Yunfei menatap ke istrinya, Ia menggelengkan kepala beberapa kali. Yanping mengerti kode yang diberikan oleh Yunfei. Kemudian pemuda ini berkata."Nyonya Huang...
Engkau sudah ditolong oleh istriku semalam. Kenapa engkau bahayakan Ia sekarang?
Begitukah cara membalas air susu dengan air tuba orang kaum persilatan?
Kita meski jauh tetapi pernah mendengar bahwa partai Hua Shan adalah partai yang terkenal, mereka banyak yang satria dan membela kebenaran. Dengan mengancam hidup istriku seperti begini apakah pantas disebut sebagai seorang pendekar?" Tanya Yunfei kepada nyonya ini.Si Nyonya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Yunfei yang dinilainya terlalu naif.
"Kalian pasangan suami istri terlalu bodoh. Apa yang dinamakan satria di dunia persilatan?
Dunia persilatan sejak dahulu kejam dan tidak beradab, yang ada adalah kamu hidup dan diriku yang mati.""Tuan muda...
Nyonya bermarga Huang ini sudah sangat keterlaluan. Semalam Ia meminta orang lain menyamar sebagai kakekku. Suaminya ini yang mengira bahwa pembunuh ayahnya adalah orang yang di atas puncak, segera menyerang orang yang menyamar. Tidak disangka, Nyonya ini malah bertindak kejam. Ia dan orang itu membunuh suaminya sendiri meski Ia terkena belasan luka di badan sedangkan orang yang menyamar kakekku juga dibunuh olehnya dan didorong ke bawah jurang. Segera Ia memberi kode ke anggota partainya melalui kembang api. Karena semalam sudah sangat gelap, anggota partai mereka tidak berani naik gunung melainkan tadi pagi-pagi mereka hendak menyantroni rumah kita di puncak." sahut si nona.Nyonya Huang kembali tertawa mendengar perkataan si nona. Lalu Ia berkata.
"Memang diriku terluka parah semalam, siapa suruh pasangan ini mendirikan gubuk disini. Mereka sudah sejak awal menjadi target sanderaku karena kutahu bahwa kakekmu itu seorang satria. Mereka berdua hanya jalan hidup yang sudah kupersiapkan.""Nyonya Huang...
Engkau benar-benar kejam dan penuh dengan tipu daya. Jika kutahu, semalam tidak akan kita tolong dirimu." Yunfei sengaja memakai kata-kata orang awam untuk bermain sandiwara. Ia tahu kata-kata demikian tentu terdengar sangat bodoh dan naif.Nyonya Huang yang mendengar perkataan pemuda, segera tertawa makin keras.
"Anak muda... Engkau hidup di zaman mana? Sampai logika berpikir-mu bisa terbalik-balik begitu?""Baiklah, engkau akan kulepas..." tutur si nona kecil sambil menyarungkan kembali pedang pendek.
"Sebentar... Diriku kurang mengerti mengapa anda yang punya anak buah di bawah gunung tetapi dirimu meminta kita untuk menolongmu?" tanya Yanping yang agak penasaran.
Si Nyonya tidak bisa menjawab, dia tidak mau menjawab pertanyaan ini. Hanya Yunfei yang tahu kenapa dia tidak ingin ditolong anak buahnya sendiri. Tetapi Yunfei sudah menganggap dirinya sudah mundur dari dunia persilatan, tentu dia tidak akan mengungkapkan hal ini di depan istrinya yang bersama nyonya Huang dan nona kecil.
"Baiklah... Kulepaskan engkau nyonya, semua kata-kataku akan kulaksanakan. Sekarang lepaskanlah nyonya muda ini." tutur nona kecil.
Nyonya Huang berdiri dan Yanping juga mengikuti dirinya. Dia berjalan ke pintu dengan perlahan sambil tangannya tidak melepaskan tenggorokan Yanping. Begitu dirinya keluar rumah, Yunfei dan nona kecil ini disuruh tidak bergerak. Sampai 30 tombak kemudian, Yanping ditolak dengan telapaknya. Yanping maju 5 langkah ke depan, sedangkan nyonya Huang sudah memainkan kakinya lari ke arah gunung.
Nona kecil yang masih geram hendak mengejar Nyonya Huang itu. Lantas dia bergerak cepat mengikuti jejak dimana Nyonya Huang lari kabur."Kamu tidak apa-apa istriku?" tanya Yunfei ke Yanping.
Yanping tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Kamu tidak ingin diriku bertindak karena tetap ingin hidup tenang disini bukan?"
Yunfei menganggukkan kepalanya dan berkata.
"Selamanya bangsa pesilat begituan tentu tidak pernah kita takuti. Hanya saja jika kita bertindak, dunia kita tidak akan damai lagi. Susah kita menemukan tempat seindah demikian seperti halnya disini."
![](https://img.wattpad.com/cover/215512821-288-k81118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Riakan Awan Iblis Pedang
Ficción históricaSudah lazim jika dinasti berganti maka akan muncul pahlawan-pahlawan yang disatu sisi membela kebenaran dan sisi lainnya adalah menghancurkan peradaban. Kisah riakan awan dan iblis pedang adalah mengenai dua orang , satunya sebagai karakter major pr...