7

952 119 5
                                    

"Dih, galak bener sih Key-nya Abang, pantes Mark nggak mau sama lo," tukas Taeil lalu duduk di samping kanan Kaera.

Kaera yang mendengarnya langsung merah padam wajahnya, "Sembarangan," jawabnya sebelum memukul lengan Taeil.

"Aw! Tuhkan, udah galak kasar lagi."

Dengan kesal Kaera meletakkan mangkuk eskrimnya di sisi kiri tubuhnya. Lalu kembali fokus menonton film horrornya.

Taeil sendiri memasang wajah tidak percaya pada apa yang dilakukan adiknya, "Heh, nggak usah disembunyiin kek gitu segala. Lebay banget."

"Cih, siapa tau."

"Ah, kenapa sih nonton setan mulu?" Tanya Taeil lalu mematikan film yang sedang diputar dan menggantinya dengan kartun Spongebob. "Mending nonton Spongebob, hehe. "

"Apaan sih lo, Bang! Gue baru nonton, sini remote-nya!"

"Nggak mau!" kata Taeil lalu menjulurkan lidahnya mengejek.

Kaera yang mendengar jawaban itu kemudian meletakkan mangkuk ice cream-nya di meja, berusaha merebut remote TV. Taeil pun dengan sigap menjauhkan remote TV di genggamannya dari Kaera. Kaera yang masih berusaha menggapai benda itu tidak pantang menyerah. Segala cara ia lakukan untuk meraih remote TV itu kembali.

"Siniin nggak!"

Kaera lalu mengunci leher Taeil menggunakan lengannya, "Hekh! Hua nggha hisa nahas!" pekik Taeil namun masih menjauhkan tangannya yang memegangi remote dari Kaera.

"Makanya balikin re-aw!"

Taeil tiba-tiba saja menggigit lengan Kaera yang mengunci lehernya, lalu kabur menuju ruang tengah sambil tetap membawa remote TV. Namun, sayangnya ia tersandung kaki-kaki meja di sampingnya sehingga terjatuh ke lantai dengan tidak elitnya dan merasakan jari kelingking kakinya ngilu.

"Ahahahaha! Bang, anjir haha. Lawak banget lo, haha." Ujar Kaera sambil tertawa terpingkal-pingkal di sofa memegangi perutnya yang sakit karena tertawa. Kaera tentu tidak lupa mengambil remote TV dari tangan Taeil, namun abangnya itu tetap saja tidak menyerah. Ia menaruh remote itu di dalam hoodienya lalu menekuk kedua kakinya, sehingga posisinya seperti meringkuk, namun dengan terbaring di lantai.

"Wah, bener-bener lo ya Bang." Kaera semakin kesal melihatnya lalu mencekik leher abangnya sekali lagi agar ia menyerah.

"Kaera? Taeil?" Yang dipanggil lalu menoleh melihat siapa orang tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kaera? Taeil?" Yang dipanggil lalu menoleh melihat siapa orang tersebut.

tbc

[1] Abang | Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang