2

1.6K 157 2
                                    

Selesai dari membersihkan diri gadis yang bernama lengkap Moon Kaera itu pun keluar dari kamarnya menuju ruang dapur, hendak mencari makanan guna mengisi perutnya.

Saat mengecek isi kulkas, Kaera tidak sadar jika seseorang sudah berada di belakangnya. "Nyari apa kamu, Key?" tanya Papa Moon kepada anak gadis satu-satunya itu.

"Hah?" Kaera tersentak lalu menoleh, "Aduh, Papa ngagetin aku aja. Kita belum belanja bulanan ya, Pa? Kosong banget kulkas."

"Oh, iya, Papa lupa bilang sama kamu tadi malem," ucapnya lalu menepuk dahi, "Kamu ke supermarket deh sama Abang, listnya ada di atas meja makan. Papa mau ketemuan sama klien sejam lagi."

"Loh, sekarang kan hari minggu. Masa Papa masih kerja?"

"Harusnya jumat kemarin ketemunya, tapi klien Papa lagi berhalangan jadi dia nanya apa boleh sekarang. Papa iyain aja lagian nggak ada kerjaan juga."

"Ck, dasar workaholic." Kaera memutar bola matanya lalu berjalan menuju meja makan untuk mengambil list belanjaannya. Papanya hanya tersenyum mendengar ucapannya.

Setelah membaca apa saja yang harus dibeli, Kaera lalu menemui kakaknya, Moon Taeil. Kamarnya ada di seberang kamar tidur Kaera, dengan sebuah tulisan tergantung di depan pintunya.

Kamar Moon Taeil, si Tampan.

Setiap kali membaca tulisan itu ekspresi Kaera selalu sama, jijik. Ia tidak tahu dan tidak mau tahu darimana asal kepercayaan diri abangnya itu.

Tanpa mengetuk pintu, ia langsung saja memasuki kamar abangnya yang lebih tua setahun darinya itu. Kaera terdiam di tempatnya berdiri karena tercengang dengan apa yang dilihatnya.

tbc

[1] Abang | Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang