Bu Gen, ketua partai Yingchuan terlihat tersenyum karena Ia tidak mempermasalahkan hal yang menyangkut antar suku. Wei Zheng terlihat memberi hormat kepadanya sekali yang dibalas oleh Bu Gen.
"Pertarungan sudah bisa dimulai..." seru Wei Zheng seraya meninggalkan arena.
Xun Gang yang tidak mau kalah angin di awal, segera mengangkat golok kembarnya. Ia tahu lawan di depan bukan lawan sembarangan sejak putrinya saja begitu ganas ketika menghadapi ketua partai Huashan.
Xun sudah maju dan terlihat Bu Gen mengambil kuda-kuda mantap untuk melihat serangan Xun Gang.
Begitu jarak sudah tinggal 2 langkah, Xun Gang segera menyabetkan golok-nya melintang.
Melihat gerakan Xun Gang, pesilat-pesilat sangat terkejut dan jika saja Bu Gen tidak bisa menghindar tentu dirinya tewas dengan tubuh terpotong dua.Bu Gen adalah pesilat nomor 1 di Tujue timur, tidak nantinya Ia kalah hanya dalam sekali gebrak. Ia bersalto ke atas sambil melintangkan golok tipisnya menebas ke bawah. Ini adalah teknik yang sangat luar biasa. Yunfei yang melihat gerakan Bu Gen segera tersenyum karena jurus demikian perlu keberanian yang sangat tinggi untuk menghindari serangan lawan selanjutnya ketika Ia mendarat.
Xun Gang yang melihat golok lawan melintang ke arah hendak membacok kepalanya segera mundur selangkah dan sebelum Bu Gen turun ke lantai untuk memantapkan posisinya, Xun Gang sudah maju menusuk dengan golok di tangan kanannya arah tusukan adalah perutnya. Bu Gen tahu persis lawan sudah menyerangnya ketika posisinya sedang sangat jelek, Ia menusukkan goloknya ke lantai dan bersalto sekali ke belakang dan Ia sudah jauh meninggalkan posisi Xun Gang.Xun Gang terlihat geram karena lawannya sudah lolos dari maut dengan mudah. Bu Gen tersenyum dan memuji kemampuan silat Xun Gang. Tetapi kali ini Ia segera maju memutarkan golok tipisnya dan energi golok tipisnya terasa tajam menyerang ke arah Xun Gang. Xun Gang tidak berniat bertahan, segera Ia maju juga dengan sebilah golok besarnya memutar ke depan. Energi Bu Gen tereleminasi golok besar Xun Gang tetapi Bu Gen hanya memancing lawan untuk menggerakkan golok besarnya. Segera Ia mengambil ke arah kiri dan menusuk tangan lawan yang menganggur dengan golok tipis. Xun Gang sangat terkejut karena kecepatan penyerangan golok lawan, Ia segera memutarkan dirinya ke arah kanan dengan tujuan golok berat di tangannya bisa dipakai menghantam badan lawan. Tetapi begitu Ia lakukan, lawan sudah mengarah ke kakinya. Sebuah tendangan dari Bu Gen ke kaki kanan membuat tubuh Xun Gang limbung dan mundur hingga 5 langkah ke belakang.
Ia marah mendapati lawan dengan gampang mempecundanginya dan segera maju dengan berloncat ke arah Bu Gen dan kedua golok berat ditangannya Ia hantamkan ke bawah. Bu Gen tidak mau melayani keras lawan keras, Ia terlihat mundur 5 langkah dan mencari posisi yang paling tepat. Xun Gang menghantamkan golok ke lantai karena lawan sudah beranjak mundur maka lantai segera retak dan pecah dengan batu berhamburan.
Semua orang terkejut melihat tenaga besarnya ketua partai Hei-sha ini, banyak yang melelet lidah dan membayangkan jika diri mereka yang mengalami serangan demikian tentu tubuh sudah terbelah dua.
Bu Gen berbeda dengan kebanyakan pesilat, kakinya kuat sebab daerah utara adalah daerah pegunungan yang tandus. Dari kecil Ia sudah berburu di padang rumput, bukit yang luas, tenaga kakinya tidak bisa dipandang remeh hasilnya terlihat disini Ia bisa maju dan mundur sesuka hatinya.Partai Wulingyuan yang melihat pertarungan ini merasa keduanya memang masih terlihat sama kuat. Perlu ratusan jurus mungkin untuk menentukan siapa menang dan kalah. Tetapi Kakek Zhang berpendapat lain.
Ia berkata.
"Xun Gang tidak akan menang... Ia pasti kalah untuk ronde ini."Yunfei tersenyum mendengar perkataan kakek Zhang, Ia juga tahu bahwa Bu Gen masih "bermain-main" karena kemampuan aslinya belum dipertunjukkan.
Bu Gen tersenyum dan Ia melihat ke arah kakek Zhang karena mendengar perkataannya meski jaraknya cukup jauh. Xun Gang yang mendengar penuturan kakek Zhang sempat memandang ke orang-tua ini dengan tatapan mata sinis, Ia tidak mempercayai bahwa penuturan kakek Zhang itu tepat karena Ia melihat bahwa lawannya masih seimbang dengannya.
Bu Gen terdengar memanggil Xun Gang dengan kata-kata,
"Hati-hati saudara Xun.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Riakan Awan Iblis Pedang
Ficción históricaSudah lazim jika dinasti berganti maka akan muncul pahlawan-pahlawan yang disatu sisi membela kebenaran dan sisi lainnya adalah menghancurkan peradaban. Kisah riakan awan dan iblis pedang adalah mengenai dua orang , satunya sebagai karakter major pr...