RANI POV
Sekarang hari Minggu, saatnya aku dan Michael untuk bertemu dengan Keluarga Michael.
Karena semalam kami menginap dirumahku, maka kami akan berangkat dari rumahku menuju rumah Michael.Jaraknya lumayan jauh, kira-kira satu jam sampai.
'Pa, Adek pamit dulu ya. Doain berhasil' pamitku pada Papa.
'Iya, hati-hati ya' jawab Papa.
'Pamit dulu om' pamit Michael.
'Nyetir hati-hati, Kamu bawa anak saya' kata Papa.
'Siap Om' jawab Michael.Kamipun berangkat.
'Nervous?' Tanya Michael
'Hmm' jawabku
'Orang tuaku tak segarang Papamu, jadi tenanglah' kata Michael sambil menggenggam tanganku.
Akupun tersenyum.Tiba ke Kediaman keluarga Michael
Pintu utama terbuka lebar.
'Mickey!!!' Teriak perempuan paruh baya.
'Itu Mamiku' kata Michael malu-malu.
'Lucuu' kataku'Hai Mi' sapa Michael sambil mencium pipi Maminya dan memeluknya erat.
Setelah melepaskan pelukan Michael, Mami Michael melihatku lalu tersenyum.'Oh jadi ini penyebab anak Mami ga pulang Bandung?' Goda Mami.
Hehe Michael hanya nyengir
'Selamat Pagi Tante' sapaku.
'Oh, suaramu sungguh manis, selamat pagi ayo masuk. Semua sudah menunggu di meja makan' ajak Mami Michael.Kami berdua belum sarapan karena Michael bilang Maminya akan memaksa mereka sarapan lagi begitu sampai.
Diruang tengah sudah ada dua saudara Michael dan Papinya.'Pagi Pa, Pagi Kak, Pake bocil'sapa Michael.
'Kakak ih' protes adik Michael.
'Kamu membawa seseorang? Tanya Papi Michael.
'Iya, Namanya Rani, Pacar Michael' jawab Michael santai.
'Selamat Pagi Om, saya Rani' ucapku.
'Hmmm, ayo sarapan dulu' kata Papi Michael.Kamipun sarapan dengan damai.
'Rani' panggil kakak Michael.
Akupun menoleh.
'Kenal Michael berapa lama?' Tanyanya.
'Kakak belum mengenalkan nama kakak ke Rani' sanggah Michael.
'Ah iya namaku Melanie kakak Michael dan anak lelaki itu adik kami namanya Morgan'
'Halo' ucapku.
Adik Michael hanya melihatku saja.'Kau belum menjawab pertanyaanku' kata Kak Melanie.
'Ah, aku kenal Michael sejak tahun pertama kuliah, kami berteman dan dia merupakan juniorku' jelasku.
'Kau lebih tua dari Michael?'
Aku mengangguk.
'Iya, 1tahun lebih tua' jawabku sambil tersenyum.'Rani bekerja?' Sekarang Mami Michael bertanya.
'Iya, di salah satu RS di Jakarta Tante' jawabku.
'Perawat atau dokter?' tanya Kak Melanie.
'Dia dokter spesialis Jantung disana' dijawab Michael.Lalu semua hening, semua terngangga dan membulatkan mata masing-masing.
Aku jadi takut.
Aku menggenggam tangan Michael dibawah meja.Michael malah terkekeh.
'Kalian kalau kaget jangan seperti ini, Rani takut, kita nanti disangka aneh' kata Michael ke anggota Keluarganya.'Maafkan kami' kata Mami Michael.
'Benarkah itu?' Tanya Papi Michael.
Aku mengangguk.
'Benar Om, saya baru lulus spesialis dan sudah resmi jadi dokter spesialis Jantung' jawabku.'Kog kakak mau sih sama Michael?' Kata Morgan.
Plaakkkk (Michael memukul kepala Morgan)
'Sakit tau!' Protes Morgan.
'Kau kira aku tak pantas mendapatkan Rani?' Tanya Michael.
'Sejujurnya Mami rasa begitu Mickey' goda Mami.
'Mamiiiiiiiiii' teriak Michael dan semua tertawa.
Keluarganya menyenangkan.Kami selesai sarapan dan duduk di Gazebo.
'Rokok Mic?' Tawar Papi Michael.
Michael menggeleng.
'Aku mencoba berhenti merokok Pi, sudah jarang' jawabnya.Padahal pas pulang dia masih merokok. Eh tapi itu saja sih, selebihnya dia tidak merokok lagi, batinku.
'Bagus, punya pacar dokter memang harus menjaga kesehatannya' komen Mami.
Selang berapa lama Papi Michael bertanya, 'Jadi kapan pernikahannya?'
'Huh?' Aku dan Michael bingung
'Kau membawa Rani ke sini untuk meminta restu kan? Untuk menikah kan? Jadi kapan?' Tanya Papi lagi.'Tunggu dulu, Papi merestui kami?' Tanya Michael.
'Kau berani membawanya kesini, dia sopan, dia punya pekerjaan bagus. Tunggu apa lagi?' Komen Papi.
'Mami juga setuju' sambung Mami.'Aku setuju juga, Rani manis' kali ini kakak Melanie.
'Aku kasian sama Kak Rani, tapi aku juga setuju' kata Morgan.'I love you guys' kata Michael memeluk satu persatu anggota keluarganya.
Aku hanya diam mematung dan meneteskan air mata, semudah ini memenangkan hati mereka.'Aww, sini Rani' ajak Mami Michael.
'Baik Tante' ucapku sembari mendekat.
'Ganti panggilan itu, panggil aku Mami, sama seperti Michael' perintah beliau.Akupun memeluk Mami.
'Terimakasih Mi, terima kasih banyak'
'Iyaa' jawab Mami sambil mengusap rambutku.-Selamat membaca-
Next Wedding kayaknya hahhaa
Enaknya buku ini di tamatin berapa part ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH [COMPLETE]
Fiksi Umum'Apa aku bahagia?' 'Apakah Kayla terbaik untukku?' Akhirnya kurasakan patah hati 'Sebuah hubungan tak akan berhasil bila yang berjuang hanya satu orang dan aku menyerah' kata Rani, yang entah mulai kapan aku mulai menyukainya Kami berdua mirip, sama...