aku salah, aku mohon maaf, oke sayang, kita baikan' ucapnya sambil terisak
'No, sudah basi panggilan sayang itu sejak 2bulan lalu'
'Tapi aku masih tetap pacarmu, lihat' dia menunjukkan sosmed yang mengatakan -in relationship with Michael-

'Kau pikir kita masih SMA? Dimana hubungan dilihat disosmed? Huh?'
'Tapi... Mic'
Aku meraih HPku, lalu mengubah status menjadi -Single-

'See... we broke up. Bye!' Dengan kata itu aku ambil kunci mobilku berjalan keluar

Ku tak pedulikan suara Kayla memanggilku
Ku tak peduli apartemenku akan diapakan olehnya

Yang penting sekarang aku harus menemui Rani
'Shit, aku tak tahu dia tinggal dimana'

Aku menelpon Fery
Tak diangkat
Aku akan kerumahnya

20 Menit Kemudian
Ting tong
Aku sudah memencet bel 10 kali tak ada yang membukakan pintu

Tap tap tap
Ada suara derap kaki
'What?' Ucap Fery
'Aku butuh bantuanmu, aku tahu kau tak suka diganggu saat pulang dan sedang bersama Bella. Aku sudah menelponmu tapi tak diangkat'

'Itu artinya aku sibuk' jawab Fery
'Aku mohon padamu, berikan alamat dimana Rani tinggal. Maka aku tak akan menganggumu'

'Babe!' Kudengar suara Bella
'Dorm 9, lt 3 nomer 19'
Blast
Fery membanting pintu

Aku langsung menuju ke Dorm 9
Tok tok tok
'Iya?' Kata Rani sambil membuka pintu
'Jadilah pacarku' itu adalah satu-satunya ucapanku

Rani terlihat kaget
'Apa maksudmu? Kayla sudah kembali. Kau bisa bersamanya' ucap Rani
'Aku tak peduli pada Kayla, aku ingin dirimu. Walau kita hanya bersama 4hari, aku merasa nyanan denganmu, kehangatan, perhatian yang tak pernah kurasakan sebelumnya Ran, aku mencintaimu'

'Mic, Kay...'
'It's Michael' aku memotongnya
'Mic'
'It's Michael Rani, Michael, Your Michael' ucapku sambil berlutut
'I'm your Michael Rani, yours' tak terasa air mataku menetes

Aku tak peduli
Rani telah melihatku dalam keadaan terpuruk sebelumnya
Kalaupun aku menangis didepannya tak masalah
Dia yang menyembuhkan lukaku
Dia yang mengisi hatiku yang kosong

'Aku mencintaimu Rani' kuulangi ucapanku
Kulihat Rani meneteskan air matanya
'Masuklah dulu' kata Rani sambil membantuku berdiri

Kami duduk berdua bersebelahan
'Aku tak tahu harus berkata apa padamu, hal pertama saat melihatmu, aku seperti bercermin akan keadaanku saat putus dengan Petra, begitu rapuh dan putus asa. Aku butuh berbulan-bulan untuk move on, dibantu Bella yang menyibukkanku dengan kegiatan masak-masak. Itulah mengapa aku memilih metode yang sama untukmu. Dan berhasil'

'Jujur akupun merasa nyaman denganmu, kita berdua adalah makhluk yang aktif dalam hubungan bersama pasangan dimasa lalu, jadi tak butuh waktu lama untuk langsung memahamimu. Dan hari ini saat melihat Kayla kembali, jujur aku takut. Takut aku akan kehilanganmu, takut kau akan kembali kepada Kayla, takut aku....' air matanya menetes

Kudekap pipinya
Kuhapuskan air matanya
'Cukup kata -I love you, too- yang perlu kau ucapkan, aku mengerti' ucapku

Rani tersenyum sambil masih bercucuran air mata
'I love you too' ucapnya
Dengan kalimat itu aku menciumnya

Kali ini aku Move On

-Selamat Membaca-

SWITCH [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang