BAB XLII Pengepungan Terhadap Desa Misteri

456 7 0
                                    


Dengan membaca peta di tangannya, Yunfei segera bergerak. Ia sudah sampai di Istana kota-raja dan memantau situasi yang terlihat cukup sepi. Kota-raja sejak mendapat informasi kematian Jianmo, penjagaan sudah tidak seketat sebelumnya. Dan dalam 15 tahun terakhir memang tiada seorang pun yang mampu menembus istana Chang'An tersebut. 11 bulan lalu memang benar kabarnya istana disantroni oleh pesilat-pesilat. Namun sepertinya ini hanya rumor yang beredar dan tidak bisa dipastikan kebenarannya atau lebih tepat malahan kota-raja ini disantroni oleh orang dalam yang berniat jahat, sejauh ini Yunfei mencurigai adalah ulah selir Wu yang sengaja menyebarkan tentang buku ranking catatan pesilat, ilmu silat dan senjata terbaik.

Dengan bergerak santai tetapi tetap waspada, Yunfei melihat adanya selir yang disiapkan untuk melayani kaisar dari arah timur. Ia mengendap-endap dan memperhatikan wajah selir tetapi setelah melihatnya, Yunfei tidak yakin Ia adalah selir Wu sebab selir Wu dikabarkan memiliki wajah yang mirip dengan mendiang permaisuri Zhangsun. Dengan bergerak dari atas atap tanpa menimbulkan suara, Yunfei sudah mengetahui dimana lokasi ruangan tidur selir nomor 1 di dinasti Tang tersebut.
Dengan bergerak perlahan antar atap ruangan, Yunfei sudah mendapati ruangan di bawahnya adalah kamar selir Wu dan Ia mencuri dengar terlebih dahulu ketimbang langsung menerobos ke dalam kamar. Saat ini waktu menunjukkan hampir tengah malam dan tidak ada aktivitas maupun suara di kamar yang tepat di bawah kakinya.

Yunfei tersenyum mendapati hal demikian, Ia berpikir beberapa hal jika dikatakan perangkap untuk menyambutnya, ini adalah sebuah tipuan yang segera dimengerti olehnya.
Setelah berada di atap sekitaran 1/2 jam, Ia merasa di bawah kakinya ada pergerakan yaitu orang berjalan perlahan di dalam kamar dengan meringankan tubuh yang baik supaya tidak menimbulkan suara apapun. Tidak lama terdengar pintu di bawah kakinya terbuka dengan perlahan, orang yang keluar dari dalam kamar adalah pesilat hebat sebab pintu yang terbuka tiada bersuara tetapi Yunfei bisa merasakannya, Ia segera bertiarap untuk melihat ke bawah. Dari arah pintu keluar, terlihat seorang pria berpakaian hitam dan hanya sekejap orang bergerak dan loncat ke atas atap di depan dan berlari ke arah keluar kota raja.

Yunfei merasa orang ini pasti ada hubungan dengan selir Wu. Ia lebih tertarik mengintai orang yang baru keluar ini. Dengan berlari perlahan di atas atap, Ia mengikuti pria tersebut keluar dari kota-raja. Pemuda di depannya berhenti di sebuah restoran besar dan sepertinya sudah disewa olehnya sebab tiada pengunjung lain kecuali di lantai 2 terdapat banyak orang yang sepertinya memang berhubungan dengan orang ini. Dengan menyelinap ke belakang restoran besar, Ia berniat mendengar percakapan orang-orang disana.

Terdengar suara seorang yang tua menyambut ke orang muda ini.
"Tuan Xie sudah datang... Ada apa tuan Xie mengajak kita keluar tengah malam?"

"Selir Wu memerintahkan kalian untuk bekerja, apakah sudah dikerjakan?"

"Semua hal sudah kita atur dan tuan Xie tidak usah cemas."

"Pekerjaan kalian itu memang bagus, hanya saja di dalam persekutan kalian terdapat seorang pengkhianat."

"Tidak mungkin tuan Xie..." beberapa orang terdengar menjawab bersamaan.

"Beberapa orang masih setia terhadap kaisar tua itu. Disini kuberikan masing-masing nama-nama orang di persekutuan kalian. Tidak boleh satu orang pun hidup jika namanya tertulis disini."

Tidak ada suara cukup lama, sepertinya orang-orang di atas terdengar membuka kertas yang diberikan oleh tuan Xie tersebut.

"Tidak mungkin tuan Xie... Ini..."

Suara seseorang kemudian terdengar memaki dan marah.
"Ini menunjukkan diriku. Tidak pernah sekalipun diriku mengkhianati selir Wu..."

Suara tuan Xie terdengar tertawa mengerikan dan hawa pembunuhan segera terasa di sekitaran suaranya yang bergema. Yunfei yang berada di bawah merasa tuan Xie bukanlah pesilat biasa yang bisa dipandang remeh. Energinya kuat dan bergema, seketika ancaman dari suaranya saja sudah mampu membuat orang merinding ketakutan.

Riakan Awan Iblis PedangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang