5|Perhatian

820 118 70
                                    

Hoahmm... jam berapa ini?

Astaga sudah jam 7?! Gawat, aku kesiangan. Dan sialnya lagi aku sudah ketinggalan bus. Seharusnya jam 6.30 aku sudah berangkat. Aku segera mandi dan memakai seragam. Setelah itu aku langsung keluar rumah dan segera mengambil ponselku untuk memesan taksi online.

•Di sekolah•

Gawat! Sudah sepi. Aku benar benar telat.
Aku pun segera menuju kelasku.
Sesampainya di kelas aku melapor kepada guru yang ada di kelasku. Sialnya itu bukan Bu Santi, melainkan Pak Andi sang guru killer. Kami menyebutnya guru killer karena sifatnya lah yang dingin dan galak.

Aku bisa telat karena tadi malam terlalu sibuk mengerjakan tugas. Akhirnya aku minum kopi agar tidak ngantuk, tapi ternyata aku malah terjaga sampai subuh.

"Sekarang kamu harus lari mengelilingi lapangan 10 kali!" Perintah Pak Andi.

Mau tidak mau aku harus melaksanakannya.

Sesampainya di lapangan , aku segera melaksanakan hukumanku. Kulihat kelas Kak Reno sedang pelajaran olahraga.

Ini baru 5 putaran tapi aku sudah lelah sekali. Cuaca yang terik ini membuat keringatku bercucuran ditambah rasa haus.

"Reno, itu adek kelas yang lo tolong di kantin itu kan? Kenapa dia lari lari?" Tanya salah satu temannya kepada Reno.

Reno segera mengalihkan pandangannya ke Alya.
"Apa dia dihukum ya?" Batin Reno.

Ini sudah 7 putaran. Aku tidak kuat lagi. Kepalaku mulai pusing dan tiba tiba pandanganku gelap.

Brukkkk...

"Eh, adek itu pingsan!!"
Reno yang mendengarnya pun terkejut, dan segera berlari menuju Alya.

"Astaga" batin Reno.

Ia segera menggendong Alya ke UKS. Tak peduli banyak yang melihat dan membicarakannya.

"Lihat dongg... Alya anak cupu itu digendong Reno!" Ujar Nana kepada Sarah.

"Gila! Bisa bisanya Reno gendong dia. Seharusnya aku yang digendong" Balas Sarah yang tak kalah kesal.

"Reno, kami duluan ya!" Seru teman temannya yang sudah menuju tangga.
"Iya" jawab Reno.

Saat ini Reno tengah duduk di kursi samping ranjang UKS dan menjaga Alya. Ia menunggu sambil menatap wajah Alya yang tertidur, sangat damai.

Beberapa menit kemudian...
"A-aku dima-na?" Alya tersadar dari pingsannya.
"Alya, kamu sudah sadar, sebentar ya aku belikan minum dulu" ujar Reno.
"Ga usah kak"
"Udah gapapa" jawab Reno tersenyum.

"Nih minumnya, habisin ya!"
"Makasih banyak kak"
Alya pun segera meminum air putih yang dibelikan Reno. Tak sampai 1 menit minumnya sudah habis. Ia benar benar haus!

"Masih pusing?" Tanya Reno lembut.
"Sedikit, tapi udah mendingan kok" jawabku.

"Kenapa bisa dihukum sih?" Tanya Reno.
Alya pun menjelaskannya.

"Lain kali itu kalau punya PR banyak, dicicil. Jangan kebut semalam gitu, ga baik, Oke?"
Reno menasehati Alya.

" Hehe.. iya kak."

"Istirahat aja dek, jangan dipaksain" ujar Reno.
" Iya kak"

Sebentar...

"Loh kakak kok gak naik? Nanti telat masuk kelas gimana?"
Alya baru menyadarinya.

"Ga papa kok, tadi aku dah minta temenku buat izinkan ke guru" jawabnya.

"Ya udah, aku duluan ya, Cepat sembuh! Dadahh..." Ujar Reno sambil mengacak rambutku.

Jantungku berdetak cepat! Oh astaga.

Aku pun melambaikan tanganku padanya sambil tersenyum.
"Iyaa kak, makasih banyak!"

"Sama sama..."

Bohong jika Alya tidak menyukai Reno.
Alya sudah memiliki perasaan pada Reno sejak kejadian di kantin waktu itu

Reno POV

Reno sedang merebahkan dirinya di kasur sambil menatap langit-langit kamar. Ia mulai berpikir mengenai Alya

Apa dia orangnya? Entahlah setiap aku melihat matanya aku jadi merasakan sesuatu.

Votenya dong ⭐

ALYA & RENO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang