BAB XLIV Sebuah Konspirasi

459 5 0
                                    

Yunfei berpikir apakah dirinya akan ke selatan terlebih dahulu atau langsung ke arah barat. Dirinya bermaksud ke desa misteri barulah menuju ke Tuyuhun. Jarak Tuyuhun memang cukup jauh yaitu sekitaran 1 bulan perjalanan biasa. Berpikir mengenai kemampuan Murong bersaudara yang menguasai ilmu anti tenaga dalamnya sedikit banyak membuat Yunfei serba salah. Karena berpikir ke istri anaknya, Yunfei segera mengambil jalur selatan untuk ke desa misteri terlebih dahulu dan berniat memikirkan cara memecahkan Ilmu tenaga dalam Heisha Fumo Quan.
Dari Yuncheng dirinya menuju ke Desa misteri namun ketika dirinya hendak melewati penyeberangan sungai Huang, Ia sudah ditunggu oleh dua orang pengawal puteri Silla yang berpakaian serba putih.

"Tuan Feng... 5 hari lalu, puteri menitipkan surat ini untukmu..." salah satu pengawal puteri Sun menyerahkan surat beserta memintanya untuk naik ke atas perahu supaya dirinya bisa menyeberangi sungai Huang.

"Bagaimana puteri tahu bahwa diriku akan ke selatan?" tanya Yunfei.

"Puteri sudah memperhitungkannya dengan sangat baik, beliau memang seorang yang sangat cerdik-pandai."

Yunfei tersenyum, Ia naik ke perahu dan membuka surat yang diberikan oleh pengawal puteri Sun tadi dan membacanya. Di dalam surat tertulis isi hati puteri Silla yang merindukannya tetapi dirinya juga mengakui bahwa tidak ada jodoh antara Yunfei dengan sang puteri. Dirinya berharap suatu saat masih memiliki kesempatan untuk minum arak bersama melewati malam serta berdialog dengannya. Akhir kata, puteri Silla memintanya menjaga dirinya baik-baik dan keluarganya. Jelas-jelas ini adalah selembar surat cinta, Yunfei yang membacanya hanya bisa menghela nafas beberapa kali. Ia berpikir surat demikian memang lebih bagus dimusnahkan saja tetapi tak lama berselang surat di tangannya tiba-tiba terbakar.
Yunfei tersenyum karena perhitungan puteri juga sangat baik dan kertas ditangannya tidak bedanya dengan kertas yang berasal dari desa misteri.

Setelah menyeberangi sungai Huang, Yunfei tiba di Sanmenxia dan diberikan seekor kuda oleh pengawal puteri Silla. Dirinya berterima kasih dan segera bergerak ke arah timur dan tujuannya sekarang adalah Zhengzhou untuk kembali ke desa misteri. Dalam waktu 2 hari berkuda, Ia sudah tiba kembali ke desa Misteri. Kakek Feng, Nenek Huo dan Yanping sangat bergembira melihat kepulangannya dan menyambutnya di depan desa misteri.

"Bagaimana kakak Yunfei? Apakah dirimu sudah menjumpai kaisar Tang?" tanya Yanping.

"Sudah... Hanya saja, dirinya memang sedikit banyak sudah berbeda dengan kaisar Tang yang terdahulu. Bagaimana perjalanan kalian dari Luoyang?" tanya Yunfei kembali ke Yanping.

"Lancar, hanya saja ketika kita sampai ke desa misteri lalu Tianwang membawa pasukan hendak menyantroni desa misteri tetapi tidak sampai sehari dirinya sudah membawa pasukannya kembali... Kakek Feng sudah mengubah posisi hutan misteri dengan baik jadi meski mereka mempunyai peta pun tidak sanggup masuk lagi."jawab Yanping dengan tersenyum. Wajah Yanping sudah jauh lebih baik daripada sewaktu dirinya kelelahan saat berada di Luoyang. Yunfei yang melihat keadaan istrinya baik baik saja, merasa sangat lega.

Kemudian Ia menceritakan proses bagaimana dia menyantroni kerajaan hingga Ia bertarung dengan Tianwang dan Murong Changgong dan terluka dalam. Ia ditolong oleh puteri Silla yang sudah menunggunya di sungai Huang tetapi mengenai bagaimana proses dirinya disembuhkan oleh puteri Silla tidak berani tentunya Ia ceritakan kepada Kakek, nenek serta Yanping. Yunfei sedikit banyak merasa bersalah terhadap istrinya tetapi karena memang tidak melakukan hubungan suami istri dengan puteri Silla namun jika diceritakan juga tentunya sangat tidak baik terhadap hubungan mereka berdua.

"Sepertinya dirimu harus ke perpustakaan untuk membaca-baca mengenai orang bernama Heisha Lingmo, jika dirimu ke barat terlebih dahulu juga cukup berbahaya... Ada beberapa informasi yang bisa kusampaikan kepadamu, cucuku. Tunggu sore setelah dirimu bersiap-siap barulah sekalian mencariku di perpustakaan..." tutur kakek Feng yang diiyakan oleh Yunfei. Ia sendiri juga merasa penasaran dan hendak mencari informasi lebih lanjut terutama mengenai Heisha Lingmo dan Tuyuhun.
Yanping mengkhawatirkan dirinya pada awalnya tetapi Yunfei menenangkannya sembari menjelaskan untuk masalah ini hanya dialah yang sanggup menyelesaikannya.

Riakan Awan Iblis PedangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang