14

592 79 5
                                    

Setelah berkenalan dengan Rion, Kaera kembali berbincang dengan teman-temannya. Tiba-tiba ponsel Kaera yang berada di saku roknya bergetar menandakan ada pesan masuk.

"Gue lupa ngasih uang jajan lo, kalo mau ke kelas gue yaa. (*^o^*)" -Bang Taeil

Setelah membaca pesan tersebut dan mengatakan pada teman-temannya ia harus menemui Taeil, Kaera bergegas menuju kelas abangnya. Ruang kelas Taeil berada di lantai satu sedangkan kelas Kaera di lantai dua, ia harus menuruni tangga.

Saat berjalan menuju pintu kelas Taeil, tidak sengaja seseorang menabrak bahu Kaera dengan keras dari belakang. "Maaf, sakit nggak? "

Kaera mengangguk, "Iya, nggak. " sebenarnya ia bahkan tidak merasakan apa-apa. Orang yang menabraknya memasang ekspresi datar mendengar jawaban Kaera.

Ia kemudian hanya berlalu dari hadapan Kaera dan memasuki kelas yang sama dengan Taeil, "Oh, sekelas ya. " Gumam Kaera.

Bersamaan dengan masuknya orang itu, bang Taeil keluar dari kelasnya. Kaera bersyukur karena ia tidak perlu berdiri di depan pintu kelas dan mencari sendiri.

Kaera juga melihat orang itu menyapa bang Taeil dengan senyum ramah, berbeda sekali saat meminta maaf tadi. Ekspresinya sangat datar, pikir Kaera.

Sambil memegang tangan Kaera dan menyerahkan selembar uang dua puluh ribuan, Taeil berkata, "Makasih ya buat yang semalem. " sukses membuat Kaera melotot mendengar kalimat ambigu tersebut.

"Lo mau gue pukul disini ya. " Ujar Kaera mengarahkan tangannya yang terkepal ke pinggang Taeil. "E-eh nggak-nggak, santai dong adikku yang manis. " Kata Taeil cepat sebelum Kaera benaran meninju pinggangnya.

Kaera tersenyum manis mendengar jawaban Taeil. "Bagus. "

tbc

[1] Abang | Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang