Infinite

9.4K 467 336
                                    

(Warning! area 21+)
Tak pantas ditiru!
Kalau masih ngeyel baca resiko ditanggung sendiri! :V

🔞

Air laut itu begitu dingin hingga menusuk ke tulang, setiap molekulnya membungkus seluruh tubuh Mikasa hingga membuatnya terasa lebih berat. Mikasa hanya membiarkan dirinya terombang-ambing diantara arus lautan yang dalam, matanya terpejam menikmati sensasi yang kini ia rasakan. Inikah akhirnya? Ia akan mati? Namun entah mengapa ia malah menahan nafas, apakah itu artinya ia belum siap untuk mati?

Mikasa pun tak kuat, saat kekurangan oksigen mulai mencekiknya, ia membuka mata. Samar Mikasa melihat seseorang yang berenang menyelam menuju kearahnya, Mikasa pun mengumpat dalam hati saat menyadari jika seorang itu adalah Levi yang ingin menyelamatkan dirinya.

Apa-apaan orang itu? Setelah dia mencoba membunuh Mikasa, kini dia malah mencoba untuk menyelamatkannya? Benar-benar tidak konsisten, dan juga tidak waras!

Mikasa mencoba menggerakkan tubuhnya dan mulai berenang menjauhi Levi yang semakin dekat, namun sistem pernapasannya sudah diambang batas, Mikasa tanpa sadar membuka saluran pernapasan hingga membuat air laut memasuki mulut dan hidungnya.

Mikasa berpikir sepertinya ia akan benar-benar mati kali ini.

Akan tetapi, takdir berkata lain saat Mikasa merasakan seseorang menarik tangannya dan membawanya kedalam rengkuhan diantara milyaran kubik air laut.

Levi mendekap tubuh Mikasa erat lalu menempelkan mulutnya pada mulut Mikasa dan meniupkan cadangan oksigen yang ia miliki, namun Mikasa langsung mendorong wajahnya. Diantara tekanan air laut dan tanpa oksigen mereka saling tarik dan mendorong, membuat Levi kesal saat Mikasa terus saja berusaha mendorong dirinya meskipun gadis itu terlihat sudah tak berdaya. Levi pun melilit tubuh Mikasa yang masih berontak dan membawanya berenang menuju permukaan laut.

"Puahh..."

Levi begitu bersyukur saat mereka telah sampai dipermukaan air, mereka langsung menghirup udara dengan rakus dikala paru-paru terasa semakin menyempit. Levi pun membawa Mikasa berenang menuju pantai, ingin segera menyelamatkan diri dari ganasnya ombak ataupun hiu yang bisa muncul kapanpun. Lalu setelah sampai ditempat air yang dangkal, Levi beralih menggendong Mikasa yang lemas. Tangan Levi merangkul tubuh Mikasa erat disaat ia merasakan tubuh gadis itu yang gemetar, ia menunduk menatap Mikasa yang terdiam dalam gendongannya, gadis itu seakan memikirkan sesuatu yang membuat Levi penasaran. Dengan hati berdebar Levi menunduk dan mendaratkan kecupan manis pada surai hitam yang kini telah basah hingga membuat Mikasa mendongak menatapnya dengan berkaca-kaca.

"Kau berat sekali." Ucap Levi lalu menjatuhkan Mikasa di atas pasir begitu mereka mencapai bibir pantai.

Mikasa mengerang kesal saat pantatnya mencium pasir meskipun tak terlalu sakit, Levi benar-benar tak bisa memperlakukannya dengan lembut, padahal kini Mikasa terlihat begitu lemas dan terbatuk karena terlalu banyak menelan air laut, Levi memperhatikan Mikasa yang terlihat menderita, ia pun merasa sedikit bersalah karena telah menjatuhkan Mikasa ke laut, namun semua itu demi bisa menyadarkan Mikasa tentang kesalahan jalan yang gadis itu tempuh. Levi ingin Mikasa melihat, jika masih ada Levi untuknya dengan rasa kasih yang tak terbatas.

Berlutut didepan Mikasa yang masih terduduk diatas pasir Levi menatap gadisnya lekat, membuat Mikasa memalingkan wajahnya disaat Levi terasa begitu intens, dada Levi berdesir hangat meskipun tubuhnya menggigil karena angin laut yang dingin, ia pun membawa Mikasa kedalam dekapannya mencoba untuk menghangatkan gadis itu dan hatinya.

Kembali Levi menyatukan mulut mereka dan meniupkan udara pada mulut Mikasa. Dan entah mengapa nafas buatan yang diberikan Levi semakin lama berubah menjadi lumatan dan pagutan yang membuat urat dikepala Mikasa menonjol keluar, namun Mikasa sudah terlalu lelah untuk menolaknya.

ConfusedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang