Chapter 12

1.9K 326 36
                                    

Hari ini hari pertama Taehyung akan belajar dengan guru private nya yang baru. Taehyung merasa gugup sekali, masih ada sedikit rasa takut di hatinya jika guru yang baru ini akan kembali memarahi Taehyung dengan kata-kata yang kasar. Tapi apa boleh buat, Taehyung harus mampu menghadapinya. Ia tidak mau dianggap menyusahkan dan merepotkan lagi.

Seperti biasa Taehyung ditemani oleh sang eomma di ruang keluarga, menunggu guru barunya datang. Dan tak lama, sang guru yang ditunggu pun tiba.

"Halo, Taehyung" sapa guru itu ramah.

"Namaku Go Ara, kau bisa panggil aku noona." lanjutnya

"Halo Noona, aku taehyung" jawab Tahyung takut-takut, bahkan ia tidak berani menatap perempuan cantik di depannya itu. Padahal Go Ara sudah menyapa dengan ramah dan lemah lembut. Tapi sepertinya ia bisa memaklumi ketakutan calon muridnya itu.

Eomma Kim sudah menceritakan latar belakang Taehyung pada Ara, dan sebagai lulusan psikologi Ara tentu mengerti akan kekhawatiran Taehyung.

"Tae, eomma tinggal sebentar ya? Tae belajar yang rajin ya." Eomma Kim memang sengaja meninggalkan Taehyung sendirian untuk melatihnya terbiasa menghadapi orang asing. Dan Eomma Kim juga sudah mempercayakan si bungsu pada Guru Ara.

"Ayo Tae kita belajar. Tae suka belajar apa?" tanya Guru Ara sambil mempersiapkan buku-buku pelajaran.

"Tae suka membaca." cicit anak itu pelan.

"Wah, Noona juga suka membaca. Oh, ya noona punya sesuatu untuk Taehyungie. Bolehkah noona memanggilmu seperti itu? tanya Guru Ara sopan dan dibalas anggukan oleh Taehyung. Ara mengeluarkan sebatang coklat dari tasnya dan menyerahkannya kepada Taehyung.

"Terima kasih noona" Taehyung menerimanya dengan senang hati.

"Ayo kita mulai belajarnya."

***

Sudah sekitar dua jam Taeby kita belajar dengan guru Ara, dan semuanya berjalan dengan lancar. Taehyung begitu menikmati jam pelajarannya karena selain sabar Guru Ara juga mampu menjelaskan pelajarannya dengan cara yang menyenangkan. Taehyung menyukainya.

"Nah, pelajaran kita sudah selesai Taehyungie. Ada lagi yang mau kau tanyakan?" tanya Guru Ara mengakhiri jam pelajarannya dan Taehyung pun menggeleng.

"Kalau begitu noona pamit pulang dulu ya." Taehyung terlihat sedih berpisah dengan guru barunya.

"Besok kita akan belajar matematika, persiapkan dirimu yaa" dan Taehyung pun mengangguk.

Setelah Go Ara pamit pulang, tinggallah Taehyung sendirian di ruang keluarga membereskan buku-bukunya.

"Taehyung..." seseorang memanggilnya, Taehyungpun menoleh ke sumber suara. Dilihatnya Hyun Bin berdiri di belakangnya.

Si sulung tampak baru pulang dari kantor padahal saat ini masih jam 3 sore. Dan tiba-tiba saja Hyun Bin merengkuh tubuh kurus Taehyung. Taehyung yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam dan sedikit terkejut.

"Hyung kenapa?"cicit Taehyung masih dalam pelukan Hyun Bin.

"Maafkan Hyung yaa, hyung membentakmu kemarin. Tidak seharusnya Hyung melakukan itu. Maaf, Hyung tidak dapat mengendalikan diri."

"Tidak apa hyung, kan yang salah itu Tae. Gara-gara Tae, berkas-berkas hyung jadi rusak." ujar bocah itu dengan tatapan bersalahnya.

"Tapi tetap saja hyung tidak boleh membentak adik kesayangan hyung ini." ujar Hyun Bin sambil melepaskan pelukannya dari Taehyung lantas mengusak-usak rambut bocah menggemaskan di hadapannya itu yang dibalas senyuman oleh Taehyung.

"Oh ya Hyung bawakan sesuatu untuk mu" Hyun Bin menyerahkan paper bag yang ia bawa dari tadi.

"Apa ini hyung?" tanya Taehyung polos.

"Buka saja."

Taehyung segera membuka paper bag bewarna biru donker tersebut. Dan didapatinya sebuah kotak berukuran sedang di dalamnya.

"Ini handphone? Ini buat Tae?" tanya bocah itu lucu dan dibalas anggukan dari Hyun Bin.

"Hyung rasa sudah saatnya kau memiliki ini. Ayo segera buka" Hari ini Hyun Bin sengaja pulang lebih cepat dari kantor dan mampir ke toko handphone, khusus untuk Taehyung. Ia membelikan Taehyung Iphone tipe terbaru sebagai tanda permintaan maafnya. Taehyung juga belum pernah punya handphone. Ia berharap dengan adanya handphone, Taehyung tidak akan terlalu kesepian jikalau anggota keluarga yang lain sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Tapi Tae tidak mengerti cara menggunakannya." tatapan yang tadinya penuh binar kini meredup, tanpa sadar anak itu mengerucutkan bibirnya, mengundang tawa gemas dari Hyun Bin. Lihatlah bahkan si sulung yang terkenal dengan sikap dingin dan acuhnya, tidak tahan dengan tingkah polos adiknya itu.

"Akan hyung ajarkan caranya"

***

Kini semua keluarga Kim tengah berkumpul di ruang keluarga. Hal yang dulu jarang sekali mereka lakukan. Tapi semenjak hadirnya Taehyung semuanya berubah. Suasana rumah yang dulu sepi kini berubah jadi lebih ramai dan menyenangkan akan tingkah si bungsu.

"Bagaimana harimu Tae? Appa dengar hari ini kau sudah mulai belajar dengan guru baru." tanya appa Kim pada Taehyung.

"Menyenangkan appa. Noona Ara sangat baik pada Tae." jawab anak itu jujur.

"Syukurlah kalau begitu. Eomma senang mendengarnya." ujar Eomma Kim sembari mengusap rambut halus Taehyung yang duduk di sebelahnya.

"Noona Ara juga cantik dan lembut seperti eomma." ujar anak itu lagi.

"Benarkah? Hyung jadi ingin bertemu dengan gurumu itu." kali ini Seojoon angkat bicara.

"Kalau begitu besok hyung harus pulang lebih cepat dan berkenalan dengan Ara Noona."

"Baiklah, besok akan hyung usahakan pulang lebih cepat." Seojoon menanggapi celotehan polos si bungsu.

"Oh, ya. Apakah Hyunie Hyung sibuk malam ini?"tanya anak itu ragu-ragu

"Tidak, memangnya kenapa Tae?" Hyun Bin yang dari tadi asik dengan tabletnya menoleh pada Taehyung.

"Ajarkan Tae cara pakai handphone ya." jawab anak itu polos

"Wah, Tae sudah punya handphone ya?" tanya Seojoon dan dijawab anggukan dari Taehyung.

"Hyunie hyung yang membelikan." sambil mengeluarkan iphonenya dari saku hoodie yang ia pakai.

"Yah, hyung keduluan nih. Kalau begitu, besok Tae mau dibelikan apa lagi?" tawar Seojoon pada adik manisnya. Taehyung hanya menggeleng.

"Tidak ada hyung, ini saja Tae tidak mengerti cara pakainya" ujar anak itu dengan cengirannya.

"Kalau begitu ayo sini hyung ajarkan." ajak Hyun Bin yang direspon dengan antusias oleh Taehyung.

Harinya kali ini sangat menyenangkan. Bertemu guru yang baik dan dapat handphone baru dari Hyunie hyung. Taehyung sangat bahagia. Semoga saja kebahagiaan Taehyung akan terus berlanjut.


Teman-teman, kalau aku update cerita baru tentang Taehyung dan Hwarang hyung, ada yang minatkah?

Jangan lupa vote dan komen ya buat chapter ini...

Sayang kalian banyak-banyak

Sayang kalian banyak-banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Lost BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang