Hell school

9.1K 610 119
                                    

BRAK

Mikasa tersentak dalam tidur ayamnya setelah mendengar sebuah gebrakan meja, ia membuka mata dan sedikit terkejut saat mendapati ia tertidur bersandar pada tubuhnya dan itu artinya ia tertidur bersandar pada Levi.

"Jangan bermain-main nona! Sebutkan siapa namamu!" Bentak Magath menatap Levi tajam hingga bola matanya melotot seakan hendak keluar akibat rasa kesal yang menderanya hingga membuatnya menggebrak meja ketika tak mampu lagi membendung amarah karena sikap gadis itu yang bertele-tele, baginya sungguh tak masuk akal jika gadis itu tak mengetahui namanya sendiri.

"Sudah kubilang aku tidak tahu. Jangan memaksaku!" Levi hanya membalas Magath dengan tatapan jengah.

"Ada apa?" Mikasa yang baru saja terbangun setelah mendengar keributan disampingnya kemudian membetulkan posisi duduknya yang semula bersandar pada Levi.

Melirik kearah Mikasa kemudian mendecak saat Levi harus menanyakan pertanyaan yang tak etis pada gadis itu.

"Siapa namamu?"

"Eh? Kau tidak tahu namaku?" Mikasa melotot saat Levi menanyakan namanya membuat kesadarannya setelah bangun tidur langsung meningkat pesat, apa laki-laki itu bercanda dengannya? Sejauh kebersamaan mereka dalam waktu lebih dari sehari ini laki-laki sombong itu tidak tahu namanya.

"Tsk, sebutkan saja namamu bocah!" Levi mulai hilang kesabaran melihat wajah linglung Mikasa.

"Mikasa." Jawab Mikasa seraya menggaruk kepala yang membuat Levi geram saat gadis itu memberikan ekspresi bodoh pada wajah tampan miliknya.

Sedang Magath hanya menatap bingung interaksi antara muda mudi dihadapannya, kenapa gadis ini malah menanyakan nama Levi Ackerman? Dan anehnya Levi malah menjawab jika namanya Mikasa.

"Namaku Mikasa Ackerman." Levi berpaling dari Mikasa dan menatap Magath yang semula berekspresi marah berubah menjadi raut kebingungan diwajah keriputnya. Tentu saja bagi Magath jawaban gadis itu yang menyebutkan namanya setelah Levi memberitahu nama tersebut membuat Magath semakin bingung hingga kepalanya tiba-tiba berdenyut.

"Kalian tahu apa kesalahan kalian?" Magath menatap Levi dan Mikasa bergantian.

"Levi!" Mikasa terlonjak saat Magath membentak kearahnya dengan memanggil nama Levi.

"Membawa seorang gadis dibawah umur pada tengah malam ketempat karaoke adalah pelanggaran. Seharusnya kau mengerti akan hal itu! Kau bisa saja dijerat dengan undang-undang perlindungan anak dan perempuan..." Magath terus saja mengoceh tentang pasal dan juga undang-undang yang membosankan bagi kedua Ackerman tersebut.

  Semakin bosan dengan mendengar pidato Magath membuat Mikasa kembali merasakan mengantuk, hingga ia menguap lebar dan langsung dibungkam oleh tangan Levi saat Mikasa tak menutup mulutnya, membuat Levi kembali mendecak saat Mikasa menghancurkan wibawa yang selama ini dibangun tinggi olehnya.

Melirik jam dinding yang tertempel ditembok atasnya Mikasa mencebik saat mengetahui jika waktu telah lewat tengah malam disaat jarum jam bergerak hampir ke angka satu, dan mereka masih terjebak di kantor polisi sedang Mikasa membutuhkan waktu istirahat karena ia besok harus kembali bersekolah.

Lalu Mikasa melihat Levi yang mengeluarkan uang dari dalam sakunya dan mengambil beberapa lembar dari uang tersebut untuk kembali dikantonginya, Levi pun menyodorkan sisa uang tersebut pada Magath dengan tatapan malas.

.
.
.
.
.

*
.
.
.
.
.

     Dengan berboncengan sepeda kini Levi dan Mikasa pulang menuju apartemen Mikasa, sepeda melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang sepi ditengah larutnya malam dimana kebanyakan orang sudah terlelap dalam buaian mimpi. Seraya mengayuh sepeda dengan perasaan dongkol Mikasa terus mengumpat atas kekesalannya, tak memperdulikan jika kini udara malam terasa begitu tajam hingga menusuk tulang. Sedang Levi yang diboncengnya hanya terdiam seraya menempelkan keningnya pada punggung Mikasa, ia melipat kedua tangannya saat merasakan tubuh Mikasa yang didiaminya kedinginan akibat udara malam disaat ia memakai pakaian tipis dan ia hampir menggigil karenanya, ditambah ia sudah dalam mode mengantuk.

ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang