"Jadi Kakek sudah sempat menulis surat untuk mewanti-wanti Wei Zheng tentang keadaan sebenarnya?" tanya Yunfei.
Kakek Feng mengelus jenggot dan tertawa.
"Begitu surat diterima olehnya, Ia berembuk dengan Kaisar. Dua hari kemudian Ia membalas dengan surat yang menyatakan bahwa Kaisar tidak bisa membatalkan Pertandingan karena menyangkut kejayaan Dinasti Tang. Hanya saja dia mengubah sedikit peraturan yaitu pendekar yang bertanding wajib berasal dari daratan tengah dan partai-partai disini juga wajib berasal dari daratan tengah. Hanya saja untuk daerah utara seperti Tujue timur, Xueyantuo, Khitan tidak dilarang karena sudah merupakan wilayah taklukkan Dinasti Tang. Kemudian Ia meminta Pangeran Changle dan Puteri Changsha untuk melindungi Kaisar jika memang bisa terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki.
Wei Zheng mengubah peraturan pertandingan dimana 1 partai boleh mengajukan tiga orang untuk bertarung karena petarung harus cukup istirahat apalagi jika ada yang terkena luka dalam. Jika partai yang menang maka ketua dunia persilatan diberikan kepada Partai yang menang, otomatis ketua partai yang menjadi ketua dunia persilatan."Yunfei berpikir cukup lama sebelum membalas kakeknya. Dia kemudian mengatakan.
"Jika partai Wulingyuan ikut, kita bisa menyusup. Tetapi entah kakek Zhang setuju atau tidak?""Maksudmu Zhang Weitian?" tanya kakek Feng.
"Benar sekali. Ia biasanya paling tidak suka akan hal demikian apalagi yang menyangkut ke hiruk-pikuk dunia persilatan." jawab Yunfei.
Kakek Feng tertawa, Ia berkata.
"Untuk tetua Zhang Weitian sudah dihubungi oleh-ku semalam. Sepertinya demi Dinasti Tang, dia tidak keberatan."Saat itu, Zhang Jialing baru kembali habis membantu Yanping mencuci piring sisa makanan. Ia girang dan berkata.
"Jika partai kita ikut tentu sangat baik sekali. Hanya saja...""Jumlah pesilat..." sambung Yunfei.
"Itu tidak perlu dirimu khawatir. Bukankah diriku memiliki murid yang jumlahnya lebih dari 150 orang?"
Tanya kakek Feng.Yunfei girang karena Ia tahu maksud kakeknya.
"Tetapi sebaiknya memang kita tidak usah sampai ketahuan. Untuk petarung dari partai Wulingyuan boleh maju tiga orang dan murid-muridnya sekarang berjumlah semuanya 25 orang. Kakek masih perlu 75 orang lagi untuk melengkapinya."Tetapi sang kakek berkata.
"Adapun peraturan baru, partai hanya membawa 25 orang saja cukup. Jadi untuk murid-muridku cukup kuhadirkan 10 orang. Sedangkan 15 orang lainnya bisa dilengkapi dari murid partai Wulingyuan karena tidak mungkin partai Wulingyuan kosong tidak dijaga sama sekali selama pertandingan dilaksanakan."Ketika kakek Feng baru menyelesaikan kata-katanya, Kakek Zhang sudah sampai di gazebo. Ia tertawa dan memuji kakek Feng akan kemampuan strateginya mengatur segalanya dengan sangat baik.
"Kita di selatan sejujurnya sangat baik. Dalam 10 tahun terakhir, tiada peperangan dan rakyat hidup dengan sangat baik. Ini wujud terima kasih kita kepada Dinasti Tang."Kakek Feng mengenal Zhang Weitian sebab sekitar 50 tahun lalu, Ia pernah bertemu dengannya untuk bertanding 100 jurus pedang. Melihat Zhang Weitian, Kakek Feng tertawa begitupula Zhang Weitian. Keduanya saling memberi hormat seakan teman yang terpisah lama.
"Saudara Weitian, anda tetap sehat-sehat. Tiada berubah keadaan sekitar 52 tahun yang lalu.""Saudara Quyao, belakangan kudengar bahwa dirimu sudah kehilangan tenaga dalam. Tetapi sekarang meski tidak sekuat dulu. Semua nadimu sudah lancar kembali, gerangan apakah yang terjadi?" tanya Zhang Weitian.
Kakek Feng tertawa,
"Anda masih tetap sangat jujur seperti dahulu... Mari..."Kakek Feng mengajaknya duduk, lalu Ia menceritakan yang terjadi beberapa tahun belakangan.
Mendengar bahwa cucunya, Feng Shaoshi menggunakan ilmu Tianzong Dagong menyembuhkannya. Ia sendiri sangat takjub karena di dunia ini masih ada ilmu pengobatan yang sanggup menyambung 5 nadi utama yang sudah terbalik sekian lamanya. Mereka minum dengan sangat senang sejak Kakek Zhang memang selalu membawa sebuah guci arak yang penuh jika Ia mengunjungi rumah bambu Yunfei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Riakan Awan Iblis Pedang
Historical FictionSudah lazim jika dinasti berganti maka akan muncul pahlawan-pahlawan yang disatu sisi membela kebenaran dan sisi lainnya adalah menghancurkan peradaban. Kisah riakan awan dan iblis pedang adalah mengenai dua orang , satunya sebagai karakter major pr...