15

585 72 14
                                    


Tidak lama setelah Taeil memberikan uang saku bel tanda upacara pun berbunyi, "Gue turun dulu ya," pamit Kaera yang diiyakan Taeil lewat gerakan alis ke atas.

Setelah itu Taeil kembali masuk ke dalam kelasnya untuk mengambil topi upacaranya.

"Siapa tuh yang tadi?"

"Hm? Adek gue," sahut Taeil saat teman sebangkunya bertanya mengenai Kaera. Seseorang di dalam kelas itu pun ikut menguping jawaban Taeil.

***

Bel tanda istirahat berbunyi seluruh siswa berhamburan keluar kelas untuk membeli makanan di kantin ataupun memakan bekalnya.

"Sar, Le, lo pada bawa bekel?"

"Gue bawa bekel," jawab Leona sambil mengeluarkan kotak bekalnya sedangkan Sarah tidak, "Ya udah, ke kantin yuk," ajak Kaera kemudian.

Rion yang baru selesai mencatat materi pelajaran, "Gue boleh bareng nggak?" ternyata ingin juga makan bersama.

"Boleh," jawab Kaera dan kedua temannya.

Sesampainya di kantin mereka langsung menempati meja yang kosong, Kaera duduk bersebelahan dengan Rion dan Sarah–Leona yang duduk berdampingan.

Karena Kaera dan Sarah tidak membawa bekal, mereka mendatangi kios makanan yang ada di kantin. Ya, Kaera pun tidak menduga Rion akan mengeluarkan kotak bekalnya.

"Key, gue beli es dulu ya," ujar Sarah setelah menitip pesanannya pada Kaera.

"Bu, Ketopraknya dua ya, satunya nggak pedes. " Sarah yang tidak tahan pedas, Kaera jadi teringat Papa Moon yang juga sama-sama tidak tahan pedas.

Saat mengantri pesanannya tiba-tiba seseorang menyelak Kaera dari samping, kemudian meneriakkan pesanan miliknya. Kaera yang tidak terima kemudian beranjak dari posisinya dan berdiri di samping si Penyelak pesanannya.

Kaera melipat kedua tangannya di dada dan memasang ekspresi tidak peduli tanpa menatap balik saat orang itu menatapnya dingin.

Saat si Ibu penjual ketoprak menyodorkan pesanannya ia bertanya, "Siapa yang duluan? " kepada Kaera dan si Penyelak.

Kaera langsung memberikan uang dan mengambil kedua piring ketoprak itu tanpa bersuara, tidak peduli si Penyelak baru saja menjawab pertanyaan si Ibu penjual.

Tukang tipu, gue duluan juga.

Saat membawa kedua piring itu menuju meja, Sarah kembali dengan dua minuman dingin di tangannya. Kaera berkata, "Sar, kehidupan SMA itu keras ya?" kepada Sarah.

"Hah?"

Sarah hanya manggut-manggut mendengar cerita Kaera bahwa ia barusan diselak saat mengantri di hari pertamanya sebagai murid SMA.

"Sungguh keras," tutup Kaera menghela napas dan memasang ekspresi prihatin saat menaruh makanannya di meja.

"Apanya yang keras?" tanya Rion.

tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1] Abang | Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang