Di Ibukota, Chang'An...
Kaisar Tang sejak kekalahan besar di timur laut, Liaoning merasa tidak enak badan dan terus-menerus sakit-sakitan. Pertemuan penting saja Ia layani sedangkan pertemuan biasa tidak lagi Ia lakukan dan untuk kebijakan yang tidak darurat sudah diurus oleh putera mahkota, Li Zhi. Ia lebih banyak mengurung diri di kamar dan menikmati musik setiap saat.
Sejak wafatnya permaisuri Zhangsun memang Kaisar lebih banyak hidup dalam emosi yang mendalam, beberapa kali Ia berhasil dinasehati oleh Wei Zheng. Tetapi ketika Wei Zheng wafat 5 tahun lalu, kebanyakan Kaisar terlihat kekurangan semangat apalagi sejak pemberontakan oleh putera mahkota dan puteranya sendiri, Li Tai membuat Kaisar sudah muak akan kehidupan kekaisaran.
Ia merasa seperti mendapat balasan karma karena dahulu Ia membunuh kedua saudaranya serta memaksa ayahnya turun dari tahta.Suatu malam, Ia ditemani oleh Selir Wu Mei melewati malam.
"Kaisar masih ingat Feng Shaoshi?""Tentu saja... Ia adalah adik iparku."
"Ia sekarang kabarnya berada di Dong'Du (Ibukota Timur yang maksudnya adalah Luoyang). Entah apa maksudnya tetapi kali ini tujuannya ke Chang'An." tutur Wu Mei.
Kaisar Tang terkejut, Ia lantas berkata.
"Jangan-jangan orang ini hendak mencari masalah setelah sekian tahun?""Inilah yang tidak kita ketahui tetapi sekarang yang sanggup menandinginya adalah Xue Li. Yang mulia boleh memerintahkan Xue Li untuk menangkapnya mengingat kejadian 15 tahun yang lalu."
"Benar... Benar... Perintahkan Xue Li untuk membawa 1.000 pasukan dan mengepungnya di Dong'Du, orang ini harus ditangkap hidup-hidup." Seru Kaisar.
Wu Mei meminta izin, Ia segera keluar mencari Kasim Wang dan menyampaikan permintaan Kaisar.
"Bunuh sekalian semuanya, jangan ada yang tersisa..." tutur Selir Wu ke Kasim Wang dan Kasim ini segera pergi ke Istana Dongchang. Ia terlihat memberikan perintah kepada pembunuh bayaran dan sekaligus memerintahkan Xue Li yang berada di Chang'An untuk bergerak ke timur dan targetnya adalah Feng Shaoshi serta semua orang yang berhubungan dengannya tiada seorang pun yang boleh hidup.Pasukan Xue Li segera bergerak cepat sedangkan pasukan pembunuh bayaran bergerak di dalam gelap, Kasim Wang memerintahkan 10 pembunuh bayarannya untuk bersama-sama dengannya ke Luoyang. Dan targetnya berada di penginapan Hua Zhong.
Yunfei sudah 3 hari berada di penginapan bersama Yanping, kakek Feng dan nenek Huo serta Yuchi Gong, dan ini adalah hari kedua sejak kedatangan Kakek Feng dan Nenek Huo.
"Pagi hari ini, kalian harus kembali ke desa misteri. Sepertinya kita sudah terlacak berada dimana dan Selir Wu tidak akan berdiam diri tanpa bertindak karena Ia tahu bahwa kembalinya diriku adalah karena dia." tutur Yunfei.
"Jingde sebaiknya ikut cucuku saja dan untuk sekarang, sepertinya pulang ke desa misteri masih tiada halangan." jawab Kakek Feng yang segera berkemas.
Yanping meminta Yunfei dan Yuchi Gong untuk selalu berhati-hati, Ia menunggu keduanya kembali tanpa kekurangan sesuatu apapun. Kakek Feng dan nenek Huo meminta pamit kepada keduanya dan mereka bertiga segera keluar kota ke arah timur."Apakah kakak kedua yakin memang mereka akan ke Luoyang?"
"Sudah pasti... Kita tinggalkan penginapan ini terlebih dahulu dan memberikan jejak kepada mereka kita berada di sebelah barat." jawab Yunfei yang tidak ingin melibatkan Chang Yigao.
Yuchi Gong setuju karena dengan melibatkan Chang Yigao maka selanjutnya kehidupan orang ini akan susah. Yunfei dan Jingde segera bergerak ke arah barat dan melewati gerbang kota Luoyang dengan santai. Di sepanjang perjalanan terlihat ada orang yang mengenali mereka, mata tajam terlihat memandangi mereka berdua dan ini tentu disengaja oleh Yunfei yang juga sengaja menyelipkan pedang kebajikan yang norak di pinggang kirinya.
Sejak beberapa tahun lalu memang banyak yang menggambarkan bentuk pedang ini karena pedang kebajikan adalah pedang pusaka nomor 1 dunia persilatan. Meski banyak pesilat yang tahu siapa orang yang memegang pedang ini namun mereka ragu untuk bertindak karena jika menyinggung orang ini tentu akhirnya tidak akan pernah baik.
(Xue Yunfei palsu yang menggunakan pedang ini meraja rela sembarang membunuh ketua partai persilatan di daerah selatan tentu membuat orang orang rada gentar karena sadar akan kemampuan diri sendiri)
![](https://img.wattpad.com/cover/215512821-288-k81118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Riakan Awan Iblis Pedang
Ficción históricaSudah lazim jika dinasti berganti maka akan muncul pahlawan-pahlawan yang disatu sisi membela kebenaran dan sisi lainnya adalah menghancurkan peradaban. Kisah riakan awan dan iblis pedang adalah mengenai dua orang , satunya sebagai karakter major pr...