Chapter 08

3.8K 435 21
                                    


Seminggu setelah kejadian Jung Aera, Hyun Bin benar-benar memenuhi kata-katanya untuk membantu Taehyung belajar. Taehyung belajar dengan semangat dan mampu memahami apa yang diajarkan dengan cepat, pada dasarnya anak itu memang pandai.

"Hyung, kata ini dibacanya seperti ini kan?" Tanya anak itu polos

Hyun Bin merasa begitu senang melihat kemajuan yang ditunjukkan adik bungsunya. Taehyung sudah bisa mengeja meskipun belum terlalu lancar.  Toh, ia juga tidak ingin memaksa anak itu.

Menghabiskan waktu di rumah bersama si bungsu Kim jauh lebih menyenangkan dibandingkan berkutat dengan pekerjaan kantor. Berbanding terbalik dengan Seojoon yang merasa jengkel karena harus berada di kantor bahkan sampai malam karena perannya yang menggantikan Hyun Bin.  Padahal ia sangat ingin berkumpul bersama Taehyung.

"Iya benar, Taehyung sudah semakin pintar sekarang" Hyun Bin mengelus rambut adiknya dengan sayang. Mereka berdua tengah berada di ruang keluarga.  Jadwalnya belajar membaca seperti biasa.

"Hyung, bolehkah Tae meminta dibelikan buku cerita?"

"Tentu saja, besok kita akan ke toko buku" Hyun Bin tersenyum pada adiknya.

"Aku ikut" Seojoon menginterupsi  percakapan keduanya. Lelaki itu baru pulang dari kantor dan langsung menuju ruang tengah ketika mendengar suara kedua saudaranya.

"Besok Hyung libur jadi kita bisa menghabiskan waktu seharian penuh" ujar Seojoon semangat.

"Iya hyung" Taehyung terlihat sangat senang.

***

Hari ini Taehyung terlihat begitu antusias. Pagi-pagi sekali ia sudah bangun dan membantu eommanya menyiapkan sarapan.

"Eomma, biar aku saja yang bawa ke meja" tawar anak itu.

"Hati-hati ya sayang" eomma Kim menyerahkan dua piring berisi makanan kepada Taehyung.

Tak lama kemudian Ketiga laki-laki Kim hadir ke ruang makan. Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah si bungsu Kim yang tengah menata makanan di atas meja.

"Pagi Taehyungie, kau rajin sekali nak" ujar appa seraya menduduki kursi utama di sana.

"Pagi adik hyung yang manis" ujar Seojoon seraya mengacak-ngacak rambut Taehyung yang mendapat dengusan kesal dari anak itu.

"Pagi Taehyungie, tidur mu nyenyak?" tanya si sulung."

"Pagi appa, hyungdeul. Tidurku semalam sangat nyenyak" balas Taehyung riang.

"Sarapannya sudah siap, ayo kita makan" Eomma Kim datang membawa piring makanan.

"Kau harus banyak makan Taeby, pipimu sangat tirus." eomma kim menuangkan japchae ke piring Taehyung. Taehyung menerimanya dengan senang.

Keluarga Kim menikmati makan pagi mereka dengan gembira sesekali diselingi dengan candaan.

***

Setelah sarapan ketika pangeran Kim benar-benar berangkat ke toko buku langganan Hyun Bin. Mobil yang dikendarai Hyun Bin berhenti di depan sebuah toko buku yang berada di dekat taman perumahan keluarga Kim. Tokonya cukup besar tapi tidak terlalu ramai. Sangat cocok untuk Taehyung yang belum siap dengan keramaian.

Ketiga pemuda Kim memasuki toko tersebut. Disambut hangat oleh pemilik toko.

"Selamat datang Hyun Bin. Bagaimana kabarmu? " sapa tuan Park.  Rupanya Tuan Park sudah mengenal baik sosok si sulung Kim ini.

"Aku baik, paman apa kabar?" Hyun Bin balas bertanya.

"Aku baik, hanya sedikit merindukanmu. Sudah lama kau tidak kemari" Tuan Park terkekeh.

The Lost BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang