Chapter 10

2.1K 317 43
                                    




Taehyung masih terus memikirkan perkataan Kristal mengenai dirinya yang merepotkan. Memang susah sekali menghilangkan pikiran buruk apalagi bagi Taehyung yang memang mudah tertekan mentalnya. Bahkan buku-buku pelajaran di depannya tidak lagi menarik di matanya, dibiarkan saja tetap terbuka tanpa digubris sekalipun.

"Taeby, kau sedang melamunkan apa sayang?" Eomma Kim muncul di tengah acara melamun Taehyung.

"Tidak ada eomma" Taehyung tersentak dan buru-buru menjawab pertanyaan eommanya dengan cara berbohong.

"Jangan terlalu banyak berpikir, jika kau lelah istirahatlah dulu. Pelajarannya bisa dilanjutkan nanti" nasihat Eomma Kim sambil mengusak surai halus sang anak.

"Taeby mau bantu eomma?" tanya Eomma Kim lagi.

"Mau eomma, apa yang bisa Tae bantu?"

"Tolong antarkan teh hangat ini ke ruang kerja Hyun Bin. Dan jangan lupa ingatkan dia untuk makan dan tidak memaksakan pekerjaannya."

"Baik eomma" Taehyung kemudian melangkahkan kakinya ke lantai atas menuju ruang kerja Hyung pertamanya itu.

Tok-tok-tok

"Masuklah, pintunya tidak dikunci" terdengar sahutan dari dalam.

Taehyung langsung masuk dan melihat Hyun Bin sibuk dengan banyak berkas di meja. Hyun Bin terlihat sibuk setelah kembali beraktivitas di kantor.

"Hyung, eomma membuatkanmu teh hangat. Minumlah dulu" Taehyung melangkahkan kakinya mendekat masih dengan segelas cangkir di genggamannya.

"Terima kasih Tae, letakkan saja cangkirnya di situ" titah Hyun Bin masih fokus dengan pekerjaannya.

"Istirahatlah sebentar hyung" pinta Taehyung lagi seraya meletakkan cangkir di sisi berkas pekerjaan Hyun Bin. Tapi entah kenapa tiba-tiba tangan Taehyung tiba-tiba bergetar dan membuat cangkir yang ada di hadapannya jatuh tepat mengenai kertas-kertas di bawahnya.

Taehyung kaget terlebih lagi Hyun Bin yang kini sudah menatap marah kekacauan di hadapannya. Berkas-berkas yang susah payah dikerjakannya selama beberapa hari basah tersiram air teh yang dibawa Taehyung.

"Ma-maafkan aku Hyung, Tae tidak sengaja" tangan bergetarnya berusaha membereskan kekacauan yang ia buat tapi sentakan Hyun Bin begitu mengejutkannya.

"Sudah hentikan, kau membuatnya tambah kacau. Sebaiknya kau segera pergi dari ruanganku Tae, aku bisa membereskannya sendiri." Hyun Bin menarik kasar beberapa lembaran tisu dihadapannya berniat membereskan berkas-berkasnya yang berantakan.

Selama beberapa detik, Taehyung terpaku di tempatnya. Ini adalah bentakan pertama yang ia terima dari keluarganya sendiri. Kedua manik hazelnya berkaca-kaca, siap menumpahkan tetesan air mata yang sedari tadi ia tahan. Bahkan kedua tangan anak itu masih bergetar tapi Hyun Bin mana peduli. Ia masih sibuk mengeringkan kertas-kertas di hadapannya.

Merasa diabaikan, Taehyung melangkahkan tungkainya ke luar dari ruang kerja Hyun Bin. Menutup pintu pelan, Taehyung masih berdiri di tempatnya.

"Hiks...hiks...aku benar-benar menyusahkan. Benar kata noona tadi aku ini merepotkan."

Kata-kata yang Kristal lontarkan kembali berputar di benaknya. Taehyung hanya memandang sendu pintu kayu yang tertutup rapat itu dengan sendu.

"Maafkan Tae, hyung"



Masih ingat cerita ini kan, semoga kalian suka.

Bagi yang gabut nunggu kelanjutan The Lost Boy, boleh mampir ke lapak sebelah. Ada SENA yang akan menemani kalian. Masih dengan cast Taehyung.

Jangan lupa mampir ya teman-teman 😘

The Lost BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang