Chapter 01

7.3K 587 5
                                    

"Direktur Kim, kami berhasil menemukan keberadaan tuan muda. Berdasarkan bukti yang kami kumpulkan satu tahun belakangan ini, kemungkinan tuan muda disembunyikan di pinggiran kota Daegu" seorang pria berpakaian serba hitam menghadap pada pria separuh baya yang tampak gembira dengan berita yang dibawanya.

Pagi ini Kim Seung Hwa mendapatkan berita baik mengenai keberadaan putra termudanya yang sudah menghilang selama sepuluh tahun.

"Aku mohon bantu tangani masalah ini. Aku akan menyuruh Hyun Bin dan Seojoon turun tangan langsung. Kabari aku secepatnya"

"Baik direktur" pria itu menunduk dan langsung keluar dari ruangan itu

Seung Hwa memegang figura foto bocah kecil yang ada di mejanya. "Ayah akan segera menemukanmu, nak"

***
Seung Hwa memutuskan untuk melakukan eksekusi malam ini juga. Hyun Bin dan Seoojoon sudah mendengar kabar ini. Dan dengan semangat yang begitu besar mereka melakukan perjalanan ke Daegu. Ke tempat di mana adik mereka diculik. Ada sekitar sepuluh orang pengawal ahli yang ikut serta dalam aksinya. Sedangkan Seung Hwa dan istrinya hanya bisa menunggu di kediaman keluarga Kim, mengingat aksi ini cukup berbahaya untuk orang seusianya.

Pukul sembilan malam mereka sampai di tujuan. Pinggiran kota Daegu yang jauh dari keramaian.
"Benar ini tempatnya?", tanya Hyun Bin pada pria di sampingnya. Ia menelisik gedung di hadapannya.
Lusuh, tak terawat. Sepertinya gedung ini sudah berdiri puluhan tahun yang lalu. Jika benar ini tempat adiknya disembunyikan, Hyun Bin tidak dapat membayangkan bagaimana adiknya hidup selama ini. "Benar tuan muda, tuan muda Taehyung disembunyikan di sini."

     "Kalau begitu ayo hyung kita segera masuk ke sana" Ucap Seoojoon dengan berapi-api. Hyun Bin menoleh pada Seoojon yang berdiri di sampingnya.
"Pasti ada beberapa orang yang menjaga gedung ini. Kita lakukan sesuai rencana. Kita tidak boleh gegabah. Pakai otakmu" ucap Hyun Bin dengan masih mempertahankan raut dinginnya. "Huh, dia pikir dia saja yang punya otak" rutuk Seoojoon lirih.

Dan setelah menunggu sekitar tiga puluh menit. mereka segera melakukan aksi penyelamatan Taehyung. Salah satu dari mereka menyamar sebagai penyebar brosur sedangkan yang lain mencari kesempatan untuk masuk ke wilayah gedung dengan cara berpencar. Masing- masing pengawal dibekali dengan senjata api kaliber 22 karena mereka sudah menduga ada sekitar 12 orang penjaga bersenjata di dalam gedung ini.

Hyun Bin memimpin beberapa orang untuk masuk ke gedung melalui pintu belakang. Dan ternyata benar, mereka sudah disambut oleh dua orang penjaga. Tanpa gentar sedikitpun, Hyun Bin dan anak buahnya menghabisi kedua penjaga itu. Sementara Seojoon dan dua orang anak buah masuk melalui pintu utara, dan disambut oleh tiga penjaga bersenjata. Terjadi baku hantam antara mereka dan setelah berhasil melumpuhkan penjaga-penjaga tersebut, Seoojon segera berlari menuju lantai lima, tempat Taehyung diduga berada.

Di lantai lima, ada satu ruangan yang di jaga pria bertubuh besar. Tanpa takut sedikitpun, Seoojon menghajar pria tersebut hingga tumbang. Untungnya pintu ruangan tersebut tidak dikunci dengan kuat, sehingga dengan beberapa kali dobrakan pintu berhasil dibuka. Seketika bau pengap menyeruak dari ruangan itu. Ruangan berukuran tidak lebih dari tiga meter yang tanpa pencahayaan tersebut begitu dingin. Seoojoon menghidupkan senter di ponselnya. Dan dapat dia lihat seorang pemuda kurus meringkuk di sudut ruangan. Rambut panjangnya acak-acakan. Tubuhnya begitu kurus dengan kaos dan celana lusuh di tengah musim dingin seperti ini. Matanya perlahan menatap pada Seoojon.

"Tae-ah" Seoojoon berujar lirih. "Siapa kalian? Jangan pukul aku" Ujar pemuda itu dengan suara seraknya. Seoojon terus melangkah mendekati adiknya. Ya, ia yakin itu adiknya meskipun mereka tidak bertemu selama sepuluh tahun. Tapi mata pemuda itu, Seoojon begitu mengenalnya. Tapi sayang, binar ceria di mata adiknya sekarang berubah menjadi gurat ketakutan. Semakin mendekat Seoojoon, pemuda itu meringsek menjauh.

Dan Seoojon berhasil mengunci pergerakan pemuda itu. "Tae-ah, ini Seojoon hyung" hampir menangis Seoojon mengucapkannya.

"Hyung, itu kau?

The Lost BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang