9

827 103 1
                                    

"Key? Kok lama banget bikin minumannya, Nak?" teriak Papa Moon dari ruang tamu, ia mulai merasa tak enak dengan tamunya.

"Iya, bentar."

Kaera kembali dari dapur dengan segelas minuman di tangannya. Ia membawa minuman itu dengan tersenyum sepanjang jalan, benar-benar mencurigakan.

"Dihabisin ya, Tante," pinta Kaera dengan penekanan dan dibalas senyum tipis dari Ave. Kaera kembali ke sofa tempatnya duduk, lalu menyalakan ponselnya. Ave tidak langsung meminum minuman tersebut, ia mengobrol dulu beberapa lama dengan Papa Moon.

Cih, Kaera benar-benar tidak senang dengan kehadiran Ave, mantan Papanya saat kuliah. Semenjak ibu mereka meninggal karena kecelakaan tiga tahun lalu, Ave jadi sering mengunjungi mereka. Mulai dari hadir saat pemakaman, setahun kemudian datang berkunjung ke rumah mereka sambil membawa kabar kini ia tinggal tidak jauh dari mereka, lalu tiap beberapa bulan datang membicarakan omong kosong mengenai masa-masa saat ia dan Papa Moon berpacaran.

Kaera semakin kesal karena Papanya tipikal pria tidak peka, ia juga semakin kesal karena wanita itu tidak juga menikah padahal usianya sudah memasuki kepala empat. Kaera duduk bersandar menghadap kedua orang di hadapannya, ponselnya ia miringkan seperti sedang bermain game. Padahal sedang merekam kedua Papa Moon dan Ave.

Ia benar-benar merencanakan sesuatu sesuai dugaan Taeil.

tbc

[1] Abang | Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang