10

902 105 1
                                    

Momen yang ditunggu-tunggu Kaera akhirnya tiba, saat dimana Ave meminum minuman buatannya. Ia sudah siap sedia dengan ponselnya. Sesuai dugaan Kaera, Ave memuntahkan kembali minuman buatannya yang ia tenggak dalam sekali masuk, lalu terbatuk-batuk.

"Ahaha, buset deres bener kek tanggul bocor." Kaera lalu tertawa terbahak-bahak dan memegangi perutnya yang sakit karena tertawa, tidak lupa tetap merekam adegan tersebut. Ia pikir akan menonton video itu saat moodnya jelek.

Papa Moon yang kaget melihat hal tersebut dengan sigap memberikan tisu untuk Ave, dan mengelus punggung tamunya agar batuknya reda. Papa Moon menoleh ke arah Kaera yang masih saja tertawa dengan keras, memberikan tatapan maut agar putri semata wayangnya berhenti tertawa.

Kaera yang tidak peduli dengan itu lalu menaiki tangga menemui Taeil di kamarnya. Ia ingin mendengar pujian Taeil akan prestasinya dalam menjahili Ave. Ini pertama kalinya Kaera bertindak sangat tidak sopan kepada Ave, sebelumnya ia hanya akan mengacuhkan dan menatap sinis Ave.

Papa Moon berpikir keras mengenai kelakuan Kaera, menduga-duga apakah ia baru saja mengalami pubertas atau sedang menstruasi. Perilakunya cukup menyeramkan di mata Papa Moon. Ingatkan ia untuk menceramahi Kaera nanti.

Di samping itu Papa Moon sangat merasa tidak enak pada Ave, ia tidak mengerti apa salah wanita di hadapannya ini sampai Kaera berbuat segitunya. "Emang minumannya kenapa, Ve?"

Ave kemudian meminum air mineral yang ia bawa sendiri dari rumah tadi, "A-asin," jawab Ave sambil tersenyum kecut.

tbc

[1] Abang | Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang