"Kakak ketiga, syukurlah dirimu datang tepat waktu. Kita hampir tewas terbunuh oleh kedua Kasim ini." Tutur Nona kecil sambil tersenyum lega.Li Xuanba tertawa mendengar perkataan adik kecilnya. Sedangkan Yunfei terlihat sudah kelelahan terlihat dari raut wajahnya.
"Adik Yunfei... Kemampuanmu sangat baik. Tenaga dalammu lebih baik kabarnya daripada kakak dan kedua adik seperguruanmu." Li Xuanba menegur Yunfei.
Yunfei terkejut mendengar perkataan Xuanba, lantas dia bertanya dengan girang.
"Apakah kakak Xuanba sempat bertemu kakak seperguruan dan kedua adikku?"Li Xuanba tersenyum dan menganggukkan kepala.
"Qin Qiong dan Yuchi Gong benar berada di pasukan Li Mi. Untuk kakak seperguruanmu adalah temanku."
Xue Yunfei tergirang mendengar perkataan Xuanba.
"Ada waktu, Yunfei hendak belajar dan meminta beberapa petunjuk kekurangan akan kemampuan silatku."Xuanba tertawa, suara tawanya terdengar membahana sampai seluruh daerah sana bergetar. Kekuatan tenaga dalam Xuanba lain daripada orang lain. Selain padat dan meluas, tenaga dalam Xuanba juga terasa ber-iringan tidak putus.
Kasim Liu dan kasim Hou tidak mengetahui kemampuan Li Xuanba, mereka hanya tahu bahwa orang di tengah ini adalah putera ketiganya Li Yuan, pertama-tama tidak memandang berat kepadanya. Tetapi melihat pembawaan Li Xuanba yang tenang, pembawaannya terlihat bahwa dia bukan lawan yang mudah dan sorot matanya yang bersinar tajam, mau tidak mau membuat mereka merasa keder juga. Sekarang melihat tawanya yang mengandung ancaman yang sangat pekat, keduanya terdiam seperti patung tidak berani bergerak.
"Kalian pergi dahulu, masalah disini biar diatasi oleh diriku. Nantinya aku akan menyusul." Tutur Xuanba kemudian.
Nona kecil menarik tangan Yunfei, menyingkir ke samping. Setelah sampai di tempat nona besar, dia meminta Yunfei memapah kakaknya yang terluka dalam. Yunfei menjulurkan tangan dan menanyainya.
"Nona besar masih sanggup?"
Nona besar tersenyum getir.
"Nampaknya luka dalamku cukup parah.. Aku..."Yunfei segera memapahnya berdiri dan berjalan menuju ke Wei Shu, Yunfei bertanya kepadanya.
"Bagaimana kakak Wei Shu?"
"Tidak bisa mati.." tuturnya sambil tertawa. Lantas dia bangkit berdiri pelan. Meski terluka dalam, tetapi energy dalamnya lebih baik daripada nona besar sehingga dia masih sanggup berjalan pelan memungut pedang merak membara di tanah tadinya. Yunfei yang melihat nona besar kepayahan, segera menggendongnya di punggung. Awalnya nona besar merasa sangatlah malu tetapi keadaan mendesak sehingga dia tidak punya pilihan selain menyingkir dari tempat ini dengan digendong. Meski usia Yunfei terlihat seperti umur 10 tahunan tetapi tingginya hampir berimbang dengan nona besar jadi ketika menggendong nona besar tetap mantap dan stabil.Liu dan Hou, kedua kasim ini hanya terbengong melihat Yunfei bersama nona kecil memapah nona besar dan mendekati Wei Shu, terakhir pemuda menggendong nona besar. Nona kecil berjalan sambil mundur, siap siaga dengan kedua belati di tangan.
Liu dan Hou merasa seperti tidak bisa bergerak sama sekali akibat aura yang diterbitkan oleh Li Xuanba. Mereka berpikir akan mengejar keempat orang ini, tetapi bagaimanapun keduanya bersikap sangat was-was apalagi mereka tidak mengetahui bagaimana kekuatan lawan di depan mereka.
Yunfei masih sanggup berjalan cepat meski menggendong Nona besar. Arah yang ditujunya adalah tempat Wei Zheng mengatur pasukan. Dengan melangkah cepat, dia melihat bahwa pertarungan antar pasukan sudah jelas terlihat pemenangnya.
Pasukan pimpinan Wei Zheng sudah berhasil mengurung pasukan kelima kasim. Sepertinya pasukan milik mereka berlima sudah menyerah.
Wei Zheng terkejut melihat keadaan kepayahan mereka. Dan bertanya suara siapakah yang tertawa tadi.
Nona kecil berkata bahwa suara itu adalah suara kakak ketiganya, Li Xuanba. Xuanba meminta mereka semua menyingkir untuk mengejar ayahanda mereka ke Taiyuan. Dia akan menyusul belakangan. Wei Zheng segera menyerahkan perintah ke wakil panglima untuk menjaga tentara yang sudah menyerah itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/215512821-288-k81118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Riakan Awan Iblis Pedang
Ficción históricaSudah lazim jika dinasti berganti maka akan muncul pahlawan-pahlawan yang disatu sisi membela kebenaran dan sisi lainnya adalah menghancurkan peradaban. Kisah riakan awan dan iblis pedang adalah mengenai dua orang , satunya sebagai karakter major pr...